Emil Dardak, Mantan Penyanyi yang Kini Bertarung di Pilkada Jatim

Editor

Amirullah

Minggu, 18 Februari 2018 10:47 WIB

Emil Dardak (instagram.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Emil Elestianto Dardak menjadi pasangan Khofifah Indar Parawansa di pilkada Jawa Timur 2018. Dia mengawali kariernya sebagai Bupati Trenggalek dalam usia yang cukup muda. Dan kini bertarung memperebutkan posisi Jatim-2.

Sejak pertama kali terjun ke dunia politik, suami Arumi Bachsin ini telah menarik perhatian karena sebelumnya dia adalah seorang penyanyi.

Baca juga: Takdir Trah Soekarno di Pusaran Pilkada Jawa Timur

Emil menjabat sebagai Bupati Trenggalek ketika usianya masih 31 tahun. Pasangan Emil Dardak dan Mochammad Nur Arifin pun disebut sebagai pasangan bupati dan wakil bupati termuda di pilkada 2016.

Hal itu pula yang membuat nama Emil dipertimbangkan menjadi pendamping Khofifah. Ia dinilai bisa mendulang suara dari generasi muda, termasuk pemilih pemula. "Emil adalah sosok dan jawaban dari harapan generasi milenial," kata tokoh muda Nahdlatul Ulama Jawa Timur, Zahrul Azhar.

Advertising
Advertising

Selain itu, Emil dinilai sebagai kepala daerah yang cukup berprestasi. Kepemimpinannya di Trenggalek, membuat kabupaten di pesisir selatan Jawa ini memperoleh berbagai penghargaan. Misalnya dari International Council for Small Business (ICSB) bersama Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah atas pencapaian di bidang UMKM dan penghargaan WOW Public Services Excellence Award Jawa Timur 2017 dari MarkPlus, Inc atas pembenahan di bidang pelayanan kemiskinan.

Kinerja Emil Dardak pun diakui pemerintah pusat dan swasta. Di antaranya ia meraih Government Marketers Award (RMA) tahun 2017 untuk Bupati dan Walikota.

Pendapat berbeda disampaikan oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Trenggalek Doding Rahmadi. Ia berpendapat Emil Dardak bukan kepala daerah yang berprestasi. "Dia belum bisa menaikkan anggaran pembangunan infrastruktur hingga tahun ini," kata Doding.

PDIP menyayangkan langkah Emil yang memilih meningglkan Trenggalek untuk maju sebagai calon wakil gubernur. Emil dinilai telah mengorbankan masyarakat Trenggalek yang telah memilihnya demi ambisi mencapai karir politik.

Namun lulusan program doktoral Ritsumeikan Asia Pacific University Jepang ini mengatakan keinginannya untuk maju didasarkan pada harapan untuk memberikan nilai tambah bagi Jawa Timur. "Niat saya tidak lain dan tidak bukan adalah karena saya melihat bahwa dengan mendampingi Ibu Khofifah, Insya Allah saya bisa memberikan nilai tambah kepada Provinsi Jawa Timur," kata Emil Dardak.

Baca juga: Saifullah Yusuf dan Komposisi Islam-Nasionalis di Pilkada Jatim

Atas keputusannya maju di pilgub, PDIP yang mengusung Emil pun memecatnya. Sikap Emil berlawanan dengan sikap politik PDIP yang mendukung pasangan lawan, yaitu Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno. Di pilgub Jatim 2018, Emil yang mendampingi Khofifah mengantongi dukungan dari Partai Demokrat dan Golkar.

Kini, Emil Dardak tengah sibuk berkeliling Jawa Timur untuk meminta dukungan dari masyarakat. Jika terpilih, ia berjanji akan memajukan wilayah pesisir selatan Jawa Timur. "Kami akan membangun poros maritim selatan Jawa sebagai poros baru," ujar putra mantan Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak ini.

Berita terkait

Partai Buruh akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada ke MK, Ini Alasannya

1 jam lalu

Partai Buruh akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada ke MK, Ini Alasannya

Menurut Partai Buruh, parpol yang meraih suara di Pemilu Anggota DPRD 2024 seharusnya berhak mengusulkan paslon pada Pilkada.

Baca Selengkapnya

Partai Buruh Bakal Gugat Aturan Pencalonan Pilkada ke MK

1 hari lalu

Partai Buruh Bakal Gugat Aturan Pencalonan Pilkada ke MK

Pasal tersebut dianggap membatasi hak bagi parpol yang tidak mempunyai kursi DPRD untuk mengusulkan pasangan calon di pilkada.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Khawatir Kecurangan Pilpres Bakal Terulang di Pilkada 2024

2 hari lalu

Cak Imin Khawatir Kecurangan Pilpres Bakal Terulang di Pilkada 2024

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengaku khawatir segala bentuk kecurangan yang terjadi pada Pilpres 2024 bakal terulang pada Pilkada mendatang.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024 Diprediksi Minim Diikuti Bapaslon Perseorangan, KPU Ungkap Penyebabnya

2 hari lalu

Pilkada 2024 Diprediksi Minim Diikuti Bapaslon Perseorangan, KPU Ungkap Penyebabnya

KPU tetap optimistis bakal pasangan calon (bapaslon) jalur perseorangan akan segera memenuhi persyaratan dukungan dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan PSI Targetkan Kandidatnya Tidak Boleh Kalah di Pilkada Solo

2 hari lalu

Alasan PSI Targetkan Kandidatnya Tidak Boleh Kalah di Pilkada Solo

PSI menargetkan kandidatnya yang berlaga di Pilkada 2024 harus menang, terutama di Solo. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Penjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada

3 hari lalu

Penjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada

Ketua KPU Hasyim Asy'ari menjelaskan mengenai caleg terpilih Pemilu 2024 yang ingin ikut Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

PAN Sebut Desy Ratnasari dan Bima Arya Maju di Pilkada Jawa Barat

3 hari lalu

PAN Sebut Desy Ratnasari dan Bima Arya Maju di Pilkada Jawa Barat

Ketum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas menyebut nama Desy Ratnasari dan Bima Arya maju di Pilkada Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

6 Poin Pidato Prabowo di Rakornas PAN: Dari Mahar hingga Jangan Ganggu Bila Tak Mau Kerja Sama

3 hari lalu

6 Poin Pidato Prabowo di Rakornas PAN: Dari Mahar hingga Jangan Ganggu Bila Tak Mau Kerja Sama

Presiden terpilih RI Prabowo Subianto memberikan pidato sambutannya di Rakornas Partai Amanat Nasional (PAN). Berikut 6 poin pidato Prabowo.

Baca Selengkapnya

Pakar Berberkan Potensi Masalah di Pilkada 2024

3 hari lalu

Pakar Berberkan Potensi Masalah di Pilkada 2024

Peneliti senior Netgrit, Hadar Nafis Gumay, mengungkapkan sejumlah potensi masalah dalam pilkada 2024 serentak. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Hakim MK Beri Catatan Soal Sirekap Menjelang Pilkada Serentak: Memang Tidak Bisa Digunakan

5 hari lalu

Hakim MK Beri Catatan Soal Sirekap Menjelang Pilkada Serentak: Memang Tidak Bisa Digunakan

Hakim MK kembali menyinggung soal Sirekap yang digunakan dalam Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya