TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, hari ini tepat berusia 53 tahun. Dinihari tadi, Khofifah mendapat kejutan dari relawan. Para pendukungnya membawakan kue ulang tahun saat acara sahur on the road.
Ulang tahun Khofifah dirayakan berbarengan dengan pasangannya, Emil Dardak Elestianto. Sebab, hari lahir Emil hanya berselang sehari dari Khofifah. Pada 20 Mei 2018, Emil akan genap berusia 34 tahun.
Baca: Pilkada Jawa Timur, Khofifah-Emil Gelar Sahur Bersama Relawan
"Mungkin ini pertama kali dalam sejarah pilkada di Indonesia, tanggal ulang tahun pasangan calonnya beriringan," kata Khofifah setelah memotong kue yang disiapkan relawan pendukungnya.
Khofifah menyampaikan terima kasih kepada relawan yang telah memberikan perhatian kepadanya dan Emil. "Ini benar-benar kejutan bagi saya. Niat saya dinihari ini adalah membagikan sahur on the road karena ada keberkahan di tengah makan sahur," ujarnya. Khofifah dan Emil hari ini memang menggelar acara sahur bersama di Surabaya.
Kepada wartawan, tepat pada hari ulang tahunnya ini, Khofifah menyatakan tekad untuk berbuat lebih baik dari sebelumnya. "Sebenarnya itu sudah menjadi moto hidup saya, yaitu setiap hari harus lebih baik dari kemarin," ucapnya.
Baca juga: Janji Pilkada, Ini Cara Emil dan Gus Ipul Mengatasi Kemiskinan
Dalam kesempatan itu, Emil lebih dulu memberikan ucapan ulang tahun kepada Khofifah. "Saya harus ucapkan selamat ulang tahun terlebih dahulu kepada Bu Khofifah," tutur Emil.
Emil menilai Khofifah sebagai sosok perempuan inspiratif. "Dua puluh tahun lalu, Bu Khofifah sudah duduk di kursi DPR/MPR RI (Dewan Perwakilan Rakyat/Majelis Permusyawaratan Indonesia Republik Indonesia). Beliau pula yang menggulirkan suatu konsep reformasi politik yang sekarang kita nikmati bersama dan semoga menjadi inspirasi," ujarnya.
Menurut Emil, tenaga dan pikiran Khofifah masih dibutuhkan masyarakat hingga sekarang, khususnya untuk membangun Jawa Timur ke depan yang lebih baik.
Khofifah dan Emil maju dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018 dengan didukung koalisi Partai Demokrat, Golkar, Hanura, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Amanat Nasional, dan NasDem. Mereka akan menghadapi Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno, yang diusung koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Keadilan Sejahtera, dan Gerindra.