Nurul Arifin Gagal Jadi Wali Kota Bandung

Jumat, 6 Juli 2018 14:12 WIB

Ketua Pelaksana Silaturahmi Nurul Arifin, memberikan keterangan kepada awak media terkait pelaksanaan silaturahim nasional rekonsiliasi antara dua kubu kepengurusan Partai Golkar, di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, 30 Oktober 2015. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Golkar, Nurul Arifin , kalah dalam pemilihan Wali Kota Bandung. Dalam hasil penghitungan suara yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Nurul Arifin yang berpasangan dengan Chairyl Y Hidayat memperoleh 310.418 suara.

Angka itu di bawah pasangan inkumben Oded M. Danial-Yana Mulyana yang meraup 634.682 suara pemilih di Kota Bandung.

Hasil itu ditetapkan KPU Kota Bandung dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung serta pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat tingkat Kota Bandung, Kamis malam, 5 Juli 2018.

Baca juga: SBY Optimistis Nurul Arifin Memenangi Pilkada Kota Bandung

"Berjalan lancar sesuai prosedur. Dari rencana dua hari, bisa selesai sehari," kata Ketua KPU Kota Bandung Rifqi Alimubarok, Jumat, 6 Juli 2018.

Advertising
Advertising

Dalam rapat pleno itu, KPU Kota Bandung merekapitulasi hasil penghitungan suara yang disampaikan Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan se-Kota Bandung. Hasilnya, pasangan calon nomor urut 1, yaitu Nurul Qomaril Arifin dan Chairul Yaqin Hidayat, memperoleh 301. 418 suara.

Pasangan calon nomor urut 2, yakni Yossi Irianto dan Aries Supriyatna, mendapat 330.730 suara dukungan. Sementara pasangan calon nomor urut 3, yaitu Oded Mohamad Danial dan Yana Mulyana, menggaet suara terbanyak, 634.682 pemilih.

Jumlah semua suara sah dalam rekapitulasi hasil penghitungan pemilihan Wali Kota Bandung 2018 berjumlah 1.266.830 suara. Jumlah yang tidak sah 39.042 suara. Dari 1,6 jutaan pemilih dalam daftar tetap di Kota Bandung, kata Rifqi, yang menggunakan hak suaranya sebanyak 1,3 juta orang.

Hasil rekapitulasi penghitungan pemilihan kepala daerah serentak di Kota Bandung ini ditetapkan pukul 22.12 WIB dan ditandatangani ketua dan anggota KPU Kota Bandung serta saksi yang hadir.

Baca juga: Politikus Golkar Anggap Keterlibatan Wanita di Partai Dipaksakan

Nurul Arifin sebelumnya diusung Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, juga Partai Amanat Nasional. Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhyono yakin Nurul Arifin-Chairul Yaqin Hidayat memenangkan pemilihan daerah kota Bandung.

Berita terkait

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

9 jam lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

10 jam lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

1 hari lalu

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

Kabar Atalia Praratya mundur dari pemilihan Wali Kota Bandung dibantah Waketum Golkar. Ini profil istri Ridwan Kamil tersebut.

Baca Selengkapnya

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya sebagai Plh Sekda Kota Medan, Diskominfo: Sejak 24 April 2024

2 hari lalu

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya sebagai Plh Sekda Kota Medan, Diskominfo: Sejak 24 April 2024

Wali Kota Bobby Nasution menunjuk pamannya, Benny Sinomba Siregar sebagai Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Kota Medan.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

2 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

2 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menegaskan Prabowo belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

2 hari lalu

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

Peluang PKS merapat ke kubu Prabowo mendapatkan respons dari Partai Gerindra, Golkar, dan PAN. Apa responsnya?

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

3 hari lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

3 hari lalu

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

Golkar bilang KIM tidak pernah membahas penolakan terhadap PKS jika ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya