TEMPO.CO, Surabaya - Calon Gubernur Dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak (Khofifah-Emil), berziarah ke makam aktivis buruh Marsinah di Desa Sukomoro, Nganjuk, Jawa Timur, Selasa, 1 Mei 2018. Ziarah itu untuk mengenang perjuangan almarhumah.
"Kami doakan bersama semoga beliau ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah atas perjuangannya. Meninggalnya almarhumah justru membuat pergerakan buruh semakin solid," kata Emil dalam keterangan tertulis, Selasa.
Baca: Khofifah-Emil Dorong Renovasi Pasar Tradisional Melalui Dana CSR
Emil mengatakan, dari cerita rekan-rekan aktivis buruh semasanya, almarhumah Marsinah memperjuangkan agar buruh mendapatkan nasib yang lebih baik. "Tidak hanya upah, namun status kontrak ketenagakerjaan," ujar Bupati Trenggalek nonaktif itu.
Marsinah merupakan aktivis buruh yang tewas dibunuh pada Mei 1993 karena menyuarakan aspirasi buruh pada masa Orde Baru. Kematian Marsinah menjadi simbol sekaligus martir bagi aktivis buruh untuk memperjuangkan keadilan.
Menurut Khofifah, perjuangan almarhumah memperjuangkan hak-hak kaum buruh pada masa lalu harus diteruskan. Salah satunya, kata dia, dengan meningkatkan komunikasi lebih intensif antara pemerintah, pengusaha, dan kaum buruh.
Baca: Khofifah Baca Puisi Emak dan Ajak Kader PAN Bersalawat
Hal itu perlu dilakukan agar semua pihak mempunyai komitmen meningkatkan produktivitas, memberikan hak buruh, upah hidup minimum, serta perlindungan buruh. "Ini kan sering kali komunikasi berjalan kalau ada masalah," ucap Khofifah.
Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama tersebut berharap komunikasi bipartit dan tripartit harus lebih dihidupkan. "Agar kanalisasi dari seluruh inspirasi-inspirasi itu terus mereka akan ketemu titik format mencari solusi efektifnya," tuturnya.