Pilkada NTB 2018, Suhaili Bidik Suara Kalangan Pesantren

Sabtu, 17 Februari 2018 11:27 WIB

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTB Suhaili FT (kopiah putih) dan Muhammad Amin (kopiah hitam) sewaktu mendaftar di KPUD NTB, Mataram, 8 Februari 2018. TEMPO/Supriyantho Khafid

TEMPO.CO, Mataram - Bakal calon gubernur NTB Moh. Suhaili Fadhil Thahir mengandalkan kekerabatan, organisasi dan perkumpulan serta komunitas pondok pesantren untuk menjaring suara di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) NTB. ''Kami ingin mengajak berikhtiar berjamaah membangun visi,'' ujar Suhaili kepada Tempo, Jumat, 16 Februari 2018.

Sebagai anak kampung Bodak, sekitar enam kilometer dari kota Praya - ibukota Lombok Tengah, ia ingin membangun manusia seutuhnya.

Berkampanye, ia berjanji tidak semata mementingkan pembangunan fisik namun juga psikis yang menjadi obyek dan subyek pembangunan. Ia ingin membangun manusia seutuhnya. ''Kalau (membangun) fisik itu lebih gampang,'' kata Suhaili.

Baca: Empat Pasangan Calon Gubernur-Wakil ...

Mengaku baru memiliki modal tak sampai Rp1 miliar tanpa uang dari masyarakat, ia mengandalkan pengalamannya selama menjabat Bupati Lombok Tengah sebagai bekal memimpin NTB. Di NTB, ia membangun 2R, yaitu Rorong dari bahasa Sasak yang berarti jalan dan Reban atau irigasi. “Alhamdulillah, (sekarang) nampak R3 yaitu rezeki,'' ujarnya.

Advertising
Advertising

Dengan jalan dan irigasi, kata Suhaili, masyarakat mampu didorong dari kondisi statis menjadi dinamis menjalankan usahanya. Sejak 2010, pendapatan asli daerah Lombok Tengah hanya Rp35 miliar kini menjadi Rp200 miliar.

Selain pertanian, Lombok Tengah juga menjadi tujuan wisata. Lombok Tengah punya empat tujuan wisata utama di selatan ada Mandalika Resort, Desa Sade, sentra kerajinan Sukarara dan di sebelah utara kawasan pengunungan Rinjani. ''Saya ingin petani tidak hanya bisa menjual berasnya saja tetapi juga menghasilkan produk olahannya,'' ujar dia.

Baca juga: Demokrat Targetkan Menang di Seluruh Pilkada di NTB

Meski begitu, ia merasa punya banyak kekurangan dan kelemahan dibanding kandidat yang lain. “Karena itu, saya menggandeng Muhamad Amin.” Menurut Suhaili, Amin teruji karena kaya pengalaman. Amin adalah Wakil gubernur NTB, ketua DPRD Kabupaten Sumbawa sejak 1999 hingga 2009 dari Partai Golkar. Amin lalu menjadi anggota DPRD NTB 2009-2013.

Di Pilkada NTB 2018, Suhaili dan Muhamad Amin akan bersaing dengan pasangan Ahyar Abduh (Walikota Mataram) dan Mori Hanafi (Wakil Ketua DPRD NTB dari Fraksi Gerindra), pasangan Zulkieflimansyah (anggota DPR RI dari Fraksi PKS) dan Siti Rohmi Djalilah (Rektor Universitas Hamzanwadi), serta pasangan M. Ali Bin Dachlan (Bupati Lombok Timur) dan Lalu Gede Muhammad Ali Wirasakti Amir Murni (Rektor Universitas Nahdlatul Wathan).

Suhaili ingin memenangi pemungutan suara satu putaran. “Targetnya ridha Allah, agar tidak seperti kucing dalam karung," ujar dia.

Berita terkait

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

11 Januari 2024

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

Ganjar mengatakan agenda kampanye di Brebes, Tegal, dan Kebumen karena pernah kalah di wilayah tersebut pada Pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

30 Juni 2023

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

Sebagai faktor mendulang suara, Alat Peraga Kampanye tidak jarang digunakan parpol atau pendukung kubu tertentu melebihi batas.

Baca Selengkapnya

Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

20 November 2020

Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

Pengamat memperkirakan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 akan berbeda.

Baca Selengkapnya

Khofifah Fokus Tuntaskan Kemiskinan di 10 Kabupaten Jawa Timur

14 Juli 2018

Khofifah Fokus Tuntaskan Kemiskinan di 10 Kabupaten Jawa Timur

Khofifah menggandeng TNP2K.

Baca Selengkapnya

MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

13 Juli 2018

MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

Sebanyak 39 dari 62 permohonan gugatan pilkada 2018 yang diterima MK adalah perkara pemilihan bupati.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Hasil Pilkada 2018 di 13 Daerah Rawan Digugat

13 Juli 2018

Bawaslu: Hasil Pilkada 2018 di 13 Daerah Rawan Digugat

Bawaslu mengatakan selisih paling tipis terjadi di Kota Tegal.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: 5,9 Juta Formulir C6 di Pilkada 2018 Tak Didistribusikan

13 Juli 2018

Bawaslu: 5,9 Juta Formulir C6 di Pilkada 2018 Tak Didistribusikan

Bawaslu mencatat partisipasi dalam pemilihan gubernur di 17 provinsi hanya 69 persen.

Baca Selengkapnya

Tiga Calon Gubernur Gugat Hasil Pilkada Serentak 2018

13 Juli 2018

Tiga Calon Gubernur Gugat Hasil Pilkada Serentak 2018

Jumlah gugatan sengketa Pilkada serentak 2018 bisa terus bergerak.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Partisipasi Pemilih di Papua Paling Tinggi

13 Juli 2018

Pilkada 2018, Partisipasi Pemilih di Papua Paling Tinggi

Dari hasil evaluasi pilkada 2018, Bawaslu menilai KPU perlu menggiatkan lagi sosialisasi agar pada pelaksanaan pileg dan pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Bawaslu Tangani 3.133 Laporan Pelanggaran

13 Juli 2018

Pilkada 2018, Bawaslu Tangani 3.133 Laporan Pelanggaran

Bawaslu mencatat dugaan pelanggaran tertinggi ditemukan di Provinsi Sulawesi Selatan dengan jumlah lebih dari 500 laporan.

Baca Selengkapnya