Dedi Mulyadi Ingin Ciptakan Obyek Wisata Unggulan di Garut

Reporter

Antara

Editor

Amirullah

Senin, 2 April 2018 10:46 WIB

Calon Gubernur Deddy Mizwar dan wakilnya Dedi Mulyadi naik kuda untuk menyerahkan berkas pendaftaran ke KPU Provinsi Jawa Barat di Bandung, 9 Januari 2018. Deddy Mizwar bersama Dedi Mulyadi diusung Partai Demokrat dan Golkar pada Pilgub 2018. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Purwakarta - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memproyeksikan kawasan pegunungan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, menjadi obyek wisata unggulan di Jawa Barat.

"Garut dikenal dengan kawasan pegunungan. Kondisi alamnya sangat indah dan cuacanya sejuk. Saya kira, Garut memiliki segalanya untuk menjadi daerah wisata unggulan," kata Dedi melalui siaran persnya, Ahad, 1 April 2018.

Baca juga: Ditanya Penyarungan Pohon, Dedi Mulyadi: Asal Jangan Disembah

Dedi menyampaikan gagasannya itu di hadapan ribuan anggota Kelompok Tani Prima Jaya yang memproduksi berbagai komoditas pertanian, di Desa Tanjungjaya, Kecamatan Banjarwangi, Garut.

Ia menilai, areal pertanian di daerah tersebut berpotensi memiliki nilai tambah dalam mewujudkan obyek wisata unggulan di Garut. Namun hal itu hanya bisa terjadi jika pemerintah dan masyarakat berkolaborasi membuka akses pariwisata.

Advertising
Advertising

Hal lain yang perlu dilakukan, kata dia, perlu dilakukan penataan kampung. Rumah-rumah warga di daerah wisata itu ditata sedemikian rupa dengan konsep arsitektur julang ngapak ala Jawa Barat. Langkah itu dilakukan untuk menarik wisatawan agar datang ke daerah tersebut. Nantinya, para wisatawan bisa menginap di rumah warga setelah siang harinya belajar bertani.

Baca juga: Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi Ditargetkan Bisa Raih 53 Persen Suara

Dengan begitu, kata Dedi, tingkat hunian rumah warga menjadi ukuran kunjungan wisatawan. Pada malam hari wisatawan menginap, di siang hari mereka belajar bertani.

Selain itu, kata Dedi, ada satu langkah lain yang menjadi prasyarat utama untuk mewujudkan gagasan tersebut, yakni aktivasi daya dukung lingkungan. Artinya, hutan lebat serta hamparan sawah dan ladang tidak boleh diubah untuk peruntukan lain.

"Jadi kalau warga Jawa Barat tidak mau dimakan harimau, rumah harimau (hutan) jangan diganggu. Kalau warga Jabar tidak ingin kekurangan beras, areal sawah jangan diganggu. Kalau warga Jawa Barat tidak ingin kekurangan sayur-mayur, ladang jangan diganggu," katanya.

Berita terkait

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

11 Januari 2024

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

Ganjar mengatakan agenda kampanye di Brebes, Tegal, dan Kebumen karena pernah kalah di wilayah tersebut pada Pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

30 Juni 2023

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

Sebagai faktor mendulang suara, Alat Peraga Kampanye tidak jarang digunakan parpol atau pendukung kubu tertentu melebihi batas.

Baca Selengkapnya

Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

20 November 2020

Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

Pengamat memperkirakan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 akan berbeda.

Baca Selengkapnya

Kritik ATM Beras, Dedi Mulyadi: Mestinya Kementan Libatkan Bulog

28 April 2020

Kritik ATM Beras, Dedi Mulyadi: Mestinya Kementan Libatkan Bulog

Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi mengkritik program ATM beras yang dicanangkan Kementerian Pertanian.

Baca Selengkapnya

Dedi Mulyadi Minta Ridwan Kamil Setop Sementara Operasi Bus AKDP

29 Maret 2020

Dedi Mulyadi Minta Ridwan Kamil Setop Sementara Operasi Bus AKDP

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi meminta Gubernur Jabar Ridwan Kamil menghentikan sementara operasional bus AKDP.

Baca Selengkapnya

Dedi Mulyadi Siap Mundur dari AKD Demi Kompromi Airlangga-Bamsoet

25 November 2019

Dedi Mulyadi Siap Mundur dari AKD Demi Kompromi Airlangga-Bamsoet

Sebagai pendukung Airlangga Hartarto, Dedi Mulyadi mengaku siap mundur dari Wakil Ketua Komisi IV DPR untuk mengakomodir kubu Bamsoet.

Baca Selengkapnya

Dedi Mulyadi Sebut Munas Sering Jadi Pangkal Perpecahan Golkar

13 Juli 2019

Dedi Mulyadi Sebut Munas Sering Jadi Pangkal Perpecahan Golkar

Dedi Mulyadi mengatakan Munas Golkar sering menjadi pangkal perpecahan partai berlambang beringin itu.

Baca Selengkapnya

Kubu Airlangga Klaim Kantongi 400 Dukungan untuk Munas Golkar

8 Juli 2019

Kubu Airlangga Klaim Kantongi 400 Dukungan untuk Munas Golkar

Yorrys juga mengklaim Bambang Soesatyo mengantongi 400 lebih dukungan dari DPD I, DPD II, dan ormas Golkar sebagai tiket maju ke Munas Golkar.

Baca Selengkapnya

Dedi Mulyadi Ungkap Alasan Pencopotan Ketua DPD Golkar Cirebon

6 Juli 2019

Dedi Mulyadi Ungkap Alasan Pencopotan Ketua DPD Golkar Cirebon

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi membantah

Baca Selengkapnya

Dedi Mulyadi Diperkirakan Lolos ke Senayan

30 April 2019

Dedi Mulyadi Diperkirakan Lolos ke Senayan

Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi diproyeksikan lolos menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2019-2024.

Baca Selengkapnya