Panwas Ogah Salaman dengan Ganjar Pranowo, Ini Kata Bawaslu

Reporter

Taufiq Siddiq

Editor

Juli Hantoro

Senin, 19 Maret 2018 13:52 WIB

Pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin diiringi ribuan pendukung mendaftar calon Gubernur dan Wakil Gubernur ke KPU Jawa Tengah, 9 Januari 2018. Pasangan tersebut diusung koalisi partai PDI Perjuangan, PPP, Demokrat, dan Nasional Demokrat.

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu RI Rahmat Bagja menilai peristiwa anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Jepara yang tidak meladeni jabatan tangan Ganjar Pranowo karena salah menginterprestasikan perintah.

"Kemungkinan salah dalam menginterprestasikan perintah," ujar Rahmat saat dihubungi, Senin 19 Maret 2018.

Rahmat mengatakan, secara regulasi tidak ada larangan bagi panwas untuk bersalaman dengan calon kepala daerah. Menurut dia, ada ketakutan pada Panwas akan dinilai tidak netral jika berinteraksi dengan calon kepala daerah.

Baca juga: Ketika Ganjar Pranowo Lebih Pilih Jokowi Ketimbang Megawati

Menurut Rahmat, anggota Panwas harus luwes sebagai petugas pengawas dan tidak terlalu kaku dengan aturan-aturan. "Kami sudah ingatkan Bawaslu dan Panwas untuk lebih luwes,' ujarnya.

Advertising
Advertising

Ganjar Pranowo sempat gundah saat seorang anggota Panwaslu Kabupaten Jepara tak meladeni uluran tangannya untuk berjabat tangan. Peristiwa itu terjadi pada Ahad, 18 Maret 2018 saat ia berkampanye di Jepara.

"Dua kali tadi, saat makan di meja makan pun mereka ikut. Jangan-jangan saya mandi pun nanti dipotret," ujar Ganjar.

Ganjar merasa kecewa dengan sikap petugas Panwaslu tersebut, dia merasa petugas Panwas justru anti terhadap dirinya. Selain itu Ganjar menilai sikap Panwaslu tersebut tidak sesuai dengan budaya Jawa.

"Saya hanya meminta. Masak, sih, kita enggak bisa silaturahmi dengan baik? Kalau salah, ya, colek saja. Jangan seram. Apa begitu cara kerjanya, makanya saya ajak dialog dan memahaminya. Jangan sampai pilihan ini bikin orang sakit jiwa. Foto bareng enggak berani, salaman enggak berani," katanya.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut juga menyayangkan anggota panwas itu membisu saat ditanya alasan tak mau bersalaman. Ganjar mengaku hanya bisa mengelus dada dan mencoba bertabayun kepada Ketua Panwas Kabupaten Jepara Muhammad Arifin. Sebab, anggota panwas yang tak mau diajak berjabat tangan itu mengaku dilarang Ketua Panwas Jepara.

Tak berselang lama, Arifin pun mendatangi Ganjar Pranowo dan meminta maaf atas kejadian tersebut. Bahkan, saat mengulurkan tangan untuk saling menjabat, Arifin mau bersalaman dengan Ganjar. "Kami meminta maaf karena sebenarnya salaman saja tidak apa-apa. Kami hanya mencoba bersikap netral kepada semua pasangan calon," ujar dia.

Berita terkait

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

14 jam lalu

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

Mahfud MD mengatakan, meski aktif dalam berbagai jabatan pemerintahan, ia sebenarnya tidak pernah benar-benar pergi dari dunia kampus.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

3 hari lalu

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

Ganjar Pranowo menegaskan sikap politiknya untuk tidak bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

4 hari lalu

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

ganjar mengatakan dalam sistem pemerintahan juga penting adanya check and balances.

Baca Selengkapnya

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

4 hari lalu

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

Menurut Ganjar, masih banyak persoalan yang dipesankan oleh Megawati berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi yang perlu jadi perhatian.

Baca Selengkapnya

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

4 hari lalu

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut daerah padat penduduk mendapatkan atensi khusus dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

4 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

6 hari lalu

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

Ada lobi-lobi disertai pembagian jatah menteri di kabinet. Rencana koalisi PDIP disertai syarat tertentu.

Baca Selengkapnya

Sepedaan di Yogyakarta, Ganjar Pranowo Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

6 hari lalu

Sepedaan di Yogyakarta, Ganjar Pranowo Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Ganjar Pranowo mengaku tak diundang untuk menghadiri penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Soal Hak Angket Usai Putusan MK, Ganjar Pranowo: Itu Nanti di Parlemen, Saya Bukan Anggota Dewan

6 hari lalu

Soal Hak Angket Usai Putusan MK, Ganjar Pranowo: Itu Nanti di Parlemen, Saya Bukan Anggota Dewan

Ganjar Pranowo angkat bicara soal rencana hak angket DPR hingga gugatan PDI Perjuangan kepada KPU dalam kaitan Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Repnas Berharap Prabowo-Gibran Percepat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

7 hari lalu

Repnas Berharap Prabowo-Gibran Percepat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) berharap Prabowo dan Gibran mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik sebagai presiden dan wakil presiden

Baca Selengkapnya