JR Saragih-Ance Dicoret, Ini Analisis Bawaslu soal Pilgub Sumut

Selasa, 13 Februari 2018 06:52 WIB

Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (kanan) bersama Bakal Calon Wakil Gubernur Musa Rajeckshah (kiri) menyampaikan pidato pada deklarasi bakal Cagub - Cawagub Sumut, di Medan, Sumatera Utara, Minggu (7/1). Edy Rahmayadi - Musa Rajeckshah (ERAMAS) diusung Partai Gerindra, PKS, PAN, Partai Golkar dan Nasdem untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Sumut periode 2018 - 2023. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu memprediksi potensi konflik di pemilihan kepala daerah Sumatera Utara bakal meningkat. Hal itu terjadi seiring dengan tidak lolosnya pasangan Jopinus Ramli Saragih atau JR Saragih dan Ance Selian sebagai calon kepala daerah provinsi tersebut, kemarin. Dengan demikian, hanya tinggal dua pasangan calon yang akan bertanding, yaitu pasangan Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah berhadapan dengan pasangan Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus.

“Potensi konflik agak memanas di tingkat pemilih,” kata anggota Bawaslu, Rahmat Bagja, kepada Tempo, Senin, 12 Februari 2018.

Baca: JR Saragih-Ance Dicoret, Partai Demokrat: Harus Dicurigai

Mengerucutnya pertarungan menjadi dua pasangan itu diperkirakan bakal meningkatkan suhu politik di Sumatera Utara. Selain itu, kata Rahmat, politik identitas juga diperkirakan bakal menguat. Ia menyebut calon gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat, misalnya. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut lahir di Magelang, Jawa Tengah. “Djarot orang Jawa, pasti akan diungkit biasanya,” ujar dia.

Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting, Djayadi Hanan, mengatakan pertarungan antara Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah dan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus bakal berlangsung keras. Sebab, sejauh ini belum ada pasangan calon yang dominan. Menurut dia, isu putra daerah diprediksi bakal banyak diembuskan dalam pilkada Sumatera Utara. Meski begitu, ia optimistis hal tersebut tidak akan sampai menjadi konflik atau memicu bentrokan fisik antarpendukung pasangan calon. “Karena partai pendukung tidak terbelah jadi dua bagian,” kata dia.

Senin, 12 Februari 2018, Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Utara, Mulia Banurea, mengatakan pasangan JR Saragih-Ance tidak lolos sebagai peserta pilkada. Musababnya, JR Saragih gagal memenuhi persyaratan berupa legalisasi ijazah.

Baca: Gagal Ikut Pilkada, Partai Demokrat Ungkap Ijazah JR Saragih

Advertising
Advertising

JR Saragih sebelumnya menyatakan menempuh pendidikan di SMA 1 Swasta Ikhlas Prasasti, Kemayoran, Jakarta Pusat, dan tamat pada 26 Mei 1990. Namun sekolah tersebut ditutup sehingga ijazah JR Saragih harus dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta. “Kami konfirmasi, dan surat balasan dari Dinas Pendidikan menyatakan tidak pernah mengeluarkan legalisir salinan ijazah atas nama JR Saragih,” kata dia, merujuk pada surat Dinas Pendidikan DKI Jakarta tertanggal 22 Januari 2018.

Setelah penetapan pasangan calon oleh KPU Sumatera Utara kemarin, JR Saragih terisak. Ia tetap bekukuh bahwa ijazahnya legal sehingga ia akan menggugat keputusan KPU. Meski begitu, ia mengimbau para pendukungnya untuk tetap tenang. “Kita tidak perlu salahkan yang mana, biarkan keputusan. Masih ada di atas manusia, Tuhan,” kata dia.

Komisioner KPU, Ilham Saputra, mempersilakan JR Saragih untuk melayangkan gugatan melalui jalur hukum. “Jangan menggunakan demo-demo atau malah merusak kantor kami,” kata dia. Begitu pula dengan Bawaslu yang menyatakan siap menerima gugatan dari JR Saragih. “Teman-teman Bawaslu Sumatera Utara sudah mengantisipasi,” ujar anggota Bawaslu, Mochammad Afifuddin.

IIL ASKAR MONDZA

Berita terkait

Edy Rahmayadi Tak Akan Lepas Jabatan Ketua PSSI, Ini Sebabnya

10 September 2018

Edy Rahmayadi Tak Akan Lepas Jabatan Ketua PSSI, Ini Sebabnya

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi tidak akan melepas jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI.

Baca Selengkapnya

Kalah Quick Count Pilgub Sumut 2018, Begini Reaksi Djarot

27 Juni 2018

Kalah Quick Count Pilgub Sumut 2018, Begini Reaksi Djarot

Sejumlah lembaga survei menyebutkan berdasarkan quick count Djarot kalah dalamk Pilgub Sumut 2018. Ogah berkomentar.

Baca Selengkapnya

Perolehan Suara Djarot - Sihar pada Quick Count Pilgub Sumut 2018

27 Juni 2018

Perolehan Suara Djarot - Sihar pada Quick Count Pilgub Sumut 2018

Pasangan Djarot Saiful Hidayat - Sihar Sitorus atau Djarot - Sihar meraih 43,73 persen suara versi quick count dalam pilgub Sumut 2018.

Baca Selengkapnya

Quick Count LSI Denny JA: Djarot Saiful Hidayat Kalah di Sumut

27 Juni 2018

Quick Count LSI Denny JA: Djarot Saiful Hidayat Kalah di Sumut

Quick count LSI Denny JA menunjukkan hasil perolehan suara Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus memperoleh 42,93 persen.

Baca Selengkapnya

Optimistis Unggul, Djarot Saiful Hidayat Akan Temui Edy Rahmayadi

27 Juni 2018

Optimistis Unggul, Djarot Saiful Hidayat Akan Temui Edy Rahmayadi

Dari hasil evaluasi timnya, pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus menunjukkan tren positif terhadap elektabilitasnya.

Baca Selengkapnya

Musa Rajekshah Pantau Quick Count Sembari Beritikaf di Masjid

27 Juni 2018

Musa Rajekshah Pantau Quick Count Sembari Beritikaf di Masjid

Musa Rajekshah akan tetap berada di masjid hingga sore hari.

Baca Selengkapnya

Ingin Mencoblos, Sihar Sitorus Mendaftar sebagai Pemilih Tambahan

27 Juni 2018

Ingin Mencoblos, Sihar Sitorus Mendaftar sebagai Pemilih Tambahan

Sihar Sitorus akan mencoblos sekitar oukul 12.00.

Baca Selengkapnya

Pilgub Sumut, Djarot Saiful dan Edy Rahmayadi Mencoblos di Medan

27 Juni 2018

Pilgub Sumut, Djarot Saiful dan Edy Rahmayadi Mencoblos di Medan

Edy Rahmayadi akan mencoblos di Medan Johor.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Persiapan Khusus di TPS Sihar Sitorus Mencoblos

27 Juni 2018

Tak Ada Persiapan Khusus di TPS Sihar Sitorus Mencoblos

Total ada 420 daftar pemilih tetap di TPS tempat Sihar Sitorus mencoblos.

Baca Selengkapnya

Mantan Gubernur Sumut Bantah Pembagian Sembako Terkait Pilkada

27 Juni 2018

Mantan Gubernur Sumut Bantah Pembagian Sembako Terkait Pilkada

Syamsul mengaku tak menjadi tim sukses salah satu calon di Pilkada Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya