Di Depan Warga NU, Saifullah Yusuf Cerita Menutup 47 Lokalisasi

Selasa, 1 Mei 2018 11:12 WIB

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno menumpang lyn (angkutan umum Surabaya) menuju lokasi rapat pleno pengundian nomor urut Pilkada Jatim, 13 Februari 2018. TEMPO/Artika Farmita

TEMPO.CO, Kediri - Calon Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, pamer penutupan tempat lokalisasi di Jawa Timur di depan ribuan warga Nahdlatul Ulama. Gus Ipul menyampaikan komitmennya untuk menjadi kepanjangan tangan kiai dalam pemerintahan Jawa Timur.

Dalam acara Sedulur Ngaji yang dihadiri sedikitnya 3.000 warga NU di Pondok Pesantren Al-Amin, Ngasinan, Kediri, Saifullah meyakinkan bahwa dia siap menjadi kepanjangan tangan kiai dalam pemerintahan. Dua periode jabatannya sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur, ucap dia, telah membuktikan janjinya kepada kiai untuk memperhatikan pendidikan diniyah dan menutup tempat maksiat.

“Selama menjadi Wakil Gubernur Jawa Timur dua periode, saya telah menutup 47 tempat lokalisasi di seluruh Jawa Timur, termasuk Dolly di Surabaya dan Semampir di Kediri,” tutur Saifullah pada Senin, 30 April 2018. Dua tempat itu merupakan lokalisasi besar di Jawa Timur dan telah beroperasi sangat lama.

Baca: Megawati Minta Gus Ipul-Puti Guntur Bekerja Keras di Pilgub Jatim

Penutupan lokalisasi ini, menurut Gus Ipul, dilakukan tanpa kekerasan sama sekali. Pemerintah juga mengirimkan para dai ke tempat mesum tersebut untuk mengajak kembali ke kehidupan normal. Para perempuan mantan pekerja seks komersial pun telah mendapat pelatihan keterampilan agar tak lagi menggeluti profesi itu.

Advertising
Advertising

Selain itu, Gus Ipul membuktikan keseriusannya memajukan pendidikan diniyah. Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga telah memberikan tunjangan kepada para penghafal Al-Quran melalui dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tingkat I.

Baca: Saifullah Yusuf Ingin Perajin Jenang Dodol Jawa Timur Ikut BPJS

Acara Sedulur Ngaji dihadiri para kiai kampung, ulama, Fatayat, Muslimat, Gerakan Pemuda Ansor, forum ibu nyai, forum gus (putra kiai), forum ning (putri kiai), dan mahasiswa NU. Acara ini juga diisi ikrar dukungan terhadap pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno. Pembacaan ikrar yang dipimpin Ibu Nyai Kiai Zainuddin Jazuli dari Pondok Pesantren Al-Falah, Ploso, ini mengikat komitmen mereka untuk memenangkan Saifullah dalam pilgub Jawa Timur.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amin, Kiai Anwar Iskandar, meminta semua warga NU bersatu memenangkan Gus Ipul. Anwar juga mengisahkan proses penunjukan Saifullah sebagai satu-satunya calon gubernur yang dikehendaki para kiai. “Para kiai telah berembuk berulang-ulang, dari Lirboyo, Ploso, sampai Genggong, sebelum memutuskan menunjuk Gus Ipul sebagai representasi kiai,” katanya.

Komposisi NU dan nasionalis, yang diwakili Puti Guntur Soekarno, dinilai ideal untuk pemerintahan Jawa Timur. Anwar meyakini, kepemimpinan Saifullah-Puti ke depan tidak akan mengutamakan kelompok tertentu. "Semua elemen masyarakat, baik muslim maupun nonmuslim, akan mendapat hak yang sama," ujarnya.

Baca: 30 Ribu Pekerja Maspion Dukung Saifullah Yusuf di Pilgub Jatim

Berita terkait

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

8 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Pilgub Jatim 2024, PKB Akan Prioritaskan Kader Internal

30 hari lalu

Pilgub Jatim 2024, PKB Akan Prioritaskan Kader Internal

PKB memastikan pihaknya akan memprioritaskan kader sendiri untuk bertarung di Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim).

Baca Selengkapnya

Disebut Lamban Respons Hasil Pilpres, PKB: Setiap Ada Kecurangan Punya Hak untuk Dikoreksi

42 hari lalu

Disebut Lamban Respons Hasil Pilpres, PKB: Setiap Ada Kecurangan Punya Hak untuk Dikoreksi

PKB buka suara terkait kritik yang dilontarkan PBNU karena hingga Kamis, 21 Maret 2024 PKB belum memberikan sikap penerimaan hasil Pemilu.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBNU Kritik PKB yang Lamban Terima Hasil Pilpres 2024, Sebut Terlalu Banyak Manuver

42 hari lalu

Sekjen PBNU Kritik PKB yang Lamban Terima Hasil Pilpres 2024, Sebut Terlalu Banyak Manuver

Sekjen PBNU Saifullah Yusuf menyoroti lambannya PKB menyatakan penerimaan terhadap hasil Pilpres 2024. Ia membandingkan dengan Surya Paloh NasDem.

Baca Selengkapnya

Saling Sindir Cak Imin dan Gus Ipul soal Makelar, Begini Kata Pakar Politik Unair

19 Februari 2024

Saling Sindir Cak Imin dan Gus Ipul soal Makelar, Begini Kata Pakar Politik Unair

Cak Imin mencuit soal sosok Saipul yang dianggap sebagai makelar mengatasnamakan Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tanggapi Cuitan Cak Imin soal Makelar, Gus Ipul: Enggak Paham Saya

19 Februari 2024

Tanggapi Cuitan Cak Imin soal Makelar, Gus Ipul: Enggak Paham Saya

Gus Ipul sebelumnya menyampaikan bahwa hendaknya PKB kembali ke 'jalan yang benar' yang kemudian ditanggapi oleh Cak Imin.

Baca Selengkapnya

Gus Ipul Sebut PKB Salah Ambil Jalan, Cak Imin: Jangan Hiraukan Makelar

19 Februari 2024

Gus Ipul Sebut PKB Salah Ambil Jalan, Cak Imin: Jangan Hiraukan Makelar

Cak Imin menyebut orang yang bernama Saipul sebagai seorang makelar yang mengatasnamakan NU.

Baca Selengkapnya

PBNU Berkali Sebut Netral di Pemilu 2024, Apa Saja Pembuktiannya?

4 Februari 2024

PBNU Berkali Sebut Netral di Pemilu 2024, Apa Saja Pembuktiannya?

PBNU menyatakan netral di Pemilu 2024, apa yang sudah dilakukannya?

Baca Selengkapnya

PBNU Copot Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jatim, Mantan Wakil Ketua Tuding Ada Konspirasi

29 Desember 2023

PBNU Copot Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jatim, Mantan Wakil Ketua Tuding Ada Konspirasi

Marzuki Mustamar menerima pemberhentian sebagai Ketua PWNU Jatim oleh PBNU meskipun mengaku tak mengetahui kesalahannya.

Baca Selengkapnya

Gus Ipul Ungkap Alasan PBNU Copot Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar

29 Desember 2023

Gus Ipul Ungkap Alasan PBNU Copot Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar

Sekjen PBNU Saifullah Yusuf mengatakan pencopotan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar karena masalah internal organisasi.

Baca Selengkapnya