TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan Khofifah-Emil Dardak mengintensifkan sisa waktu kampanye pemilihan Gubernur (pilgub) Jawa Timur 2018 yang tinggal sebulan lagi. Mereka menyapa berbagai elemen masyarakat di sejumlah daerah.
"Puasa Ramadan bukan lagi hambatan. Justru membuat energi kami terpacu untuk memadatkan kunjungan ke daerah-daerah pada sisa waktu kampanye yang tinggal sebulan lagi," ujar Emil di Surabaya, Ahad malam, 27 Mei 2018.
Baca: Khofifah-Emil Jadikan Program Pendidikan sebagai Prioritas
Emil menyatakan pihaknya tercambuk untuk semakin intensif turun ke basis pendukung di berbagai daerah setelah melihat hasil survei dari beberapa lembaga yang mengunggulkannya.
Dia mencontohkan hasil terbaru dari lembaga survei Alvara Research Center yang menempatkan elektabilitas pasangan Khofifah-Emil unggul dari pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur dengan perbandingan 48-41 persen.
Selama akhir pekan, misalnya, terhitung mulai Sabtu kemarin, setelah menghadiri kegiatan bersama para pendukungnya di Surabaya, Emil langsung meluncur ke Ponorogo untuk nonton bareng final Liga Champions Eropa dengan pendukung Real Madrid dan Liverpool, yang berlangsung hingga Ahad menjelang subuh.
Setelah itu, Bupati Trenggalek yang sedang cuti karena mengikuti pilkada Jawa Timur ini langsung melanjutkan serangkaian kegiatan di Ngawi dan Magetan untuk konsolidasi dengan salah satu partai politik pengusungnya, Golkar.
Baca: Relawan Rayakan Ulang Tahun Khofifah dan Emil Saat Sahur Bersama
Siang harinya, suami artis Arumi Bachsin ini menghadiri sejumlah agenda dengan para pendukung di Kabupaten Pasuruan dan Lamongan. "Ke depan juga menjadwalkan konsolidasi dengan partai politik pengusung lainnya untuk memperkuat soliditas sampai dengan hari pemilihan, tanggal 27 Juni mendatang," katanya.
Emil bersama Khofifah bertekad memenangi pilkada Jawa Timur 2018 yang adil dan bermartabat. "Apalagi di Ramadan seperti ini, maka harus diniatkan sebagai ibadah, disertai kejujuran dan ketulusan. Harus diniatkan untuk hal-hal baik dan meyakini apa yang diperjuangkan adalah kepemimpinan yang bisa menjawab permasalahan masyarakat," tuturnya.