Kisah KH Mustofa Bisri atas Puisinya yang Jadi Kontroversi

Rabu, 11 April 2018 15:19 WIB

Penyair yang juga pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin Leteh Rembang, Jateng, KH Mustofa Bisri (Gus Mus) bersama aktor Slamet Rahardjo membacakan puisi saat acara 'Doa untuk Palestina' di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, 24 Agustus 2017. Acara yang digagas dalam rangka solidaritas untuk rakyat Palestina. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Semarang - Kiai Haji Mustofa Bisri atau Gus Mus mengaku prihatin atas kontroversi puisi karyanya yang dibacakan calon gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Hal itu diungkapkan Gus Mus kepada calon wakil gubernur pasangan Ganjar, Taj Yasin.

Kepada Taj Yasin, Gus Mus menceritakan awal mula puisi itu dibuat puluhan tahun lalu. Karena itu, Gus Mus merasa prihatin puisi yang sudah berusia 30 tahun itu belakangan dipermasalahkan sebagian orang.

"Tadi Gus Mus bercerita puisi itu adalah hasil diskusinya dengan almarhum KH Thoyfur. Puisi itu karangan beliau 30 beliau tahun lalu, waktu itu masih jadi anggota DPRD Provinsi Jateng bersama almarhum Kiai Toyfur," kata Taj Yasin seusai melepas keberangkatan Gus Mus untuk umroh di Bandara Ahmad Yani, Semarang, Rabu, 11 April 2018.

Baca: Dukung Ganjar Pranowo, Ratusan Orang Baca Puisi Karya Gus Mus

Puisi berjudul Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana itu diciptakan Gus Mus dari hasil ngobrol dengan Kyai Toyfur. "Kata Kyai Toyfur 'Gus catat saja, bikin aja terus jadi puisi," kata Yasin menirukan ucapan Gus Mus kepadanya.

Advertising
Advertising

Puisi Gus Mus tersebut belakangan menjadi kontroversi setelah dibacakan Ganjar Pranowo di salah satu stasiun televisi pada akhir Maret lalu. Beberapa pihak yang menyangka puisi itu sebagai karya Ganjar menuding puisi tersebut menista agama.

Yasin megatakan, selama ini Gus Mus belum bicara secara langsung kepada media terkait kontroversi puisinya tersebut. Dia mengatakan, menurut Gus Mus, konteks puisi tersebut menggambarkan masyarakat Indonesia yang tertindas oleh rezim Orde Baru. "Puisi tersebut sangat populer pada masanya di kalangan mahasiswa dan aktivis," kata Yasin.

Baca: Kalangan Advokat akan Laporkan Ganjar Pranowo ke Polisi

Konteks puisi itu menggambarkan kondisi masyarakat yang tertindas karena situasi politik saat itu. "Jadi itu ungkapan dan puisi itu menjadi puisi wajib ketika masyarakat bersama gerakan lembaga swadaya masyarakat dan mahasiswa untuk demo," ujar Yasin yang merupakan Politikus PPP.

Kepada Yasin, KH Mustofa Bisri menyesalkan adanya penafsiran keliru yang berujung kontroversi. Namun, Gus Mus juga senang banyak masyarakat yang merespons dan membela puisinya. Hal itu misalnya terjadi di posko pemenangan Ganjar-Yasin di Semarang yang secara bergantian membacakan puisi Gus Mus, pada Selasa malam, 10 April 2018.

Berita terkait

Casytha, Putri Bambang Pacul Bersaing dengan Taj Yasin di Pileg DPD Jawa Tengah

19 Februari 2024

Casytha, Putri Bambang Pacul Bersaing dengan Taj Yasin di Pileg DPD Jawa Tengah

Dua bintang calon senator DPD bersaing memperoleh suara terbanyak dari Jateng, yakni Taj Yasin dan anggota inkumben Casytha Arriwi Kathmandu

Baca Selengkapnya

Gus Mus Sebut Urusan NU Menangkan Indonesia, Bukan Capres

29 Januari 2024

Gus Mus Sebut Urusan NU Menangkan Indonesia, Bukan Capres

Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus menegaskan bahwa tugas NU adalah memperbaiki kerja dan berupaya memenangkan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Ungkap Pertemuannya dengan Gus Mus

14 November 2023

Mahfud MD Ungkap Pertemuannya dengan Gus Mus

Cawapres Mahfud MD sowan ke kediaman Gus Mus. Sebelumnya Ganjar juga sowan ke Gus Mus. Mahfud ungkap hasil pertemuannya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Para Tokoh Bangsa Temui Gus Mus Soal Mahkamah Konstitusi

14 November 2023

Fakta-fakta Para Tokoh Bangsa Temui Gus Mus Soal Mahkamah Konstitusi

Aliansi yang tergabung dalam Majelis Permusyawaratan Rembang itu menyampaikan keprihatinan mereka ihwal merosotnya Mahkamah Konstitusi atau MK.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Tokoh Sowan ke Gus Mus, Curhat soal Ancaman Pemilu 2024 Tidak Adil

12 November 2023

Sejumlah Tokoh Sowan ke Gus Mus, Curhat soal Ancaman Pemilu 2024 Tidak Adil

Alif mengatakan para tokoh menyampaikan dua poin kepada Gus Mus. Pertama, mengenai putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Gus Mus Baca Puisi di Solo, Sebelum Mulai Ajak Penonton Doakan Palestina

2 November 2023

Gus Mus Baca Puisi di Solo, Sebelum Mulai Ajak Penonton Doakan Palestina

Dalam acara Gelar Sastra Jawa 2023, Gus Mus mengajak penonton untuk mendoakan Palestina sebelum membaca puisi-puisi karyanya dari berbagai zaman.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Kenang Kemenangannya di Pilgub Jateng 2013, Berikut Kilas Baliknya

28 Mei 2023

Ganjar Pranowo Kenang Kemenangannya di Pilgub Jateng 2013, Berikut Kilas Baliknya

Hal itu disebutkan Ganjar Pranowo di pidato pada saat menghadiri konsolidasi pemenangan Pilpres 2024 di GOR Dempo, JSC Palembang, Sumatera Selatan.

Baca Selengkapnya

Berikan Dukungan ke Anies Baswedan, Puluhan Kyai NU Gelar Tirakat Untuk Halau Gangguan Lahir Batin

25 Februari 2023

Berikan Dukungan ke Anies Baswedan, Puluhan Kyai NU Gelar Tirakat Untuk Halau Gangguan Lahir Batin

Puluhan Kyai NU di Jawa Tengah dan Jawa Timur melihat adanya upaya untuk mengganggu pencalonan Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Namanya Masuk Bursa Cagub Jawa Tengah, Gibran: Aku Paling Cupu

10 Februari 2023

Namanya Masuk Bursa Cagub Jawa Tengah, Gibran: Aku Paling Cupu

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku tak tahu soal survei yang menyebutnya dapat dukungan tertinggi jadi calon Gubernur Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Peringati 1 Abad Kelahiran, NU Tegaskan Sikap Ideologi, Tolak Negara Khilafah

8 Februari 2023

Peringati 1 Abad Kelahiran, NU Tegaskan Sikap Ideologi, Tolak Negara Khilafah

Sekali lagi NU menyatakan menolak tegas ideologi negara khilafah. Sikap ideologi NU ini merupakan hasil dari Muktamar Internasional Fikih Peradaban.

Baca Selengkapnya