TEMPO.CO, Jakarta - Survei yang dilakukan lembaga Indo Survei dan Strategy (ISS) menemukan jumlah suara mengambang dalam Pilkada 2018 Sulawesi Selatan mencapai 54,5 persen. Karena itu, kemenangan di pemilihan gubernur Sulsel akan ditentukan oleh calon yang mampu mendulang suara mengambang.
"Suara swing voter di Sulsel masih tinggi," kata Karyono Wibowo dalam pemaparan hasil survei Sulsel di Jakarta, Ahad, 4 Maret 2018.
Baca juga: Isu Politik Dinasti Bisa Jadi Kelemahan Klan Yasin Limpo
Karyono mengatakan jumlah responden yang menyatakan belum menentukan pilihan di pilkada Sulsel mencapai mencapai 54,5 persen dari 6,3 juta pemilih.
Survei yang dilakukan ISS pada 19-24 Februari lalu itu memperlihatkan kekuatan riil tiap-tiap kandidat masih cenderung rendah, yakni di bawah 15 persen. Ini bisa dilihat dari data pendukung loyal dimana pemilih yang tidak akan berubah masing-masing paslon juga menunjukkan persaingan ketat.
Berdasarkan survei pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman memiliki pendukung loyal 14,4 persen, Ichsan Yasin Limpo-Andi Musakkar 13,5 persen, Nurdin Halid-Azis Kahhar Mudzakkar 12,9 persen, pasangan Agus Arifin Nu'mang-Tanribali Lamo 4,5 persen. Sementara itu, swing voters mencapai 54,5 persen.
Baca juga: KPU Kalbar Siap Distribusikan Bahan Kampanye Pilkada 2018
Menurut Karyono, alasan pemilih belum menentukan calon gubernur pilihan mereka disebabkan berbagai alasan. Sebagian besar calon pemilih belum menentukan siapa calon yang akan mereka pilih. Bahkan, tidak sedikit yang masih menjawab rahasia dan menunggu serangan fajar. "Mereka juga belum yakin terhadap pilihan mereka," ujarnya.
Dalam melakukan survei, ISS menggunakan metode multi stage random sampling, dengan jumlah responden 800, margin of error 3,5 persen. Wawancara dilakukan secara tatap muka langsung dengan menggunakan kuesioner, menggunakan sistem quality control yang ketat.