Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pilkada 2018, Bawaslu Jabar: 11 Aparatur Sipil Negara Berkasus

image-gnews
Bawaslu Diminta Dorong Partisipasi Publik Awasi Pemilu
Bawaslu Diminta Dorong Partisipasi Publik Awasi Pemilu
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Ketua Bawaslu Jawa Barat Harminus Koto mengatakan ada 11 aparatur sipil negara dan 7 kepala desa di Jawa Barat yang berurusan dengan lembaganya pada tahap pendaftaran bakal calon kepala daerah di pilkada 2018.

“Ini baru permulaan, baru saja kemarin pendaftaran bakal pasangan calon, sudah ada 18 kasus. Belum masuk pada kampanye,” kata dia di sela penandatanganan Pakta Integritas ASN Jawa Barat di Bandung, Selasa, 30 Januari 2018.

Baca juga: Kapolri Tak Perintahkan Calon dari Polisi Harus Menang Pilkada

Harminus mengatakan, dari 18 kasus tersebut 11 di antaranya melibatkan ASN dan 7 kepala desa dari 3 kabupaten/kota yakni Majalengka, Kota Banjar, dan Subang. Dari 11 ASN itu di antaranya pimpinan OPD (Organisasi Perangkat Daerah), serta guru. “Terakhir ada 1 ASN lagi menyusul dari Sumedang, sedang ditelusuri,” kata dia.  

Harminus mengatakan, keterlibatan ASN itu beragam. Mulai dari mengunggah fotonya bersama pasangan calon di media sosial, hingga ikut serta mengantarkan bakal pasangan calon kepala daerah mendaftar ke KPU. “Ada pilkada kabupaten/kota, dan ada pilkada gubernur,” kata dia.

Harminus mengatakan, Bawaslu sudah memproses 18 kasus itu dan mengirimkannya pada institusi dan lembaga yang berwenang memutuskan sanksinya. “Tujuh kepala desa sudah kita tindak dan kita berikan pada direktoratnya untuk ditindaklanjuti. Sementara 11 ASN ini kita sampaikan ke Komisi Aparatur Sipil Negara, kita tembuskan ke Kementerian PANRB dan Kemendagri untuk selanjutnya diambil tindakan hukum sesuai pelanggaran yang berlaku,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa sudah mengetahui kasus tersebut. Umumnya ASN yang berurusan dengan Bawaslu tersebut mengaku tidak tahu aturan tersebut. “Umumnya karena ketidaktahuan, makanya kita lakukan sosialisasi,” kata Iwa Karniwa.

Iwa menyerahkan sanksi atas kasus tersebut pada keputusan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). “Sanksinya secara spesifik akan disampaikan KASN,” kata dia.

Anggota Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Bidang Mediasi dan Perlindungan, Tasdik Kinanto membenarkan sudah menerima laporan Bawaslu soal dugaan pelanggaran netralitas ASN di tahapan awal pilkada serentak ini. “Ada. Ada dari beberapa daerah,” kata dia.

Tasdik tidak merincinya. “Sudah ada penindakan. Kalau memang ada pelanggaran KASN akan memberikan rekomendasi pada pembina kepegawaiannya,” kata dia.

Tasdik mengatakan, di tahapan pilkada 2018 serentak saat ini, saat KPU belum menetapkan pasangan calon, sanksi yang dijatuhkan pada ASN baru sebatas pelanggaran ringan. “Kalau belum penetapan (pasangan calon) berarti masuk dalam kategori pelanggaran kode etik perilaku. Umumnya masih kode etik perilaku, itu sanksinya diperingatkan. Sanksi moral,” kata dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

11 Januari 2024

Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyampaikan pidato dalam perayaan HUT ke-51 PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu, 10 Januari 2024. PDI Perjuangan menggelar perayaan HUT ke-51 dengan mengusung tema 'Satyam Eva Jayate' alias kebenaran pasti menang yang dilaksanakan secara sederhana. TEMPO/M Taufan Rengganis
Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

Ganjar mengatakan agenda kampanye di Brebes, Tegal, dan Kebumen karena pernah kalah di wilayah tersebut pada Pilkada 2018.


Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

30 Juni 2023

Petugas gabungan TNI dan Polri mencopot poster alat peraga kampanye (APK) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Ahad dinihari, 6 Desember 2020. ANTARA/Bayu Pratama S
Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

Sebagai faktor mendulang suara, Alat Peraga Kampanye tidak jarang digunakan parpol atau pendukung kubu tertentu melebihi batas.


Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

20 November 2020

Warga memasukkan kertas suara di TPS Lapangan PTPN Cilenggang, Serpong, Tangerang Selatan dalam kegiatan simulasi pemungutan suara dengan protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian Covid-19 pada pemilihan serentak 2020, 12 September 2020. KPU RI menggelar simulasi pemungutan suara dengan memastikan efektivitas penerapan protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian Covid-19 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dilengkapi yang akan berlangsung pada 9 Desember 2020 mendatang. Tempo/Nurdiansah
Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

Pengamat memperkirakan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 akan berbeda.


Khofifah Fokus Tuntaskan Kemiskinan di 10 Kabupaten Jawa Timur

14 Juli 2018

Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak. ANTARA
Khofifah Fokus Tuntaskan Kemiskinan di 10 Kabupaten Jawa Timur

Khofifah menggandeng TNP2K.


MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

13 Juli 2018

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman saat melakukan peninjauan lokasi dan sarana prasarana dukungan penanganan perkara perselisihan hasil pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota serentak tahun 2018 di aula lantai dasar gedung MK, Jakarta, Kamis, 5 Juli 2018. MK mulai membuka pendaftaran perkara sengketa pemilihan bupati dan wakil bupati serta pemilihan wali kota dan wakil wali kota serentak 2018 pada 5-7 Juli 2018. TEMPO/Subekti
MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

Sebanyak 39 dari 62 permohonan gugatan pilkada 2018 yang diterima MK adalah perkara pemilihan bupati.


Bawaslu: Hasil Pilkada 2018 di 13 Daerah Rawan Digugat

13 Juli 2018

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Bawaslu: Hasil Pilkada 2018 di 13 Daerah Rawan Digugat

Bawaslu mengatakan selisih paling tipis terjadi di Kota Tegal.


Bawaslu: 5,9 Juta Formulir C6 di Pilkada 2018 Tak Didistribusikan

13 Juli 2018

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Bawaslu: 5,9 Juta Formulir C6 di Pilkada 2018 Tak Didistribusikan

Bawaslu mencatat partisipasi dalam pemilihan gubernur di 17 provinsi hanya 69 persen.


Tiga Calon Gubernur Gugat Hasil Pilkada Serentak 2018

13 Juli 2018

Warga mendaftarkan perkara perselisihan pemilihan kepala daerah 2018 di aula lantai dasar gedung MK, Jakarta, Kamis, 5 Juli. Dalam pilkada 2018, ada 171 daerah yang menyelenggarakan pemilihan, yang terdiri atas 17 provinsi, 115 kabupaten, dan 39 kota. TEMPO/Subekti.
Tiga Calon Gubernur Gugat Hasil Pilkada Serentak 2018

Jumlah gugatan sengketa Pilkada serentak 2018 bisa terus bergerak.


Pilkada 2018, Partisipasi Pemilih di Papua Paling Tinggi

13 Juli 2018

Badan Pengawas Pemilu mengadakan jumpa pers terkait larangan kampanye baik Pilkada 2018 maupun Pemilu 2019 pada peringatan May Day 2018 di kantor Bawaslu, Jakarta, 30 April 2018. TEMPO/Imam Hamdi
Pilkada 2018, Partisipasi Pemilih di Papua Paling Tinggi

Dari hasil evaluasi pilkada 2018, Bawaslu menilai KPU perlu menggiatkan lagi sosialisasi agar pada pelaksanaan pileg dan pilpres 2019.


Pilkada 2018, Bawaslu Tangani 3.133 Laporan Pelanggaran

13 Juli 2018

Konferensi pers komisioner Badan Pengawas Pemilu tentang pembukaan Electoral Studies Program dalam rangka penyelenggaraan Pilkada 2018 di Hotel Marlynn Park, Jakarta, Selasa, 26 Juni 2018. Acara ini diadakan oleh Bawaslu. Tempo/Rezki Alvionitasari.
Pilkada 2018, Bawaslu Tangani 3.133 Laporan Pelanggaran

Bawaslu mencatat dugaan pelanggaran tertinggi ditemukan di Provinsi Sulawesi Selatan dengan jumlah lebih dari 500 laporan.