Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Isu Politik Dinasti Bisa Jadi Kelemahan Klan Yasin Limpo

Reporter

image-gnews
Pasangan calon gubernur-wagub Sulawesi Selatan Ichsan Yasin Limpo (ketiga kiri)-Andi Mudzakkar (ketiga kanan) berfoto bersama simpatisan di Makassar, Sulawesi Selatan, 13 Februari 2018. ANTARA/Yusran Uccang
Pasangan calon gubernur-wagub Sulawesi Selatan Ichsan Yasin Limpo (ketiga kiri)-Andi Mudzakkar (ketiga kanan) berfoto bersama simpatisan di Makassar, Sulawesi Selatan, 13 Februari 2018. ANTARA/Yusran Uccang
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Indo Survei dan Strategy (ISS) melihat isu politik dinasti masih manjadi perbincangan hangat dalam pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2018. Berdasarkan survei ISS, 20,1 persen warga masih menggunjingkan isu politik dinasti di Pilgub Sulsel, yang diikuti dinasti keluarga Yasin Limpo.

"Hal ini perlu menjadi warning bagi Ichsan Yasin Limpo yang merupakan keluarga dinasti Yasin Limpo. Ini bisa menjadi kelemahan bagi lchsan Yasin Limpo," kata Direktur ISS Kayono Wibowo, Ahad, 4 Maret 2018.

Baca: Keluarga Inkumben di Pilkada 2018, Politik Dinasti Dianggap Biasa

Adapun Pilgub Sulses diikuti empat pasang calon, yakni Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman, Nurdin Halid-Azis Kahhar Mudzakkar, Ichsan Yasin Limpo-Andi Musakkar dan Agus Arifin Nu'mang-Tanribali Lamo.

Menurut dia, peringatan isu dinasti politik juga berlaku bagi kandidat di mana pun berada. Jika ada gerakan penolakan terhadap politik dinasti secara massif dan terstruktur, serta sistematis yang mampu membangun kesadaran masyarakat, maka gerakan tersebut akan efektif untuk menurunkan elektabilitasnya.

Dalam temuan survei ini, terkait dengan isu dinasti politik, meski hanya 20,1 persen yang pernah mendengar, tetapi dari jumlah tersebut 63,9 persen memahami makna politik dinasti. Dari jumlah yang pernah mendengar politik dinasti tersebut, ada 77.7% yang tidak menginginkan politik dinasti berkuasa. "Ini menjadi sinyal peringatan, bahwa ada potensi penolakan" ujarnya.

Baca: KPK Awasi Ketat Dinasti Politik di Daerah

Menurut dia, semakin tinggi masyarakat mendengar atau mengetahui dan memahami sisi negatif politik dinasti semakin tinggi pula penolakan terhadap politik dinasti. Namun, dalam sejumlah fakta empirik, justru kandidat yang berasal dari keluarga dinasti kerap memenangi pilkada di sejumlah daerah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menuturkan meskipun hasil survei pada umumnya penolakan terhadap kekuasaan dinasti cenderung tinggi jika dibandingkan yang menerima, tetapi politik dinasti masih kokoh di sejumlah wilayah. Penyebabnya, antara lain, kurangnya informasi dan pemahaman masyarakat tentang sisi negatif politik dinasti. "Selain itu ada faktor lain di luar masalah politik dinasti," ujarnya.

Adapun, pengambilan data survei yang dilakukan ISS dilakukan pada 19-24 Februari 2018. Survei menggunakan metode multi stage random sampling, dengan jumlah responden 800, margin of error 3,5 persen. Wawancara dilakukan secara tatap muka langsung dengan menggunakan kuesioner, menggunakan sistem quality control yang ketat.

Akademisi Universitas Hasanudin Makasar Andi Lukman Irwan mengatakan, dengan membaca temuan ISS, terlihat bahwa masyarakat Sulsel, aspek sosial kekerabatannya masih kental. Namun, perlu diingat bahwa politik dinasti sebagai isu sentral sudah mulai ditinggalkan. "Politik dinasti di Sulsel bersaing dengan pesona partai," ujarnya.

Menurut dia, politik dinasti klan Yasin Limpo, akan berhadapan sama kuat dengan partai Golkar yang mengusung Nurdin Halid. Menurut dia, masyarakat Sulsel merupakan basis pemilih pedesaan yang sebagian besar adalah kantong suara Golkar. "Kekuatan yang menentukan adalah branding tokoh dan program. Siapa yang lebih baik, dia yang menang," ujarnya.

Direktur Center for Budget Analysis Uchok Sky Khadafi mengatakan, jika politik dinasti berkuasa, akan membuat kerugian negara semakin tinggi. Politik dinasti, memang memungkinkan menjadi pemenang pemilu karena basis massa mereka mengakar di bawah. "Jaringan juga banyak. Dan masyarakat tertunduk," ujarnya.

Berdasarkan catatan Uchok, akibat politik dinasti di Sulsel, saat kepemimpinan Syahrul Yasin Limpo dari 2008-2017, kerugian rata-rata per tahun wilayah tersebut mencapai Rp 31,5 miliar. "Kerugian dari kebocoran. Ada yang dari proyek pembangunan dan lainnya," ucapnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengangkatan Kaesang sebagai Ketum PSI Tambah Daftar Catatan Politik Dinasti

4 hari lalu

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep hadir bersama istrinya Erina Sofia Gudono, dan jajaran pengurus DPP PSI, dalam pertemuan bersama, pengurus organisasi Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP). Kantor Bara JP, Kayu Putih, Jakarta Timur, kamis, 27 September 2023. FATURAHMAN SOPHIAN/TEMPO.CO
Pengangkatan Kaesang sebagai Ketum PSI Tambah Daftar Catatan Politik Dinasti

Kaesang, putra presiden yang diangkat sebagai ketua umum PSI lewat jalur 'tol' mengkonfirmasi argumentasi realitas politik saat ini.


Jawa Timur Jadi Provinsi dengan Kepala Daerah Terbanyak yang Ditangkap KPK

3 September 2021

Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari mengenakan rompi tahanan KPK usai diperiksa di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 31 Agustus 2021. KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan suaminya Hasan Aminuddin serta mengamankan barang bukti Rp326.500.000 dan menahan keduanya sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan suap terkait seleksi kepala desa di Kabupaten Probolinggo. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Jawa Timur Jadi Provinsi dengan Kepala Daerah Terbanyak yang Ditangkap KPK

Tercatat dalam lima tahun terakhir ada 14 kepala daerah dari Jawa Timur yang ditangkap KPK.


Bupati Probolinggo dan Potret Politik Dinasti

30 Agustus 2021

Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari. Istimewa
Bupati Probolinggo dan Potret Politik Dinasti

Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari terjaring OTT KPK bersama suaminya, Hasan Aminuddin yang merupakan anggota DPR dari Partai Nasdem.


Gubernur Lemhanas: Politik Dinasti Mengancam Demokrasi di Daerah

11 Februari 2021

Gubernur Lemhanas Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo (tengah) bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) dan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, membuka seminar kebangsaan di Hall Basket GBK, Jakarta, Rabu 7 Agustus 2019. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Gubernur Lemhanas: Politik Dinasti Mengancam Demokrasi di Daerah

Gubernur Lemhanas Letnan Jenderal TNI (Purn) Agus Widjojo menyoroti munculnya politik dinasti pada perhelatan Pilkada


Banyak Calon Tunggal di Pilkada 2020, Busyro Muqoddas: Demokrasi Kian Sakit

9 September 2020

Petugas memasang segel pada kotak suara pemilihan kepala daerah (pilkada) sebelum didistribusikannya ke sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) di kantor KPU Kota Kediri, Jawa Timur, Senin, 25 Juni 2018. Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) setempat mewaspadai 187 dari 485 TPS se-Kota Kediri rawan terjadi kecurangan dalam pelaksanaan pilkada serentak 27 Juni mendatang. ANTARA
Banyak Calon Tunggal di Pilkada 2020, Busyro Muqoddas: Demokrasi Kian Sakit

Hingga saat ini, terhitung setidaknya ada 28 potensi pasangan calon tunggal di Pilkada 2020. Ini setara dengan 10,37 persen dari total bakal calon.


Pengamat Sebut Dinasti Politik Indonesia Mirip Filipina yang Predatoris

30 Juli 2020

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi melaporkan beberapa akun yang menuding dirinya menerima uang terkait hasil quick count lembaganya ke Bareskrim Polri, Jakarta Selatan pada Senin, 22 April 2019. TEMPO/Andita Rahma
Pengamat Sebut Dinasti Politik Indonesia Mirip Filipina yang Predatoris

Burhanuddin Muhtadi mengatakan predatoric dynasty bisa merujuk pada pengalaman dinasti politik yang terjadi di Filipina.


Ketua PSI Bantah Dukung Dinasti Politik terkait Putri Ma'ruf Amin

19 Januari 2020

Anak Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Siti Nurazizah, mengikuti penjaringan calon Walikota / Wakil Walikota Tangerang Selatan di DPP PSI, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Sabtu 18 Januari 2020. Tempo/ Fikri Arigi.
Ketua PSI Bantah Dukung Dinasti Politik terkait Putri Ma'ruf Amin

Ketua PSI Grace Natalie menilai ikut sertanya Siti Azizah dalam konvensi PSI calon Wali Kota Tangerang Selatan bukan dinasti politik.


PDIP: Bodoh Jika Jokowi Mau Rusak Reputasi Karena Gibran - Bobby

22 Desember 2019

(kiri-kanan) Menantu Jokowi Bobby Nasution, putra bungsu dan sulung Jokowi Kaesang Pangarep, dan Gibran Rakabuming Raka menghadiri debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, 13 April 2019. Mereka tampil kompak dengan kemeja putih. TEMPO/M Taufan Rengganis
PDIP: Bodoh Jika Jokowi Mau Rusak Reputasi Karena Gibran - Bobby

PDIP mengatakan Jokowi tak akan ikut campur dalam pencalonan Gibran dan Bobby


Perludem: Gibran Dapat Jalan Pintas, Wajar Diduga Politik Dinasti

22 Desember 2019

Gibran Rakabuming Raka (tiga dari kanan) didampingi pendukungnya mendaftarkan diri sebagai bakal calon Wali Kota Solo di Panti Marhaen, Kantor Dewan Perwakilan Daerah PDIP Jawa Tengah, Semarang, Kamis, 12 Desember 2019.  TEMPO/Jamal Abdun Nashr
Perludem: Gibran Dapat Jalan Pintas, Wajar Diduga Politik Dinasti

Perludem mengatakan wajar jika masyarakat menganggap Gibran melanggengkan politik dinasti.


Ichsan Yasin Limpo Meninggal, Cegah Kanker Paru dengan Cara Ini

30 Juli 2019

Bupati Gowa, Ichsan Yasin Limpo. Makassar. TEMPO/KINK KUSUMA REIN
Ichsan Yasin Limpo Meninggal, Cegah Kanker Paru dengan Cara Ini

Kanker paru, penyakit yang diderita Ichsan Yasin Limpo sebelum meninggal, bisa dicegah dengan gaya hidup sehat, di antaranya berhenti merokok. Lalu?