TEMPO.CO, Makassar - Lembaga Pemantau Independen dari Pemuda Pancasila Sulawesi Selatan menemukan dugaan pelanggaran dalam Pilkada Makassar 2018. Yang awalnya kotak kosong menang kemudian berubah drastis, menjadi pasangan Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi yang menang. Bidang Data Tim IT PP Sulsel, Faisal mengatakan penghitungan C2 plano di masing-masing kecamatan berdasarkan real count dan kotak kosong yang menang, bukan pasangan Munafri-Arifuddin.
Ia mencontohkan tempat pemungutan suara (TPS) 10 Kelurahan Pabaeng-baeng di Kecamatan Tamalate, pasangan Munafri-Andi Rachmatika Dewi meraih suara 101, dan kotak kosong 108. Tapi ketika dihitung cepat KPU Makassar, pasangan Munafri-Andi meraih suara 209 dan kotak kosong 0 suara. “Hal seperti ini yang kami temukan,” kata Faisal kepada media, Jumat 29 Juni 2018.
Baca:
Pilkada Makassar, Sementara Kolom Kosong Ungguli Calon Tunggal
Reaksi Calon Tunggal Pilkada Makassar Kalah dari ...
Akan halnya data yang masuk ke Lembaga Independen, pasangan Munafri-Andi meraih suara 242.480 (46,47 persen) dan kotak kosong 279.332 (53,53 persen). Total suara 537.554 (92 persen) dan suara tak sah sebanyak 15.742 dari 2.461 TPS.
Faisal mengatakan bahwa itu jelas pelanggaran karena lembaga pemantau juga memiliki bukti foto dan video saat penghitungan suara di tempat pemungutan suara. “Data kami dapat dari pemantau kami di semua TPS.”
Sekretaris PP Kota Makassar, Roel menyebutkan ada 3.000 orang untuk memantau 2666 TPS di Makassar. Mereka mendokumentasikan setiap TPS. “Bukti pelanggaran berupa foto dan video akan kami serahkan ke Panwas,” kata dia.
Baca:
Kotak Kosong Menangi Pilkada Makassar, Plt Pimpin ...
Semua Cagub Sulawesi Selatan Pede Menang Pilkada ...
Wakil Ketua Pemuda Pancasila Sulsel, Adi Rasyid Ali mengaku mendapat informasi rencana KPU Makassar melakukan manipulasi data penghitungan suara. Padahal hitung cepat kotak kosong menang. Ia berharap penyelenggara pemilu dan penegak hukum berbanding tegak lurus. “Kalau tidak, maka carut-marut pilkada Makassar.”
Menurut dia, seluruh jumlah suara c2 plano sudah direkam sehingga KPU jangan mencoba bermain-main soal Pilkada Makassar ini. Adi mempertanyakan server KPU Makassar yang bermasalah hingga kini. “Kami akan laporkan ke Panwaslu dengan data yang kami miliki.”