TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengenang sosok KH Sholeh Qosim yang meninggal pada Kamis, 10 Mei 2018.
Khofifah menilai sosok almarhum KH Sholeh Qosim merupakan tokoh ulama karismatik yang jarang terpublikasi, tetapi memiliki wawasan kebangsaan sangat dalam.
"Indonesia berduka, tokoh karismatik telah berpulang, beliau memiliki wawasan ke-Indonesiaan yang sangat luas, dan sangat sering menjadi tamu VIP dalam perhelatan-perhelatan nasional," katanya usai melakukan takziah di rumah almarhum KH Sholeh Qosim di Ngelom, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat, 11 Mei 2018.
Baca juga: Zulkifli Hasan Jamin Khofifah Tak Bakal Main Proyek
Khofifah mengemukakan, pada awal Februari yang lalu, dirinya sempat bertemu dengan almarhum dan menitipkan supaya lembaga pendidikan belajar tetap berjalan.
"Dan di usianya yang sepuh, beliau berkomitmen kalau dunia pendidikan akan tetap menjadi referensi penguatan SDM di masyarakat," katanya.
Sebelumnya, KH Sholeh Qosim meninggal pada Kamis, 10 Mei 2018 usai melaksanakan shalat Magrib di rumah pribadinya. Ribuan orang petakziah, mengantarkan kiai karismatik ini ke peristirahatan terakhir di makam lingkungan Pondok Pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah Ngelom, Sidoarjo.
Adapun Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan banyak kenangan dengan KH Sholeh Qosim. "Saya ikut duka belasungkawa dan Jatim, bahkan Indonesia, turut merasakan kehilangan," ujarnya ketika dikonfirmasi di Surabaya, Jumat pagi.
Terakhir, Gus Ipul mengaku bertemu dengan KH Sholeh Qosim pada saat Haul KH Dimyathi Romly di Pondok pesantren Darul Ulum Peterongan, Jombang, pada Kamis 26 April 2018.
Saat itu, di hadapannya bersama ribuan orang yang hadir, Kiai Qosim (sapaan akrab KH Sholeh Qosim), bercerita dua hal, salah satunya tentang masa menempuh pendidikan di Pesantren Darul Ulum Peterongan.
Di pesantren tersebut, Kiai Qosim bertemu dan menjadi sahabat dekat dari Ahmad Yusuf Cholil, yang juga ayah Gus Ipul, termasuk menjadi mentor Ahmad Yusuf saat di pesantren.
Kedekatan Kiai Qosim dan Ahmad Yusuf, kata dia, yang menjadi pertimbangan utama ikut mendoakannya untuk maju di Pilkada 2018 sebagai Calon Gubernur Jatim.
"Saat itu, beliau mendoakan saya. `Sampean tak ewangi, tak dongakno. Abah sampean itu momonganku ning pondok (Anda saya bantu, saya doakan. Ayah anda muridku di pondok)," ucap Gus Ipul menirukan perkataan Kiai Qosim.
Baca juga: Mau Debat Pilgub Jatim 2018, Khofifah Ziarahi Makam Sunan Ampel
Sebagai seorang santri, Gus Ipul mengambil banyak nilai kehidupan dari sosok Kiai Qosim, seperti tak pernah lelahnya memberikan dakwah, bahkan menjelang beliau tutup usia.
"Mau pengajian besar, pengajian kecil, beliau tetap datang," kata Gus Ipul yang juga salah seorang Ketua PBNU tersebut.
Wagub Jatim yang sedang izin cuti kampanye tersebut bahkan terkesan saat Kiai Qosim menjadi figur teladan di Peringatan HUT TNI tahun lalu, bahkan seorang Presiden Jokowi pun mencium tangannya.
"Saya segera melayat ke rumah duka. Beliau adalah seorang ulama kekasih Allah. Insya Allah beliau meninggal dalam keadaan Khusnul Khotimah," katanya.