Djarot dan Kenangannya tentang Gus Dur

Reporter

Jumat, 11 November 2016 23:26 WIB

Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat berdoa bersama istrinya di makam Bung Tomo, jalan Bung Tomo Ngagelrejo, Surabaya, 11 November 2016. TEMPO/MOHAMMAD SYARRAFAH

TEMPO.CO, Surabaya - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku sangat dekat dengan mantan Presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Bahkan, pada saat dia masih menjabat sebagai Wali Kota Blitar, Gus Dur selalu nyekar ke Makam Bung Karno.

“Sama Gus Dur saya kan dekat banget, waktu saya Wali Kota Blitar, Gus Dur paling sering ke Blitar untuk nyekar ke Makam Bung Karno,” kata Djarot kepada wartawan seusai ziarah di makam Pahlawan Bung Tomo, Jumat petang, 11 November 2016.

Djarot menilai Gus Dur sebagai tokoh pluralitas dan bisa merangkul serta menginspirasi semua pihak. “Gusdur di garis depan untuk melindungi minoritas dan menjaga harmonisasi mayoritas,” tutur dia.


Baca:
Ada Demo Anti-Ahok, Djarot Anggap Pendidikan Politik
Makna Hari Pahlawan dan Jihad Menurut Djarot

Dia mengenang figur sang kyai sebagai orang yang tidak pernah berubah sejak pertama kali bertemu. Setiap kali bertemu itu, Djarot berujar, Gus Dur selalu mengucapkan kata-kata sapaan yang tidak pernah dia lupakan hingga saat ini.

"Gus Dur itu kalau ketemu, saya salaman. Kata pertama diucapkan gini, Dos pundi kabare njenengan (bagaimana kabar anda)? Waras njenengan? Saya jawab, Waras Gus," ujar Djarot mengenang Gus Dur.

Djarot menambahkan, Gus Dur selalu menyebutkan kata waras karena kata itu menunjukkan sehat lahir batin. "Beliau selalu menyebutkan waras bukan sehat saja. Kalau waras itu, berarti sehat lahir batin. Ya gitu aja. Dan sering kali guyon," Djarot berkisah.

Itu pula alasan Djarot tak membahas soal Pilkada DKI Jakarta kala berkunjung ke Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. Ia mengaku hanya sowan untuk silaturrahmi semata.

Baca:
Djarot ke Pesantren Tebuireng, Dapat Petuah dari Gus Sholah
Almisbat dan RPJB Minta Aparat Lindungi Kampanye Ahok-Djarot

Sejak Kamis 10 November hingga Jumat 11 November 2016, Djarot memang napak tilas ke makam-makam pahlawan di Jawa Timur. Dimulai dari makam Bung Karno di Blitar pada Kamis 10 November 2016. Kemudian ke makam Gus Dur dan makam Mbah Hasyim Asyari pada Jumat 11 November 2016. Usai ziarah makam, Djarot salat Jumat di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. Setelah itu melanjutkan perjalanan ke makam Bung Tomo di Surabaya.

“Ada tokoh satu lagi yang ingin kami mau ziarah, yaitu Makam Cak Ruslan Abdul Ghani di Makam Pahlawan Kalibata Jakarta,” tuturnya.

MOHAMMAD SYARRAFAH



Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

5 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

11 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

13 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

27 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

38 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

44 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

47 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

6 Februari 2024

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

Eri Cahyadi dinilai sejalan dengan semangat Pemuda Muhammdiyah menjadikan Surabaya yang maju dan religius.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

15 Januari 2024

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

Tiga berita Top 3 Metro tentang laporan awal dana kampanye di DKI Jakarta hingga sejumlah kasus tagihan pelanggan PLN.

Baca Selengkapnya