Panwaslu Serang Minta Pemberian Bansos Ditunda Jelang Pilkada

Kamis, 25 Januari 2018 11:43 WIB

Panwaslu Temukan Dugaan Politik Uang di Pilkada Banten

TEMPO.CO, Serang - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Serang meminta penyaluran bantuan sosial (bansos) dari pemerintah daerah ditunda hingga proses pilkada serentak 2018 selesai. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari modus baru politik uang yang dikemas melalui bansos.

Ketua Panwaslu Kota Serang Rudi Hartono mengatakan, bansos untuk lembaga atau untuk bantuan pembangunan yang disertai ajakan untuk memilih atau tidak pada salah satu calon termasuk politik uang. Pelaku yang terlibat dapat ditindak sesuai undang-undang yang berlaku.

Baca juga: Kapolri Tingkatkan Anggaran untuk Jaga Kondusifitas Pilkada 2018

Menurutnya, dana bantuan sosial masih rawan dijadikan permainan politik saat pilkada. "Tapi yang jelas, kalau memang polanya akan mengarah ke politik uang, kami minta bansos ditunda dulu, nanti dicairkannya setelah pilkada saja," kata Rudi, Kamis, 25 Januari 2018.

Menurutnya, bansos untuk memengaruhi pemilih rawan dilakukan oleh Pemerintah Kota Serang, karena ada salah satu bakal calon yang merupakan istri Wali Kota Serang Tubagus Haerul Jaman. Selain itu, pihaknya juga menyarankan kepada para bakal pasangan calon agar menahan diri untuk memberikan bantuan sosial kepada masyarakat, meskipun bantuan itu berasal dari uang pribadi. Sebab menurut Rudi, jika hal tersebut digunakan untuk mempengaruhi pilihan masyarakat, maka itu bisa dikategorikan sebagai praktik politik uang.

Baca juga: Menteri Asman Abnur Ancam Copot ASN yang Tidak Netral di Pilkada

Advertising
Advertising

Dia menambahkan, pada dasaranya Panwaslu tidak melarang pemberian bansos dalam bentuk apapun, asalkan tidak dicampuri ajakan untuk memilih atau tidak memilih salah satu pasangan calon. "Kalau mau ngasih bantuan, ya, kasih saja, tidak boleh ada ucapan, bahwa nanti masyarakat harus milih calon tertentu," ujar Rudi.

Pengamat politik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Gandung Ismanto, memprediksi modus politik uang dalam pilkada serentak 2018 di Provinsi Banten akan semakin variatif, termasuk dikemas dengan cara memberikan bantuan sosial. Hal tersebut lantaran pilkada serentak di Banten akan diikuti oleh para inkumben dan isteri wali kota.

<!--more-->

Pergeseran model politik uang, Gangung melanjutkan, bisa disebabkan oleh pengawasan Panwaslu yang kian ketat, salah satunya dengan memberikan ancaman kurungan pidana. Sehingga, membuat pelaku politik mulai waspada, namun tidak secara otomatis membuat mereka jera. "Dari yang politik uang sifatnya retail atau eceran dengan bagi-bagi langsung ke masyarakat, sekarang berubah ke bentuk-bentuk bantuan sosial, bantuan masjid, panti asuhan atau bakti sosial," kata Gandung.

Baca juga: Ketika Khofifah Sindir 'Darah Biru' Jadi Alat Kampanye Pilkada

Dalam catatan Gandung, sejak pengawasan politik diperketat, praktik politik uang dengan cara memberikan uang secara langsung kepada masyarakat kian menurun. Secara persentase, saat pilkada 2015 ada sekitar 10 persen warga yang terpengaruh politik uang. Angka ini menurun menjadi 3 persen saat Pilkada 2017, namun dengan modus yang berubah, membesar menjadi 25 persen dalam bentuk bantuan-bantuan sosial.

Untuk pilkada di Kota Serang, ia juga menyarankan penyelenggara pemilu lebih memperketat pengawasan. Sebab salah satu calon yang maju merupakan istri Wali Kota Serang Haerul Jaman, yakni Vera Nurlaila Jaman.

Baca juga: Pemerintah Diminta Tegas Tangani Ujaran Kebencian saat Pilkada

"Vera bagaimapun istri Wali Kota Serang yang berpotensi menggunakan sumber daya negara dan pemerintah untuk kepentingan politiknya," kata Gandung. Potensi kerawanan itu, kata dia, harus dipetakan sedemikian rupa agar pilkada tidak berpotensi memiliki kerawanan yang tinggi. "Intinya harus dicegah," ujar dia.

Berita terkait

Daftar ke PDIP, Bupati Sukoharjo Akan Kembali Maju di Pilkada 2024

1 hari lalu

Daftar ke PDIP, Bupati Sukoharjo Akan Kembali Maju di Pilkada 2024

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani akan kembali maju dalam kontestasi Pilkada Sukoharjo 2024. Etik resmi mendaftarkan diri ke PDIP.

Baca Selengkapnya

Jelang Rakernas V PDIP: Api Abadi Mrapen, Tak Undang Jokowi, dan Sikap Politik ke Depan

1 hari lalu

Jelang Rakernas V PDIP: Api Abadi Mrapen, Tak Undang Jokowi, dan Sikap Politik ke Depan

PDIP akan menggelar Rakernas pada pekan ini. Berikut sederet fakta menariknya, mulai dari api abadi Mrapen, tak undang Jokowi, dan sikap politik PDIP.

Baca Selengkapnya

Mau Ikut Pilkada, Putri Eks Bupati Sragen Perkenalkan Diri dengan Blusukan ke Pasar

2 hari lalu

Mau Ikut Pilkada, Putri Eks Bupati Sragen Perkenalkan Diri dengan Blusukan ke Pasar

Putri mantan Bupati Sragen itu mulai terjun langsung ke akar rumput guna menarik simpati masyarakat Sragen menjelang Pilkada 2024,.

Baca Selengkapnya

Airlangga Ungkap Peluang Golkar dan KIM Usung Airin di Pilkada Banten

2 hari lalu

Airlangga Ungkap Peluang Golkar dan KIM Usung Airin di Pilkada Banten

Golkar menyatakan bakal calon pendamping Airin di Pilkada Banten sedang dikomunikasikan dengan partai-partai lain.

Baca Selengkapnya

Nasdem dan Gerindra Berkoalisi Usung Petahana Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang

2 hari lalu

Nasdem dan Gerindra Berkoalisi Usung Petahana Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang

Bakal calon bupati pendamping Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang akan ditentukan oleh Gerindra.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Susanti Dewayani Daftar ke DPC Gerindra

4 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Susanti Dewayani Daftar ke DPC Gerindra

Langkah politik dr. Susanti Dewayani SpA semakin terlihat mantap dengan pendaftarannya ke DPC Partai Gerindra

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Bantah Ambil Formulir Pendaftaran Calon Wali Kota Medan

4 hari lalu

Rekam Jejak Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Bantah Ambil Formulir Pendaftaran Calon Wali Kota Medan

Belum lama Benny Sinomba Siregar ditunjuk ponakannya, Bobby Nasution sebagai Plh Sekda Kota Medan. Dikabarkan ia membantah siap maju Pilwakot Medan.

Baca Selengkapnya

Paman Bobby Nasution Bantah Mendaftar Pilkada ke PDIP

4 hari lalu

Paman Bobby Nasution Bantah Mendaftar Pilkada ke PDIP

Kabar paman Bobby Nasution melamar ke PDIP untuk maju di Pemilihan Wali Kota Medan dibantah.

Baca Selengkapnya

Hugua Kader PDIP Usulkan Politik Uang Dilegalkan, Cermati Bentuk Money Politics dalam Pemilu

4 hari lalu

Hugua Kader PDIP Usulkan Politik Uang Dilegalkan, Cermati Bentuk Money Politics dalam Pemilu

Politik uang jadi sorotan setelah diusulkan Hugua, anggota Komisi II DPR yang juga kader PDIP agar dilegalkan. Seperti apa bentuk money politics?

Baca Selengkapnya

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

4 hari lalu

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

Anggota Komisi II DPR yang juga Kader PDIP, Hugua usulkan politik uang dalam Pemilu dilegalkan. Bagaimana regulasi money politics dan sanksinya?

Baca Selengkapnya