Enam Model Kampanye Hitam Diprediksi Terjadi di Pilkada 2018

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Amirullah

Minggu, 25 Maret 2018 16:11 WIB

Simpatisan Gerakan Pemuda Islam Indonesia menggelar aksi deklarasi Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 Damai di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, 25 Maret 2018. Aksi yang diisi dengan penggalanan tanda tangan dari masyarakat tersebut bertujuan untuk mendukung Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 yang damai dengan menolak segala kampanye hitam, ujaran kebencian, informasi "hoax". ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi masyarakat sipil yang terdiri dari sejumlah lembaga swadaya masyarakat memprediksi sejumlah model kampanye hitam berpeluang terjadi di Pilkada 2018.

"Perhelatan pilkada ini enggak akan menjadi instrumen yang efektif bagi demokrasi jika praktik buruk ini terus berlangsung," kata perwakilan koalisi, Feri Kusuma dari divisi pemantauan impunitas Kontras, di kantor YLBHI Jakarta, Ahad, 25 Maret 2018.

Baca juga: Empat Provinsi Rawan Gunakan Isu SARA dalam Pilkada 2018

Feri mencatat ada enam praktik kampanye hitam yang kemungkinan terjadi saat Pilkada 2018. Salah satu model kampanye hitam yang menurut dia paling berbahaya adalah politisasi isu suku, ras dan agama (SARA) dan penyebaran berita bohong atau hoax. "Praktik itu berpeluang terjadi karena dinilai sangat efisien dan efektif dalam memenangkan calon," kata Feri.

Dia menilai bila kedua praktik di atas sudah terjadi, maka praktek turunannya adalah kriminalisasi lawan politik. Selain itu, dia juga menduga akan masih ditemui tidak netralnya aparatur negara seperti aparat Polri, TNI, Aparatur Sipil Negara (ASN), Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan intelijen maupun penyelenggara pemilu.

Advertising
Advertising

Masalah lain yang merisaukan Feri adalah terjadinya praktik politik uang dan suap. Di sejumlah daerah, kata dia, praktik bagi-bagi duit masih dapat ditemukan. "Ditambah, dengan adanya pemalsuan dokumen dan manipulasi prosedur pilkada," kata dia.

Baca juga: Bawaslu Temukan Adanya Indikasi Politik Uang dan SARA di Pilkada

Merujuk pada enam kemungkinan kampanye hitam itu, Feri dan koalisi yang terdiri dari Perludem, YLBHI, Setara Institute, dan sejumlah LSM lain mengimbau masyarakat untuk waspada. Dia menyerukan agar masyarakat dapat berperan aktif dalam memantau jalannya pemilu.

Sebagai pemilih yang bertanggung jawab, kata dia, masyarakat harus ikut memikirkan masa depan bangsa lewat calon yang dipilihnya. "Pemilih harus memilih kepala daerah yang menghargai keberagaman dan dan tidak mengedepankan identitas kesukuan," kata dia.

Berita terkait

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

11 Januari 2024

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

Ganjar mengatakan agenda kampanye di Brebes, Tegal, dan Kebumen karena pernah kalah di wilayah tersebut pada Pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

30 Juni 2023

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

Sebagai faktor mendulang suara, Alat Peraga Kampanye tidak jarang digunakan parpol atau pendukung kubu tertentu melebihi batas.

Baca Selengkapnya

Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

20 November 2020

Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

Pengamat memperkirakan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 akan berbeda.

Baca Selengkapnya

Khofifah Fokus Tuntaskan Kemiskinan di 10 Kabupaten Jawa Timur

14 Juli 2018

Khofifah Fokus Tuntaskan Kemiskinan di 10 Kabupaten Jawa Timur

Khofifah menggandeng TNP2K.

Baca Selengkapnya

MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

13 Juli 2018

MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

Sebanyak 39 dari 62 permohonan gugatan pilkada 2018 yang diterima MK adalah perkara pemilihan bupati.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Hasil Pilkada 2018 di 13 Daerah Rawan Digugat

13 Juli 2018

Bawaslu: Hasil Pilkada 2018 di 13 Daerah Rawan Digugat

Bawaslu mengatakan selisih paling tipis terjadi di Kota Tegal.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: 5,9 Juta Formulir C6 di Pilkada 2018 Tak Didistribusikan

13 Juli 2018

Bawaslu: 5,9 Juta Formulir C6 di Pilkada 2018 Tak Didistribusikan

Bawaslu mencatat partisipasi dalam pemilihan gubernur di 17 provinsi hanya 69 persen.

Baca Selengkapnya

Tiga Calon Gubernur Gugat Hasil Pilkada Serentak 2018

13 Juli 2018

Tiga Calon Gubernur Gugat Hasil Pilkada Serentak 2018

Jumlah gugatan sengketa Pilkada serentak 2018 bisa terus bergerak.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Partisipasi Pemilih di Papua Paling Tinggi

13 Juli 2018

Pilkada 2018, Partisipasi Pemilih di Papua Paling Tinggi

Dari hasil evaluasi pilkada 2018, Bawaslu menilai KPU perlu menggiatkan lagi sosialisasi agar pada pelaksanaan pileg dan pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Bawaslu Tangani 3.133 Laporan Pelanggaran

13 Juli 2018

Pilkada 2018, Bawaslu Tangani 3.133 Laporan Pelanggaran

Bawaslu mencatat dugaan pelanggaran tertinggi ditemukan di Provinsi Sulawesi Selatan dengan jumlah lebih dari 500 laporan.

Baca Selengkapnya