Survei: Koalisi Partai Pendukung Khofifah-Emil Belum Solid

Reporter

Vindry Florentin

Editor

Amirullah

Selasa, 3 April 2018 17:08 WIB

Ketua Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, menghadiri kampanye akbar calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak di Alun-alun Jombang , Ahad, 1 April 2018. Foto: Kogasma Partai Demokrat

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga survei Indo Barometer menyatakan dukungan partai pendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak (Khofifah-Emil), masih belum solid.

Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan satu dari enam partai yang mendukung pasangan itu justru lebih banyak memberikan suara untuk pasangan lawan. "Partai Hanura lebih banyak memberikan suara untuk pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur," ujar Qodari di Harris Suites, Jakarta, Selasa, 3 April 2018.

Baca juga: Indo Barometer: Tren Elektabilitas Gus Ipul-Puti Guntur Menurun

Qodari menuturkan Partai Hanura, yang mendukung Khofifah-Emil, hanya menyumbang suara 42,9 persen. Adapun 57,1 persen suara lainnya diberikan kepada pasangan Gus Ipul-Puti Guntur.

Dukungan dari Partai Amanat Nasional untuk Khofifah-Emil pun beda tipis dengan suara untuk Gus Ipul-Puti. Suara untuk Khofifah-Emil 52,8 persen, sementara untuk lawannya 41,7 persen, dengan jumlah responden yang menyatakan tidak tahu dan tidak menjawab 5,6 persen.

Advertising
Advertising

Berbeda dengan Partai NasDem yang sudah 100 persen memberikan suaranya untuk Khofifah-Emil. Partai Demokrat dan Partai Persatuan Pembangunan juga tampak sudah solid dengan masing-masing suara untuk Khofifah-Emil 71,9 persen dan 61,9 persen. Sedangkan 57,9 persen suara Golkar diberikan untuk pasangan Khofifah-Emil dan 34,2 persen lainnya untuk Gus Ipul-Puti.

Baca juga: Indo Barometer: Gus Ipul-Puti Guntur Unggul di Pilgub Jawa Timur

Kondisi sebaliknya terjadi di kubu Gus Ipul-Puti. Partai pendukung pasangan tersebut lebih solid. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, misalnya, memberikan 62,8 persen untuk Gus Ipul-Puti dan hanya 32,1 persen untuk Khofifah-Emil.

Pasangan Gus Ipul-Puti dipilih 57,1 persen kader Partai Gerindra dan 56,8 persen kader Partai Kebangkitan Bangsa. Adapun Partai Keadilan Sejahtera tampak solid mendukung 100 persen pasangan Gus Ipul-Puti.

Qodari menuturkan peta dukungan partai yang belum solid bisa menjadi penentu kemenangan. "Partai mana yang bisa merapatkan barisan, yang madep mantep, yang mungkin akan menang," ujarnya. "Solidaritas partai akan menjadi kunci di Jawa Timur."

Baca juga: SBY dan Airlangga Galang Dukungan untuk Khofifah di Pilgub Jatim

Faktor dukungan mesin partai, menurut Qodari, menjadi penting lantaran kedua pasangan calon sangat identik. Kedua calon pemimpin memiliki latar belakang yang sama, yaitu berasal dari Nahdlatul Ulama. Keduanya berpengalaman di pemerintahan. Selain itu, tak ada isu yang begitu kuat yang mempengaruhi masing-masing calon.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Sarmuji mengakui koalisinya belum begitu solid mendukung pasangan Khofifah -Emil. Kondisi serupa, menurut dia, juga dialami kubu lawan. "Partai-partai sedang berlomba untuk konsolidasi internal," tuturnya.

Sarmuji menuturkan partainya bersama partai koalisi lain akan melakukan konsolidasi. Mereka akan memastikan pendukung Khofifah-Emil berada tetap di jalurnya serta mengambil hati pemilih yang belum menentukan pilihan. "Kami juga akan mencoba menggoda pendukung dari partai lain untuk pindah ke kubu kami," ucapnya.

Berita terkait

Politikus PDIP Sebut Risma Masih Punya Pengaruh di Pilkada Surabaya, Ini Alasannya

39 hari lalu

Politikus PDIP Sebut Risma Masih Punya Pengaruh di Pilkada Surabaya, Ini Alasannya

Risma belum mengambil langkah meski tetap berperan dalam menentukan usulan rekomendasi untuk kontestasi tingkat kota.

Baca Selengkapnya

Pilgub Jatim 2024, PKB Akan Prioritaskan Kader Internal

45 hari lalu

Pilgub Jatim 2024, PKB Akan Prioritaskan Kader Internal

PKB memastikan pihaknya akan memprioritaskan kader sendiri untuk bertarung di Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim).

Baca Selengkapnya

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

11 Januari 2024

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

Ganjar mengatakan agenda kampanye di Brebes, Tegal, dan Kebumen karena pernah kalah di wilayah tersebut pada Pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

30 Juni 2023

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

Sebagai faktor mendulang suara, Alat Peraga Kampanye tidak jarang digunakan parpol atau pendukung kubu tertentu melebihi batas.

Baca Selengkapnya

Khofifah Koordinasi dengan Para Bupati Tangani Dampak Erupsi Semeru

5 Desember 2021

Khofifah Koordinasi dengan Para Bupati Tangani Dampak Erupsi Semeru

Sejumlah rumah warga dan truk pasir tertimbun material vulkanik erupsi Semeru.

Baca Selengkapnya

Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

20 November 2020

Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

Pengamat memperkirakan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 akan berbeda.

Baca Selengkapnya

Soekarwo Hadiri Pelantikan Gubernur Khofifah-Emil Dardak

13 Februari 2019

Soekarwo Hadiri Pelantikan Gubernur Khofifah-Emil Dardak

Pelantikan Khofifah-Emil dipimpin oleh Presiden Joko Widodo juga dilakukan bersamaan dengan gubernur Jambi, Fachrori Umar, menggantikan Zumi Zola.

Baca Selengkapnya

Khofifah Fokus Tuntaskan Kemiskinan di 10 Kabupaten Jawa Timur

14 Juli 2018

Khofifah Fokus Tuntaskan Kemiskinan di 10 Kabupaten Jawa Timur

Khofifah menggandeng TNP2K.

Baca Selengkapnya

MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

13 Juli 2018

MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

Sebanyak 39 dari 62 permohonan gugatan pilkada 2018 yang diterima MK adalah perkara pemilihan bupati.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Hasil Pilkada 2018 di 13 Daerah Rawan Digugat

13 Juli 2018

Bawaslu: Hasil Pilkada 2018 di 13 Daerah Rawan Digugat

Bawaslu mengatakan selisih paling tipis terjadi di Kota Tegal.

Baca Selengkapnya