TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan bakal calon Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf bakal menggandeng pengusaha milineal untuk memajukan Jawa Timur. Pria yang akrab disapa Gus Ipul itu mengatakan perlu menggandeng mereka karena Jawa Timur memiliki potensi yang besar.
Menurut dia, Jawa Timur tidak hanya menanggung beban dari warganya sendiri tetapi juga Indonesia Timur. Sebab, perdagangan di wilayah Indonesia bagian timur menggantungkan diri pada performa ekonomi Jawa Timur.
Baca: Benahi Madura, Saifullah Yusuf Luncurkan Satria Madura
“Tak hanya itu, Jawa Timur juga ikut menanggung suplai komoditas pertanian nasional. Mulai dari garam, gula, beras, daging, hingga susu. Hampir sekitar 40 persen kebutuhan nasional disuplai dari Jawa Timur,” kata Saifullah dalam sebuah acara diskusi yang digelar di Gedung Srijaya, Surabaya pada Rabu, 8 Februari 2018.
Di tengah upaya mempertahankan produktivitas dan lahan semakin susut, kata dia, diperlukan inovasi yang melibatkan teknologi informasi untuk mengembangkan bisnis berbasis agro yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
“Karena itu, salah satu pekerjaan rumah para pengusaha milenial tersebut adalah mencari terobosan-terobosan kekinian, misalnya dengan semakin mengembangkan bisnis start up,” ujarnya.
Dia mencontohkan, adapun perkembangan bisnis start up yang semakin sukses tanpa dukungan pemerintah seperti Bukalapak dan Traveloka.“Tapi, mereka kan sudah besar. Ini yang kecil-kecil perlu difasilitasi dan didukung. Termasuk fasilitas pembiayaan. Juga perlu dirangsang dengan kantor bersama semacam co-working space,” tuturnya.
Baca: Seloroh Megawati, Jika Gus Ipul Menang PDIP Minta Sepeda
Hal tersebut disampaikan Saifullah dalam acara diskusi yang bertajuk Kopi Darat Bareng Gus Ipul, Harmoni dalam Keberagaman, ketua Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Ulama (NU) di Gedung Srijaya, Surabaya pada Rabu, 8 Februari 2018. Dalam acara tersebut Gus Ipul didaulat menjadi pembicara utama dalam acara yang digelar oleh Junior Chamber International (JCI) East Java.
JCI adalah organisasi nasional yang beranggotakan 3.000 para milenial yang sebagian besar berprofesi sebagai pengusaha. Di Jawa Timur saja, dari 150 anggota aktif, 75 persen lebih adalah para pengusaha muda yang usianya di kisaran 20 hingga awal 30-an tahun. Mereka bergerak di berbagai sektor mulai properti hingga industri kreatif.
“Semuanya masih sangat muda. Tapi kami ingin berkontribusi pada pemerintahan. Kami tawarkan kepada Gus Ipul. Apa yang bisa kami bantu untuk memajukan Jawa Timur?” kata Local President JCI East Java, Ariel Wibisono.
Aril berharap, sektor bisnis yang mereka bangun dapat berkontribusi untuk mengembangkan perekonomian di Jawa Timur. Termasuk membantu menyelesaikan persoalan di Jawa Timur seperti kemiskinan, pengangguran, dan menggenjot pertumbuhan ekonomi.
“Kita ingin sinergikan program kita dengan pemerintah provinsi. Karena kami merasa ikut menanggung beban persoalan di Jawa Timur. Kami sebagai pengusaha muda tidak bisa berdiam diri,” kata dia.