TEMPO.CO, Surabaya - Pasangan bakal calon gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf alias Gus Ipul dan bakal calon wakil gubernur Puti Guntur Soekarno meluncurkan 9 agenda prioritas dan 33 janji kerja politiknya. Janji-janji kerja itu merupakan bentuk implementasi dari 3 strategi yang menjadi visi Gus Ipul-Puti, yakni menjadikan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai titik tumpu, gotong royong dan inovasi sebagai jalan, kemudian rakyat kecil, dan komunitas menjadi penggerak utama.
Salah satu janji kerja yang lebih awal diluncurkan ialah Dik Dilan, kepanjangan dari Pendidikan Digratiskan Berkelanjutan. "Dik Dilan yang ini bakal mengembalikan lagi pendidikan gratis untuk masyarakat Jawa Timur," ujar Gus Ipul di posko pemenangan Rumah Gus Ipul dan Mbak Puti, Minggu, 11 Februari 2018.
Baca juga: Cagub Jatim, Saifullah Yusuf Bakal Gandeng Pengusaha Mileneal
Usai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 mengembalikan lagi kewenangan pengelolaan SMA dan SMK negeri kepada pemerintah provinsi, sejumlah daerah seperti Kota Surabaya yang menggratiskan pendidikan hingga tingkat menengah atas, tak bisa melakukannya lagi.
Dik Dilan, kata Gus Ipul, bakal menggratiskan SMA dan SMK negeri kembali. Meski begitu, sekolah-sekolah swasta yang setingkat dengan SMA juga akan diberikan subsidi. "Pemerintah provinsi Jawa Timur akan mengalokasikan dana untuk meng-cover seluruh operasional SMA/SMK tanpa dibebankan ke peserta didik dengan alokasi Rp 1,4 triliun," ujarnya.
Komponen yang akan ditanggung mencakup biaya operasional dan SPP yang dihitung per siswa. Bagi siswa yang berasal dari keluarga miskin, ia dan Puti akan memberikan beasiswa yang digunakan untuk biaya transportasi, pembelian peralatan sekolah dan pengadaan buku, dan alat penunjang kecakapan khusus. "Besaran dana akan disesuaikan untuk masing-masing daerah,” tutur dia.
Selain Dik Dilan, ada Satria Madura alias Rp 1 Triliun untuk Akselerasi Pembangunan Madura. Selama ini, kata Gus Ipul, pemerintah selalu memunggungi Pulau Madura. Daerah dengan julukan Pulau Garam itu berada dalam posisi yang kurang menguntungkan. "Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masih rendah, kemiskinan masih tinggi, infrastruktur kurang memadai, dan akses terhadap layanan kesehatan yang masih berada dibawa rata-rata," ucapnya.
Lewat program Satria Madura, Gus Ipul menjanjikan anggaran tambahan sebesar Rp 1 triliun per tahun yang dibagi secara proporsional untuk 4 kabupaten yang ada. Anggaran ini akan menambah anggaran lain yang selama ini sudah diberikan. “Fokus pemanfaatannya adalah akselerasi pembangunan infrastruktur, investasi bidang ekonomi dan peningkatan aksesibilitas pada layanan pendidikan dan kesehatan,” kata dia.
Baca juga: Beda Azwar Anas dan Puti Guntur Menurut Saifullah Yusuf
Program lainnya yang diluncurkan ialah program Tebar Jala (Pusat Ekonomi Baru Jalur Selatan), Desa Cemara (Desa Cerdas Maju Sejahtera), dan Madin Plus Berkelanjutan (Bantuan Operasional Sekolah Daerah Madrasah Diniyah).
Saifullah Yusuf mengatakan, ia menyadari bahwa persoalan di Jawa Timur harus diatasi dengan cara-cara yang akseleratif, cepat, terukur, terencana, dan langsung. Masalah-masalah itu di antaranya ialah turunnya angka kemiskinan, angka pengangguran, peningkatan income per kapita, dan indeks pembangunan manusia yang terus meningkat.
Pada saat yang sama, capaian-capaian baik yang sudah diraih di masa pemerintahan sebelumnya selama hampir 10 tahun duet Soekarwo-Gus Ipul tetap harus dipertahankan. "Karena itu, visi yang dicanangkan adalah Perubahan Berkelanjutan untuk Jawa Timur Makmur," ujarnya.