Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Skenario Tiga Poros di Pilgub Jabar 2018

Reporter

image-gnews
Ketua Umum PKS Sohibul Iman dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat mengumumkan kandidat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di lima provinsi di kantor DPP PKS, Jakarta, 27 Desember 2017. Lima provinsi itu adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Maluku Utara. TEMPO/Ahmad Faiz
Ketua Umum PKS Sohibul Iman dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat mengumumkan kandidat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di lima provinsi di kantor DPP PKS, Jakarta, 27 Desember 2017. Lima provinsi itu adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Maluku Utara. TEMPO/Ahmad Faiz
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Geliat politik menjelang pemilihan gubernur Jawa Barat atau Pilgub Jabar 2018 semakin memanas setelah beberapa partai menarik ulur dukungan kepada beberapa kandidat yang sempat digadangkan sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat. Sampai saat ini tampak ada tiga poros yang akan maju dalam kontestasi politik merebut kursi nomor wahid di Jawa Barat itu.

Poros pertama adalah koalisi Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sudah mantap akan mengusung Mayor Jenderal Purnawirawan Sudrajat dan Ahmad Syaikhu. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto resmi menunjuk Sudrajat sebagai kandidat bakal calon gubernur pada pilgub Jabar 2018 lewat keputusan yang ditekennya pada Kamis malam, 7 Desember 2017 di kediaman Prabowo, Hambalang, Sentul, Jawa Barat.

Baca: Demokrat dan Golkar Mesra di Pilgub Jabar, Begini Tanggapan PDIP

Kemudian PAN dan PKS pun merapat. PKS yang sebelumnya akan mendukung Deddy Mizwar dalam pilgub Jabar itu pun menceraikan aktor senior Indonesia itu demi bergabung ke kubu Prabowo. Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan salah satu alasan mereka berkoalisi adalah keberhasilan mereka dalam memenangi pemilihan kepala daerah DKI Jakarta tahun ini. "Ada semangat kami ingin melanjutkan apa yang kita raih di putaran kedua pilkada DKI," kata dia pada Senin, 25 Desember 2017.

Poros kedua adalah koalisi yang dibentuk oleh Golkar dengan mengusung Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Dedi disebut akan berduet dengan calon usungan Partai Demokrat, Deddy Mizwar.

Baca: PKS Cabut Dukungan, Deddy Mizwar: Sudah Ada Feeling

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Semula, Golkar mendukung Wali Kota Ridwan Kamil saat posisi Ketua Umum Partai Golkar masih dijabat oleh Setya Novanto. Namun saat kepemimpinan beralih kepada Airlangga Hartarto, Partai Golkar kembali mengusung kadernya Dedi Mulyadi. ”Saya kira tidak akan kembali lagi kepada Ridwan Kamil,” kata Airlangga Hartarto, Rabu, 27 Desember 2017.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan menyampaikan partainya sudah melakukan pembahasan untuk berkoalisi dengan Golkar. Namun kedua partai belum memutuskan siapa yang menjadi calon gubernur dan siapa wakilnya. Dua partai ini pun belum mengumumkan secara resmi pasangan calon itu. "Mohon doanya saja, sesegera mungkinlah," kata Sjarif.

Poros ketiga adalah kubu Ridwan Kamil yang sampai saat ini masih didukung oleh Partai Nasdem, PPP, dan PKB. Setelah, wacana koalisi Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar, Patai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai partai pemenang yang bisa mengusung calon sendiri di Jawa Barat pun beralih membuka diri untuk bergabung dengan kubu yang mendukung Ridwan Kamil.

Namun, sampai saat ini, Ridwan Kamil belum memutuskan siapa yang akan menjadi pendampingnya di pilgub Jawa Barat. Sikap Ridwan Kamil tersebut membuat partai pengusungnya gerah dan berpikir ulang untuk mengevaluasi dukungan, jika pria yang kerap disapa Emil itu terlalu lama memutuskan siapa pendampingnya.

"PKB hanya ingin mengingatkan jika politik itu dinamis," kata politikus PKB, Maman Imanulhaq. Jika Ridwan masih dalam keragu-raguannya, menurut Maman, dia bisa bernasib sama seperti Deddy Mizwar di pilgub Jabar setelah Gerindra menarik gerbong dukungan partai pendukungnya. "Emil bisa terancam jomblo," ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

11 Januari 2024

Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyampaikan pidato dalam perayaan HUT ke-51 PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu, 10 Januari 2024. PDI Perjuangan menggelar perayaan HUT ke-51 dengan mengusung tema 'Satyam Eva Jayate' alias kebenaran pasti menang yang dilaksanakan secara sederhana. TEMPO/M Taufan Rengganis
Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

Ganjar mengatakan agenda kampanye di Brebes, Tegal, dan Kebumen karena pernah kalah di wilayah tersebut pada Pilkada 2018.


Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

30 Juni 2023

Petugas gabungan TNI dan Polri mencopot poster alat peraga kampanye (APK) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Ahad dinihari, 6 Desember 2020. ANTARA/Bayu Pratama S
Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

Sebagai faktor mendulang suara, Alat Peraga Kampanye tidak jarang digunakan parpol atau pendukung kubu tertentu melebihi batas.


Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

20 November 2020

Warga memasukkan kertas suara di TPS Lapangan PTPN Cilenggang, Serpong, Tangerang Selatan dalam kegiatan simulasi pemungutan suara dengan protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian Covid-19 pada pemilihan serentak 2020, 12 September 2020. KPU RI menggelar simulasi pemungutan suara dengan memastikan efektivitas penerapan protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian Covid-19 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dilengkapi yang akan berlangsung pada 9 Desember 2020 mendatang. Tempo/Nurdiansah
Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

Pengamat memperkirakan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 akan berbeda.


Ridwan Kamil Dilantik Jadi Gubernur Jawa Barat Besok

4 September 2018

Ridwan Kamil, Uu Ruzhanul Ulum, dan Emil Dardak berfoto bersama setelah menemui Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Romahurmuziy, untuk melaporkan hasil pilkada Jawa Barat di kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Rabu, 4 Juli 2018. Tempo/Rezki Alvionitasari.
Ridwan Kamil Dilantik Jadi Gubernur Jawa Barat Besok

Ridwan Kamil bakal dilantik berbarengan dengan kepala daerah dari delapan provinsi lainnya.


Khofifah Fokus Tuntaskan Kemiskinan di 10 Kabupaten Jawa Timur

14 Juli 2018

Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak. ANTARA
Khofifah Fokus Tuntaskan Kemiskinan di 10 Kabupaten Jawa Timur

Khofifah menggandeng TNP2K.


MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

13 Juli 2018

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman saat melakukan peninjauan lokasi dan sarana prasarana dukungan penanganan perkara perselisihan hasil pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota serentak tahun 2018 di aula lantai dasar gedung MK, Jakarta, Kamis, 5 Juli 2018. MK mulai membuka pendaftaran perkara sengketa pemilihan bupati dan wakil bupati serta pemilihan wali kota dan wakil wali kota serentak 2018 pada 5-7 Juli 2018. TEMPO/Subekti
MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

Sebanyak 39 dari 62 permohonan gugatan pilkada 2018 yang diterima MK adalah perkara pemilihan bupati.


Bawaslu: Hasil Pilkada 2018 di 13 Daerah Rawan Digugat

13 Juli 2018

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Bawaslu: Hasil Pilkada 2018 di 13 Daerah Rawan Digugat

Bawaslu mengatakan selisih paling tipis terjadi di Kota Tegal.


Bawaslu: 5,9 Juta Formulir C6 di Pilkada 2018 Tak Didistribusikan

13 Juli 2018

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Bawaslu: 5,9 Juta Formulir C6 di Pilkada 2018 Tak Didistribusikan

Bawaslu mencatat partisipasi dalam pemilihan gubernur di 17 provinsi hanya 69 persen.


Tiga Calon Gubernur Gugat Hasil Pilkada Serentak 2018

13 Juli 2018

Warga mendaftarkan perkara perselisihan pemilihan kepala daerah 2018 di aula lantai dasar gedung MK, Jakarta, Kamis, 5 Juli. Dalam pilkada 2018, ada 171 daerah yang menyelenggarakan pemilihan, yang terdiri atas 17 provinsi, 115 kabupaten, dan 39 kota. TEMPO/Subekti.
Tiga Calon Gubernur Gugat Hasil Pilkada Serentak 2018

Jumlah gugatan sengketa Pilkada serentak 2018 bisa terus bergerak.


Pilkada 2018, Partisipasi Pemilih di Papua Paling Tinggi

13 Juli 2018

Badan Pengawas Pemilu mengadakan jumpa pers terkait larangan kampanye baik Pilkada 2018 maupun Pemilu 2019 pada peringatan May Day 2018 di kantor Bawaslu, Jakarta, 30 April 2018. TEMPO/Imam Hamdi
Pilkada 2018, Partisipasi Pemilih di Papua Paling Tinggi

Dari hasil evaluasi pilkada 2018, Bawaslu menilai KPU perlu menggiatkan lagi sosialisasi agar pada pelaksanaan pileg dan pilpres 2019.