TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, menanggapi hasil hitung cepat (quick count) Pilkada Serentak 2020, yang menunjukan kekalahan partainya di tiga daerah panas, Tangerang Selatan, Kota Medan, dan Sumatera Barat. Ia mengatakan Demokrat menerima kekalahan tersebut.
"Kami bisa menerima dan berlapang dada. Kontestasi politik memang memiliki dinamika dan volatilitas yang tinggi," kata Kamhar, dalam keterangan tertulis, Jumat, 11 Desember 2020.
Dari hasil hitung cepat versi KPU tadi pagi, di Pilkada Medan, pasangan Akhyar Nasution dan Salman Alfarisi yang diusung Demokrat dan PKS hanya memperoleh 47,5 persen. Mereka kalah dari pasangan Bobby Nasution dan Aulia Rachman yang diusung PDIP dan Golkar yang meraup 52,5 persen suara.
Di Tangerang Selatan, Demokrat mengusung Siti Nurazizah, yang merupakan anak dari Wakil Presiden Ma'ruf Amin, yang berpasangan dengan Ruhamaben. Di sana mereka juga tertinggal dari pasangan Benyamin Davnie - Pilar Saga Ichsan yang sementara unggul 40,9 persen.
Adapun di Pilgub Sumatera Barat, Demokrat mengusung Mulyadi dengan Ali Mukhni. Namun dari hasil hitung cepat, mereka ada di peringkat ketiga dari empat pasang calon, dengan raihan 26,3 persen saja.
Kamhar mengatakan ada daerah yang tidak terlalu diunggulkan, ternyata hasilnya menggembirakan, dan ada yang memang hasilnya sejak awal sesuai harapan. Ia menyebut dalam sebuah kontestasi, ada yang menang dan ada yang kalah.
"Mengutip pernyataan Mas Ketum AHY sometimes we win, some times we learn. Menang tidak terbang, kalah tidak patah. Kami meyakini Ibu Azizah, Pak Ahyar Nasution dan Pak Mulyadi adalah politisi-politisi yang berjiwa kesatria yang akan berjiwa besar dan berlapang dada terhadap hasil ini, serta menjadikan ini sebagai pembelajaran," kata Kamhar.