TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris DPD PDI Perjuangan Abdi Yuhana mengatakan, terlalu dini menjadikan hasil survey Indonesia Strategic Institute (Instrat) sebagai referensi. “Survey dilaksanakan akhir Januari 2018, pasangan Hasanuddin-Anton Charliyan baru dideklarasikan tanggal 10 Januari 2018. Insya Allah nanti pertengahan atau akhir Februari, kami juga akan mendapatkan hasil survey. Tentunya dengan adanya lembaga survey yang sudah mempublikasikan terkait elektabilitas dan popularitas, kami mengucapkan terima kasih,” kata dia di Bandung, Jumat, 9 Februari 2018.
Kendati demikian, Abdi mengatakan, akan menjadikan hasil survey Instrat itu sebagai referensi. “Ini akan menjadi semangat, spirit bagi pasangan Hasanah (Hasanuddin-Anton Charliyan) untuk bekerja giat ketemu rakyat dan menyampaikan program riil,” kata dia.
Baca juga: Alasan PDIP Usung Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan
Abdi tidak menampik, salah satu program unggulan yang jadi andalan pasangan bakal calon gubernur dan wakilnya yang diusung PDIP itu adalah program Rp 1 triliun bagi pesantren yang baru di umumkan Anton Charliyan. “Ada kebijakan akan memperhatikan kehidupan umat beragama, terkait dengan akan memberikan bantuan Rp 1 triliun untuk masjid, pesantren, dan lembaga sejenisnya yang terkait dengan itu. Hasil survey, kami ucapkan terima kasih, dan ini akan menjadi bahan evaluasi,” kata dia.
Dia mengklaim, mesin partainya sudah bergerak untuk mendongkrak perolehan suara dalam pemilihan gubernur nanti. “Mesin partai kami sudah bergerak. Bisa dilihat gambar (pasangan Hasanah) sudah merata di Jawa Barat. Pak Anton sudah keliling daerah dengan membangun relawannya,” kata Abdi.
Abdi mengatakan, target partainya di Maret 2018 ini tuntas mengumpulkan suara yang menjadi modal politik PDI Perjuangan saat memenangkan Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 lalu. “Target kami, modal politik PDI Perjuangan dalam Pileg 2014 yakni 4,06 juta suara akan terkumpul. Kalau asumsi jumlah pemilih di Jawa Barat 32 juta orang, maka itu sekitar 10-11 persennya. Saya kira setelah Maret nanti, April sampai Juni akan ada peningkatan secara tajam. Prinsipnya sekarang, kami ingin modal politik dulu dari PDI Perjuangan dalam Pileg 2014 terkumpul,” kata dia.
Baca juga: TB Hasanuddin-Anton Charliyan Akan Pakai Strategi Sangkuriang
Sebelumnya, survey Indonesia Strategic Institute (Instrat) mendapati perolehan suara pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi terpaut tipis jika pemilihan gubernur Jawa Barat digelar saat ini.
Sementara dua pasangan lainnya yaitu TB Hasanuddin-Anton Charliyan dan Sudrajat-Syaikhu terpaut jauh di bawahnya. “Survey ini mengindikasikan akan terjadi pertarungan yang sangat kompetitif pada dua pasangan cagub dan cawagub, pasangan RK-Uu dan Deddy-Dedi, dimana perolehan elektabilitasnya bersisian sangat dekat, hanya berselisih 1,5 persen,” kata Social Analyst Instrat, Adi Nugroho di Bandung, Kamis, 8 Februari 2018.