Prabowo Subianto dan La Nyalla Mattalitti. Dok. Tempo
TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jawa Timur La Nyalla Mahmud Mattalitti mengembalikan surat mandat Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang mendukungnya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur. Surat yang beredar Kamis dini hari, 21 Desember 2017 itu menjawab surat Prabowo sehubungan dengan berakhirnya batas waktu Gerindra untuk La Nyalla mencari partai koalisi untuk mendukungnya.
"Sebagai kader, saya serahkan semua keputusan politik kepada Partai Gerindra." La Nyalla menyampaikan pernyataannya melalui surat penyerahan mandat itu.
Partai Gerindra memberikan dukungan kepada La Nyalla sebagai calon gubernur pada Pilkada Jawa Timur dengan syarat harus mendapatkan partai koalisi hingga tenggat waktu, 20 Desember 2017. La Nyalla juga harus menyediakan kelengkapan pemenangan.
“Andai 20 Desember nanti ternyata (koalisi) tidak tercapai, partai harus mengambil langkah strategis untuk mengambil langkah politik yang lain,” kata Sekretaris Jenderal Partai Gerindra DPD Jawa Timur Anwar Sadad kepada wartawan di Hotel Yello Surabaya, Rabu, 13 Desember 2017.
Saat itu Partai Gerindra optimistis mampu memperoleh kandidat pasangan calon gubernur untuk maju pada Pilkada Jawa Timur melalui poros ketiga. Sadad mengatakan Gerindra berpegang pada kesepakatan politik bersama PKS dan PAN pada 24 Oktober lalu. Kesepakatan itu menyatakan bahwa tiga partai membangun komitmen bersama untuk maju Pilkada dalam satu barisan.
Lingkar dalam La Nyalla mengaku telah berupaya menjalin komunikasi politik dengan Partai Amanat Nasional (PAN) guna memenuhi syarat pencalonan. Namun, hingga batas waktu surat mandat dari Partai Gerindra, 20 Desember 2017, belum ada keputusan dan sikap politik dari Hasan. Oleh karena itu, melalui surat La Nyalla mengembalikan mandat penugasan kepada Prabowo Subianto.
Sejak sebelum menerima surat mandat mengenai dukungan dari Gerindra, spanduk bergambar La Nyalla mengenakan baju koko putih dan berkopiah hitam bertebaran di Jawa Timur. Spanduk-spanduk itu bertebaran hingga ke jalan-jalan kecil di Surabaya.