Dipanggil Bawaslu, Anton Charliyan: Pak Jokowi Kan Milik Bersama

Minggu, 20 Mei 2018 18:52 WIB

Calon gubernur-wagub Jawa Barat TB Hasanuddin dan Anton Charliyan. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Anton Charliyan, membantah melakukan kampanye pemilihan presiden saat debat pemilihan Gubernur Jawa Barat atau Pilgub Jabar 2018 di Balairung UI, Depok, Senin, 14 Mei 2018. Bantahan Anton Charliyan ini terkait dengan ucapannya yang menyebutkan nama Jokowi dalam acara debat tersebut.

Anton Charliyan menjelaskan, penyebutan nama Jokowi asal kontekstual seharusnya tak melanggar aturan. "Pak Jokowi kan milik bersama, masa saya misalkan mengatakan ini program Pak Presiden ehem, ehem, ehem, kan tidak begitu. Dan sekarang pun juga beliau masih Presiden Republik Indonesia,” kata dia di Bandung, Ahad, 20 Mei 2018.

Baca juga: Kata PDIP Soal Elektabilitas Pasangan Hasanuddin-Anton Charliyan

Anton mengatakan dia bisa disebut melanggar jika sengaja mengkampanyekan Jokowi. Misalnya, kata dia, saat debat itu dia mengatakan pilihlah si X di tahun X. "Ini kan tidak," ujar dia.

Menurut Anton, semua pasangan calon dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat berhak menyebutkan nama Presiden Jokowi. “Karena milik bersama, milik seluruh masyarakat Indonesia. Paslon (pasangan claon) mana saja boleh saya kira, yang penting bukan dalam kontekstual kampanye (pemilihan presiden),” kata dia.

Advertising
Advertising

Debat Pilgub Jabar 2018 yang berlangsung di Balairung UI, Depok, itu berlangsung panas. Pasangan T.B. Hasanuddin-Anton Charliyan diketahui menyebutkan nama Jokowi dalam sesi debat tersebut. Suasana kian panas, ketika pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu mengeluarkan kaus #2018AsyikMenang #2019GantiPresiden.

Suasana ricuh karena pendukung pasangan T.B. Hasanuddin-Anton Charliyan tak terima dengan cara yang dilakukan Sudrajat-Ahmad Syaikhu itu. Mereka menuntut pasangan yang diusung PKS, Gerindra, dan PAN itu meminta maaf.

Dalam keterangannya kepada wartawan saat dipanggil Bawaslu Jabar, Sabtu, 19 Mei 2018, Sudrajat mengatakan apa yang mereka sampaikan dalam debat pilgub itu sebagai bagian dari demokrasi.

Baca juga: T.B. Hasanuddin-Anton Charliyan Siapkan Kejutan di Debat Kandidat

“Apa yang sudah saya sampaikan ada dalam koridor berdemokrasi, karena aspirasi itu adalah bebas untuk disampaikan, begitu juga cita-cita masing-masing paslon,” kata dia.

Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Jabar, Yusuf Kurnia, mengatakan mereka tengah menimbang untuk memberikan pelarangan resmi untuk tidak membawa isu pemilihan presiden dalam debat pemilihan gubernur. “Masing-masing kubu merasa yang ini mengangkat isu ganti presiden, yang ini seolah mendorong kelanjutan presiden periode kedua, ini tentu pengawas Bawaslu harus berada di tengah untuk memproses semua tanggapan-tanggapan menyangkut debat publik kedua. Ini belum sampai pada kesimpulan akhir,” katanya di Bandung, hari ini.

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

13 menit lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

4 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

6 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

16 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

17 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

18 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

22 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

23 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya