Baznas Pertimbangkan Laporkan Paslon Pilkada Pangkalpinang

Rabu, 30 Mei 2018 08:50 WIB

Petugas KPU setempat melipat surat suara Pilkada 2018 Jawa Tengah di Ungaran, Kabupaten Semarang, 20 Mei 2018. KPU setempat menargetkan pelipatan surat suara tersebut dapat selesai paling lambat pada 24 Mei 2018 dan untuk persiapan keseluruhan logistik Pilkada 2018 Jateng dapat selesai pada H-5 Lebaran. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Pangkalpinang - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Pangkalpinang mempertimbangkan untuk melaporkan pasangan calon nomor urut dua di pemilihan kepala daerah (pilkada) Kota Pangkalpinang, Saparudin-Edison. Hal tersebut buntut dugaan dimanfaatkannya undangan Baznas untuk kegiatan kampanye.

Ketua Baznas Kota Pangkalpinang Kamaludin mengatakan pihaknya mengundang Saparudin dan Edison sebagai pribadi untuk menghadiri undangan launching Perda Zakat yang baru disahkan oleh DPRD Kota Pangkalpinang. Meski mengetahui kedua orang tersebut adalah peserta pilkada, Kamalaudin mengaku tidak tahu akan ada kegiatan kampanye di kegiatan tersebut.

"Undangan yang kita sampaikan adalah untuk menghadiri kegiatan launching perda zakat. Namun tanpa sepengetahuan kita dimanfaatkan untuk kegiatan kampanye. Mungkin ini akan kami laporkan ke pihak terkait. Kami koordinasi dulu dengan rekan yang lain," kata Kamaluddin kepada wartawan di kediaman dinas Wali Kota Pangkalpinang pada Selasa, 29 Mei 2018.

Baca: KPU Tetapkan DPT Pilkada 2018 Sebanyak 152 Juta Pemilih

Pada acara peringatan malam Nuzulul Quran dan launching Peraturan Daerah (Perda) zakat yang digelar Pemerintah Kota Pangkalpinang di halaman parkir Ramayana Departemen Store pada Ahad, 27 Mei 2018 lalu menuai kontroversi dengan hadirnya Saparudin. Saat acara digelar terselip kegiatan kampanye bersama Saparudin sambil menunjukan dua jari tanda nomor urut pasangan Saparudin-Edison.

Advertising
Advertising

Menurut Kamaluddin, sebelum acara tersebut digelar dia bertemu dengan Edison yang sama-sama jemaah sholat tarawih di Masjid Muhajirin Kota Pangkalpinang. Saat itu Kamaluddin mengaku berbincang dan menawarkan undangan Edison untuk hadir dalam acara tersebut. "Beliau mengatakan setuju dan Insya Allah akan hadir. Jadi kita buat undangan dan diantarkan ke mereka," ujarnya.

Kamaluddin mengatakan dirinya tahu jika mereka adalah pasangan calon peserta pilkada. Namun, menurut dia, undangan itu hanya sebatas pribadi saja. "Saya akui kekhilafan ini dan minta maaf hingga menimbulkan gejolak di pilkada Pangkalpinang. Niat kita hanya untuk menaikan realisasi zakat Pangkalpinang yang sedang turun dimana tahun 2016 lalu sebesar Rp 1,4 miliar dan turun menjadi Rp 1,2 miliar di 2017," ujarnya.

Baca: Masa Kampanye Bertepatan Ramadan, Pilkada 2018 Rawan Pelanggaran

Pejabat Sementara Walikota Pangkalpinang Assyraf Suryadin mengatakan pihaknya akan mengambil sikap terkait kebijakan pihak Baznas yang mengundang pasangan calon peserta pilkada di acara Pemkot Pangkalpinang tanpa izin. "Kami dari awal sudah menjelaskan bahwa tidak pernah mengundang pasangan calon. Saya juga kaget mengapa salah satu pasangan calon hadir saat itu. Terus terang kita kecewa," ujarnya.

Sejauh ini, kata Assyraf, pihaknya belum mengambil tindakan terhadap pengurus Baznas. "Kami lihat hasil evaluasi nanti karena persoalan ini sudah berujung pelaporan di panwaslu," ujarnya.

Assyraf menuturkan pihak Baznas sebelumnya tidak jujur dan tidak mengakui memberikan undangan ke pasangan calon Saparudin dan Edison. Namun setelah dilakukan pengecekan oleh pihaknya, kata dia, diketahui pihak Baznas yang mengundang pasangan calon tersebut.

Baca: Partai Demokrat Bantah Edy Rahmayadi Alami Stroke

Ketua Tim Media Pasangan Saparudin dan Edison, Eka Mahendra Putra mengatakan pihaknya menghargai rencana melaporkan pasangan Saparudin dan Edison oleh Baznas Kota Pangkalpinang. Menurut dia, tidak ada kegiatan kampanye saat Saparudin menghadiri kegiatan tersebut.

"Kapasitas profesor Saparudin adalah murni sebagai undangan yang diberikan kepadanya. Tidak ada penyampaian visi misi dan menjelaskan program saat beliau menghadiri acara tersebut. Namun jika pihak Baznas merasa ada persoalan dan mau melaporkan, silahkan saja karena itu hak mereka dan kita hargai," ujar dia.

Jika yang dipermasalahkan adalah mengangkat jari tanda nomor urut, Putra meminta pihak terkait mencermati lagi Pasal 1 ayat 15 Peraturan KPU Nomor 4 Tahun 2017 tentang definisi kampanye. Menurut dia, tidak pernah ada ajakan dari Saparudin untuk mengajak masyarakat memilihnya. "Tapi Kami belum mendapat informasi siapa dan apa yang hendak dilaporkan. Yang jelas mereka berhak untuk melaporkan dan itu sangat kita hargai," ujarnya.

Baca: Ramadan, Bawaslu Minta Tak Kampanye Pilkada 2018 di Rumah Ibadah

Berita terkait

Hakim MK Beri Catatan Soal Sirekap Menjelang Pilkada Serentak: Memang Tidak Bisa Digunakan

6 jam lalu

Hakim MK Beri Catatan Soal Sirekap Menjelang Pilkada Serentak: Memang Tidak Bisa Digunakan

Hakim MK kembali menyinggung soal Sirekap yang digunakan dalam Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

6 jam lalu

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

Presiden Jokowi menyiratkan langkah Kapolda Jateng Ahmad Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jateng tidak ada kaitan dengannya.

Baca Selengkapnya

Cara Daftar PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024 serta Syaratnya

12 jam lalu

Cara Daftar PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024 serta Syaratnya

Gelaran Pilkada 2024 akan segera diselenggarakan. Berikut ini cara daftar PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024 beserta syaratnya.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Jaga Persaudaraan Kebangsaan Menjelang Pilkada 2024

1 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Jaga Persaudaraan Kebangsaan Menjelang Pilkada 2024

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mengingatkan kepada seluruh kader Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI - Polri (FKPPI), untuk menjaga persaudaraan kebangsaan dalam menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

1 hari lalu

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

PPP sodorkan Achmad Baidow mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang maju untuk periode kedua Pilgub Jawa Timur. Begini sosoknya?

Baca Selengkapnya

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

2 hari lalu

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

KPU RI meminta para peserta Pilkada serentak 2024 di Provinsi Bali agar menerapkan kampanye hijau. Apa itu kampanye hijau?

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

2 hari lalu

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

Teguh Prakosa memastikan bakal ikut serta dalam Pilkada 2024 sebagai calon wali kota Solo. Berikut rekam jejak pria yang sempat mendampingi Gibran.

Baca Selengkapnya

Bakal Calon Bupati Sragen Minta Dukungan Buruh untuk Maju di Pilkada 2024

3 hari lalu

Bakal Calon Bupati Sragen Minta Dukungan Buruh untuk Maju di Pilkada 2024

Putri mantan Bupati Sragen Untung Wiyono, Wina Sukowati, menggelar silaturahmi bersama Sahabat Buruh Sragen. MInta dukungan buat Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

4 hari lalu

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

Pengambilan formulir ke PKB, Nasdem, hingga PSI.

Baca Selengkapnya

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

5 hari lalu

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyarankan agar rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) ditunda hingga Pilkada selesai.

Baca Selengkapnya