TEMPO.CO, Jakarta -Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 3, Sudrajat meneken kontrak politik dengan relawan mahasiswa Asyik (Sudrajat-Ahmad Syaikhu), di Gedung Indonesia Menggugat, Kota Bandung, Rabu, 4 April 2018.
Kontrak politik yang disodorkan kelompok mahasiswa itu berisi 14 poin kewajiban yang harus dipenuhi Sudrajat kalau saja terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023. Di antara isi kontrak politik itu, menyebutkan pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu harus lebih peduli terhadap pendidikan di Jawa Barat.
"Itu normatif karena dia melihat apa yang dalam visi dan misi kita itu memang program yang akan dikerjakan oleh kami kalau terpilih jadi Gubernur Jabar nanti," ujar Sudrajat seusai acara.
Menurut dia, permintaan kelompok mahasiswa itu tidak terlalu muluk-muluk dan sesuai dengan program yang dicanangkan Sudrajat nantinya.
"Mereka minta beasiswa untuk S2 kita akan selektif tapi yang jelas yang saya jaminkan adalah bagi masyarakat miskin kita akan pastikan sekolahnya gratis kalau perlu sampai perguruan tinggi," ujar dia.
Baca juga: PKS Sebut Sudrajat Punya 4 Kriteria Jadi Gubernur Jawa Barat
Didukung oleh relawan dari kalangan mahasiswa tentu semacam angin segar bagi pasangan Sudrajat-Syaikhu. Potensi untuk mengeruk pemilih dari generasi milenial setidaknya menjadi terbuka bagi pasangan yang diusung oleh koalisi partai Gerindra, PKS, dan PAN.
"Mahasiswa kan jaringannya banyak bukan hanya mahasiswa tapi juga keluarganya, paling tidak dari mahasiswa ini karena mereka orang terpelajar, pola pikirnya itu bisa menularkan kepada masyarakat yang belum paham siapa pemimpin yang mau dipilih," kata dia.
Ketua relawan mahasiswa Asyik Jawa Barat, Mochamad Muhram Fauzi mengatakan kelompok itu diisi oleh perwakilan mahasiswa dari berbagai penjuru di wilayah Jawa Barat.
"Ini ada dari 20 kordinator Kabupaten Kota di Jawa barat. Itu ada di Garut, Indramayu, Bandung, Tasik, Ciamis, Sumedang dan yang lainnya," kata dia.
AMINUDDIN A.S.