TEMPO.CO, Bandung - Penjabat Gubernur Jawa Barat Komisaris Jenderal Mochmad Iriawan mengaku baru mengetahui kepastian penunjukannya sebagai penjabat gubernur pada Lebaran hari kedua. “Lebaran kedua, jam 8 malam dikabari. Saya kaget, jadi baru tahu juga,” kata dia seusai pelantikannya di Bandung, Senin, 18 Juni 2018.
Baca: Alasan Tjahjo Kumolo Ajukan Lagi Iriawan Jadi Gubernur Jawa Barat
Iriawan mengatakan, saat itu dirinya masih berada di Surabaya, dan bergegas kembali ke Jakarta untuk menghadiri pelantikan yang digelar di Gedung Merdeka Bandung, hari ini, Senin, 18 Juni 2018. “Kebetulan saya sedang silaturahmi dengan besan. Saya langsung kembali ke Jakarta mempersiapkan segala sesuatu,” kata dia.
Baca: Pemuda Muhammadiyah Kritik Tjahjo Kumolo soal Penunjukan Iriawan
Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) sempat mengikuti Gladi Bersih pelantikannya bersama Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa di Gedung Merdeka, Ahad sore, 17 Juni 2018. Dia mengaku sempat mencoba menemui Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang kala itu sudah tiba di Bandung. “Tadi malam saya menghadap, tapi beliau kecapekan, istirahat. Sehingga baru tadi bertemu,” kata dia.
Baca: Mendagri Sebut Dua Tugas Iriawan
Iriawan mengaku ada pesan khusus yang disampaikan Menteri Dalam Negeri pada dirinya. “Laksanakan tugas dengan bertanggung jawab, saya percaya Anda bisa bertugas sebagai penjabat gubernur karena Anda sudah pernah menjadi kapolda di sini. Beliau tahu saya dibesarkan di Jawa Barat,” kata dia.
Baca: Jokowi Teken Pengangkatan Iriawan sebelum Lebaran
Menurut Iriawan, penugasannya kali ini relatif berat. “Ini tugas berat bagi saya. Sesuai pesan Pak Menteri, saya harus bertanggung jawab dan bekerja keras untuk Jawa Barat," kata Iriawan yang juga mantan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya. Iriawan mengatakan, langkah pertamanya adalah mengadakan konsolidasi internal yang melibatkan kepala dinas, asisten, kepala biro, termasuk nanti dengan para bupati dan wali kota.
Iriawan mengaku sudah berbicara dengan Kapolda Jawa Barat dan Pangdam III/Siliwangi untuk mengetahui situasi Jawa Barat menjelang pilkada. “Pak Mendagri menyampaikan suasanaya seperti pilpres dan pileg,” kata Iriawan.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, kendati keputusan presiden soal pengangkatan Iriawan diteken Presiden Joko Widodo pada 8 Juni 2018, pelantikannya sengaja diundur tak bersamaan dengan masa akhir jabatan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang berakhir 13 Juni 2018. Tjahjo sempat menjadikan Sekretaris Daerah Jawa Barat sebagai pelaksana harian gubernur supaya tak terjadi kekosongan.
Tjahjo mengatakan tugas Iriawan sebagai penjabat gubernur sama dengan sebagai gubernur. “Memimpin jalannya pemerintahan bersama-sama dengan DPRD, membahas anggaran, membahas peraturan daerah, hanya kalau mau mengganti pejabat di lingkungan eselon II atau eselon I harus izin Mendagri. Kalau yang lain, sama saja,” kata dia. Tjahjo meminta Iriawan memastikan program strategis pembangunan infrastruktur, sosial dan ekonomi pemerintah pusat berjalan dengan baik di Jawa Barat seiring dengan kondisi geografis masyarakat.