TEMPO.CO, Semarang - Calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut 2, Sudirman Said, menggadaikan rumah pribadinya di Jakarta. Ia mengaku rumah tersebut digadaikan untuk membiayai saksi dalam pemilihan gubernur Jawa Tengah.
"Keluarga sudah sepakat kalau ini memang resiko mengikuti perhelatan politik," kata Sudirman di PRPP Semarang pada Sabtu, 23 Juni 2018.
Baca: PKS Berharap Isu Korupsi Bisa Kerek Suara Sudirman Said
Sudirman mengatakan uang dari hasil penggadaian tersebut akan digunakan untuk pelatihan saksi dan konsumsi. Selama proses Pilgub, pelatihan tersebut sudah dilaksanakan pihaknya.
Mantan Menteri ESDM itu membantah tak diberi bantuan. Menurut dia, pihak yang mendukungnya sudah memberikan biaya politik secara maksimal.
"Ya ini cara terakhir untuk melakukannya. Rumah saya kan satu, di Jakarta itu. Kita ingin uang yang dipakai uang yang jelas dan bersumber dari kita sendiri," kata Sudirman.
Baca: Prabowo Akan Tutup Kampanye Sudirman Said-Ida Fauziyah
Mengenai berapa nominalnya dan digadaikan ke siapa, Sudirman enggan menyebutkannya. Ia hanya mengatakan jika satu saksi dijatah Rp 100 ribu, maka akan menghabiskan uang hingga Rp 7 miliar. Jumlah saksi disesuaikan dengan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Jateng yakni 63.974 TPS. "Nanti kalau ada rejeki bisa ditebus lagi. Ini bagian dari tanggung jawab dan upaya terakhir yang harus dilaksanakan," ujarnya.
Kabar Sudirman menggadaikan rumahnya mengemuka saat Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subiyanto bertemu kadernya di Semarang. Dalam kampanye hari terakhir, Prabowo mengemukakan Sudirman sampai menggadaikan rumah untuk biaya kampanye. "Sudirman Said sampai menggadaikan rumahnya untuk memberikan makan para saksi kita. Untung ada penyandang dana, yaitu rakyat indonesia," ucap Prabowo.
Pasangan Pilgub Sudirman, Ida Fauziyah mengatakan, ia tak sampai menggadaikan rumah seperti Sudirman. Ida mengaku biaya saksi dan lainnya patungan dengan pendukung, termasuk patungan dengan Sudirman.
Baca: Hadapi Generasi Millenial, Sudirman Said Sindir Pencitraan Ganjar
