TEMPO.CO, Depok - Calon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menuturkan perlu adanya upaya penanggulangan sampah terpadu, mulai pengurangan sampah di lingkungan hingga mengubah sampah menjadi energi di tempat pembuangan akhir. Untuk Jawa Barat, produksi sampah sekitar 47 juta ton setiap tahun.
“Konsep saya kita akan lakukan zero waste campaign, sampah di rumah dikurangi, di lingkungan bisa diolah, seperti biogas atau bank sampah,” kata pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut melalui siaran pers yang diterima Tempo pada Selasa, 29 Mei 2018.
Ridwan Kamil juga sempat mengunjungi Tempat Pembuangan Akhir Galuga, Kabupaten Bogor. Sampah menjadi salah satu persoalan yang terbilang masih belum bisa teratasi dengan maksimal di Kabupaten Bogor.
Baca: Unggul di Survei Litbang Kompas, Ini Kata Ridwan Kamil
Data dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor, setiap harinya, produksi sampah di Kabupaten Bogor mencapai 2.650 ton. Sedangkan beban sampah yang bisa diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga hanya 500 sampai 600 ton per harinya.
Konsep zero waste to energy, kata Ridwan, dapat membantu mengurangi beban TPA Galuga yang daya tampungnya semakin terbatas. “Idealnya pengelolaan TPA juga harus sudah waste to energy. Karena tren dunia saat ini tidak ada sampah yang tidak bermanfaat,” ujarnya.
Baca: Ridwan Kamil: Bandara Kertajati Bisa Percepat Pertumbuhan Jabar
Untuk mengurangi beban TPA Galuga, Pemerintah Kabupaten Bogor sedang membangun Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Nambo, Kabupaten Bogor. Namun, sejak direncanakan tahun 2014, TPST tersebut masih belum juga rampung.
Ridwan Kamil berjanji akan mempercepat pembangunan TPST tersebut jika dirinya menjadi gubernur. Hal lain yang dia sebut adalah perubahan gaya hidup warga dalam mengelola sampah. “Kalau kita tidak mengubah gaya hidup kita, seolah-olah lahan cukup untuk pembuangan sampah itu yang membuat pola kita tidak ramah lingkungan. Kelanjutan pembangunan TPA Nambo nanti kita akan percepat jika saya terpilih,” tuturnya.
Menurut Ridwan Kamil, konsep zero waste to energy ini dapat mengurangi beban sampah di Jawa Barat secara signifikan. “Inilah PR besar 5-10 tahun di Jawa Barat mengolah sampah kelas dunia. Konsep pengolahan sampah di regional, lalu waste to energy di waktu yang cepat, kita akan mengolah sampah dengan luar biasa baik,” katanya.
Baca: Ridwan Kamil Khawatirkan Golongan Menengah Banyak Golput