TEMPO.CO, Bekasi - Calon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, khawatir partisipasi pemilih kalangan menengah ke atas rendah. Hal itu diungkapkan Ridwan menyusul kebijakan pemerintah menetapkan libur nasional saat pemungutan suara pada 27 Juni mendatang.
"Biasanya yang golput itu orang menengah ke atas," kata pria yang akrab disapa Kang Emil itu setelah berdialog dengan pengurus Forum Komunikasi Warga Grand Wisata, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Rabu, 23 Mei 2018.
Baca: Ridwan Kamil Gagas Badan Siber Provinsi untuk Tangkal Radikalisme
Menurut dia, orang kelas menengah, apalagi kelas atas, memanfaatkan jatah libur untuk liburan keluarga, bahkan ke luar kota. Karena itu, Kang Emil, yang cukup populer di kalangan menengah ke atas, meminta masyarakat kalangan kelompok tersebut menggunakan hak suaranya dalam pemungutan suara nanti. "Partisipasi pemilih di pilgub 5-10 tahun lalu cukup rendah," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kang Emil mendapatkan dukungan dari Forum Komunikasi Warga Grand Wisata. Ketua forum komunikasi itu menyebut jumlah penduduk di kawasan elite Grand Wisata mencapai 3.000 ribu keluarga yang tersebar di 24 klaster. "Bagi warga Jakarta yang ber-KTP (kartu tanda penduduk) Jawa Barat, ketika libur, diharapkan menggunakan hak suaranya," ucap Kang Emil.
Komisi Pemilihan Umum menargetkan partisipasi pemilih dalam pilkada serentak pada 27 Juni mendatang minimal 75 persen dari daftar pemilih tetap. Karena itu, waktu pencoblosan ditetapkan sebagai hari libur nasional sehingga pemilik hak suara berkesempatan menggunakan haknya tanpa harus bolos kerja.
Baca: Ridwan Kamil Janji Bentuk Saudagar Jabar untuk Cetak Pengusaha
Berdasarkan catatan KPU Kota Bekasi, partisipasi pemilih dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat lima tahun lalu di wilayah setempat sangat rendah, bahkan paling rendah di Jawa Barat, yaitu hanya mencapai 48 persen. Jadi pemilih yang tak menggunakan hak suara mencapai 52 persen.