Pilkada 2018, Dedi Minta Calon Tak Banggakan Menjadi Wali Kota

Selasa, 13 Maret 2018 08:05 WIB

Bakal Cagub dan Cawagub Jawa Barat Sudrajat (kiri), Ahmad Syaikhu (kedua kiri), Deddy Mizwar (ketiga kiri), Dedi Mulyadi (Kedua kanan) dan TB Hasanudin (kanan) berswafoto seusai menjalani tes kesehatan di RS Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat, 11 Januari 2018. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Bandung - Calon wakil gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengkritik salah satu pasangan calon di debat kandidat Pilkada 2018 Jawa Barat. Dia menganggap salah satu calon terlalu bangga memaparkan keberhasilannya saat masih menjabat sebagai wali kota ataupun bupati di masa lalu.

"Posisi kami itu calon gubernur-wakil gubernur, bukan calon bupati atau wali kota. Jadi tidak usah terus-menerus berbicara tentang daerah dan kotanya masing-masing," ujar Dedi seusai mengikuti debat publik Pilgub Jawa Barat, di Sabuga, Kota Bandung, Senin, 12 Maret 2018.

Baca juga: Debat Pilgub Jawa Barat, Begini Visi Misi 4 Pasangan Calon

Dalam acara debat publik itu, pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum memang cukup percaya diri menjabarkan hasil pencapaiannya saat menjabat sebagai kepala daerah di Kota Bandung. Namun, Dedi yang merupakan pasangan calon gubernur Deddy Mizwar itu enggan dibilang menyindir pasangan Ridwan-Uu.

"Saya sih nggak ngomong persoalan kritik terhadap pasangan siapapun. Bahwa kami di sini merupakan calon gubernur-wakil gubernur Jawa barat. Maka kami bicara tentang konsep keseluruhan di Jabar," katanya.

Advertising
Advertising

Menurut Dedi, berbicara tentang gagasan untuk provinsi Jawa Barat tentu harus meliputi tiga perkara. Ketiganya yaitu aspek manusia, teknologi, dan kebudayaan. Ketiganya harus bisa seimbang dan mampu bersinergis. "Harus bersenyawa sebagaimana Jepang berhasil merefleksikan itu," katanya.

"Memimpin Jawa Barat itu karakternya berbeda dengan memimpin sebagai bupati atau wali kota, itu sangat berbeda," ujar Dedi..

Menjadi gubernur, kata dia, tentu memiliki peran dan tugas yang berbeda dengan seorang wali kota ataupun bupati. Salah satu perbedaanya yakni tugas gubernur mengkoordinasikan para pemimpin daerah dengan skala wali kota juga bupati.

"Sehingga gubernur tidak boleh punya satu visi sendiri, visinya gubernur Jabar itu visinya Wali Kota Banjar, visinya Bupati Tasik, Kuningan dan visi di tiap daerah lainnya di Jabar," katanya.

Ridwan Kamil tampak biasa saja menanggapi kritikan yang secara tidak langsung diarahkan kepada dirinya. Menurut Ridwan, hal wajar bagi dia ketika membicarakan pengalamannya saat menjabat Wali Kota Bandung.

Baca juga: Ditanya Penyarungan Pohon, Dedi Mulyadi: Asal Jangan Disembah

Ridwan pun berjanji kalau terpilih menjadi Gubernur akan membawa setengah program Kota Bandung yang terbilang sukses di masa kepemimpinannya mendatang.

"Tawaran kami ke Jabar itu bukan coba-coba, tapi pengalaman di kota dan pengalaman di kabupaten. Kalau ngomongin pengalaman kan saya ngomongin masa 'SMA' saya," kata dia.

Berita terkait

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

11 Januari 2024

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

Ganjar mengatakan agenda kampanye di Brebes, Tegal, dan Kebumen karena pernah kalah di wilayah tersebut pada Pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

30 Juni 2023

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

Sebagai faktor mendulang suara, Alat Peraga Kampanye tidak jarang digunakan parpol atau pendukung kubu tertentu melebihi batas.

Baca Selengkapnya

Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

20 November 2020

Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

Pengamat memperkirakan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 akan berbeda.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Dilantik Jadi Gubernur Jawa Barat Besok

4 September 2018

Ridwan Kamil Dilantik Jadi Gubernur Jawa Barat Besok

Ridwan Kamil bakal dilantik berbarengan dengan kepala daerah dari delapan provinsi lainnya.

Baca Selengkapnya

Khofifah Fokus Tuntaskan Kemiskinan di 10 Kabupaten Jawa Timur

14 Juli 2018

Khofifah Fokus Tuntaskan Kemiskinan di 10 Kabupaten Jawa Timur

Khofifah menggandeng TNP2K.

Baca Selengkapnya

MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

13 Juli 2018

MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

Sebanyak 39 dari 62 permohonan gugatan pilkada 2018 yang diterima MK adalah perkara pemilihan bupati.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Hasil Pilkada 2018 di 13 Daerah Rawan Digugat

13 Juli 2018

Bawaslu: Hasil Pilkada 2018 di 13 Daerah Rawan Digugat

Bawaslu mengatakan selisih paling tipis terjadi di Kota Tegal.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: 5,9 Juta Formulir C6 di Pilkada 2018 Tak Didistribusikan

13 Juli 2018

Bawaslu: 5,9 Juta Formulir C6 di Pilkada 2018 Tak Didistribusikan

Bawaslu mencatat partisipasi dalam pemilihan gubernur di 17 provinsi hanya 69 persen.

Baca Selengkapnya

Tiga Calon Gubernur Gugat Hasil Pilkada Serentak 2018

13 Juli 2018

Tiga Calon Gubernur Gugat Hasil Pilkada Serentak 2018

Jumlah gugatan sengketa Pilkada serentak 2018 bisa terus bergerak.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Partisipasi Pemilih di Papua Paling Tinggi

13 Juli 2018

Pilkada 2018, Partisipasi Pemilih di Papua Paling Tinggi

Dari hasil evaluasi pilkada 2018, Bawaslu menilai KPU perlu menggiatkan lagi sosialisasi agar pada pelaksanaan pileg dan pilpres 2019.

Baca Selengkapnya