Djarot Saiful Hidayat Minta Dai Beri Pendidikan Politik ke Umat

Reporter

Antara

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 26 April 2018 14:12 WIB

Bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Djarot Saiful Hidayat (kanan) dan Sihar Sitorus berjabat tangan saat pengumuman cagub-cawagub yang diusung PDIP di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, 7 Januari 2018. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat berharap dai dan daiyah dapat memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, terutama dalam pesta demokrasi seperti pemilihan kepala daerah.

Harapan itu disampaikan Djarot Saiful Hidayat dalam pertemuan Forum Silaturahmi Dai-Daiyah Se-Kabupaten Deliserdang di Asrama Haji Medan, Kamis, 26 April 2018.

Belakangan ini, menurut Djarot, ada fenomena negatif dalam demokrasi dengan munculnya fitnah dan isu SARA dalam demokrasi, termasuk dalam pemilihan gubernur di Sumut.

Karena itu, pihaknya mengharapkan kalangan dai dan daiyah untuk berperan dalam memberikan pencerahan dan edukasi politik kepada masyarakat.

Baca juga: Djarot Saiful Hidayat Didukung Putera Jawa Kelahiran Sumatera

Advertising
Advertising

Meski sedang menghadapi pilkada dengan pandangan politik yang berbeda, namun diharapkan tidak dirusak dengan perilaku yang dapat memecah belah persatuan umat.

Sebagai pemuka agama yang menyampaikan dakwah, kalangan dai dan daiyah diharapkan terus menyadarkan masyarakat agar selalu menjaga persatuan.

"Jangan gara-gara pilkada, 'hablum minannas', hubungan antara sesama manusia menjadi rusak. Apalagi kita sebagai umat Islam. Islam itu menebarkan rahmat, bukan permusuhan," katanya.

Kemudian, cagub yang didukung PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu juga mengharapkan dai dan daiyah mampu mengajak masyarakat untuk merasa bangga dengan keberagaman.

Untuk mendapatkan pemimpin yang baik, masyarakat perlu diajak untuk memilih calon pemimpin dengan mempelajari visi, program, dan pengalaman dalam pemerintahan.

Meski harus selalu berpegang teguh dengan agama, namun diharapkan tidak ada yang memanfaatkan agama sebagai alat politik praktis.

"Agama itu sesuatu yang sangat mulia. jadi, jangan digunakan untuk politik praktis, apalagi memecah belah. Mari ajak masyarakat untuk menilai sendiri kapasitas calon, jangan ditakuti," ujar Djarot.

Selain memberikan pendidikan politik, Djarot Saiful Hidayat juga mengharapkan kalangan dai dan daiyah untuk mengajak masyarakat agar selalu tenang dan cerdas dalam menerima informasi yang tidak benar, bahkan fitnah yang mungkin muncul.

Djarot Saiful Hidayat mengaku fitnah itu pernah menimpanya dengan isu yang menyebutkannya akan dijadikan Menteri Dalam Negeri jika Presiden Joko Widodo terpilih kembali pada tahun 2019.

Baca juga: Djarot Saiful Hidayat Diminta Majukan Dua Sektor Industri di Nias

Melalui isu tersebut, seolah-olah dikesankan pencalonan Djarot Saiful Hidayat hanya untuk mengantarkan wakilnya Sihar Sitorus sebagai Gubernur Sumatera Utara.

Dalam pertemuan itu, Djarot Saiful Hidayat menegaskan komitmennya untuk mengabdi hingga akhir periode karena dianggap sebagai "hijrah" dalam membangun Sumatera Utara.

Meski demikian, mantan Wali Kota Blitar itu mengharapkan masyarakat tidak perlu marah dengan pihak yang menyebarkan isu tersebut.

Djarot Saiful Hidayat mengajak dai dan daiyah mendoakan pihak-pihak yang menyebarkan isu itu agar tidak terus menyebarkan fitnah.

"Jadi, kalau ada yang menyebarkan fitnah dan kebencian, mari kita doakan," ujar Djarot.

Berita terkait

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

30 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

36 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

15 Januari 2024

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

Tiga berita Top 3 Metro tentang laporan awal dana kampanye di DKI Jakarta hingga sejumlah kasus tagihan pelanggan PLN.

Baca Selengkapnya

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

14 Januari 2024

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

Anggota DPD dari DKI Jakarta, Sylviana Murni dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot jadi pemilik dana kampanye terbesar.

Baca Selengkapnya

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

5 November 2023

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

Ihwal tudingan Prabowo-Gibran adalah pasangan Neo-Orba, Habiburokhman Gerindra mengatakan memiliki sikap politik untuk menolak kampanye negatif.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

4 November 2023

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

Puan Maharani menyinggung tentang kawan lama yang menjadi lawan baru. Gibran Rakabuming Raka?

Baca Selengkapnya

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

2 November 2023

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

Hasto Kristiyanto, Masinton Pasaribu, Adian Napitulu, Djarot Saiful Hidayat mengomentari manuver Jokowi dan Gibran. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

31 Oktober 2023

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

PDIP, kata Djarot, membatasi kadernya untuk menjadi pejabat publik maksimal tiga orang untuk setiap keluarga.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Jokowi Bertemu 3 Capres, Djarot PDIP Harap Instrumen Kekuasaan Tak Digunakan Memihak Satu Kandidat

30 Oktober 2023

Tanggapi Jokowi Bertemu 3 Capres, Djarot PDIP Harap Instrumen Kekuasaan Tak Digunakan Memihak Satu Kandidat

Djarot PDIP meyakini Jokowi akan berdiri di atas semua dan tidak memihak salah satu kandidat.

Baca Selengkapnya

Djarot PDIP Sebut Gibran Contoh Tidak Bagus bagi Anak Muda

30 Oktober 2023

Djarot PDIP Sebut Gibran Contoh Tidak Bagus bagi Anak Muda

Djarot Saiful Hidayat, menyebut calon wakil presiden Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka, merupakan contoh tidak bagus untuk anak muda.

Baca Selengkapnya