TEMPO.CO, Bekasi - Calon gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pihaknya akan memperjuangkan apartemen murah untuk buruh di Cikarang, Kabupaten Bekasi. Apartemen tersebut dibuat di sekitar tempat buruh bekerja demi memangkas biaya transportasi yang mencapai sepertiga dari gaji buruh perbulan.
"Sepertiga penghasilan buruh habis untuk biaya transportasi," kata pria yang akrab disapa Kang Emil seusai berdialog dengan buruh di sebuah perusahaan plastik di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Selasa, 22 Mei 2018. Menurut dia, beban transportasi buruh antara lain membeli kendaraan bermotor, dan bahan bakar minyak.
Baca: Kampanye untuk Ridwan Kamil, Begini Strategi Lucky Hakim
Ia mengatakan, biaya yang dikeluarkan lebih banyak lagi jika jarak antara tempat kerja dengan tempat tinggal lebih jauh lagi. Menurut Ridwan Kamil, dengan mendekatkan diri antar pekerja dengan tempat pekerjaan, bisa meningkatkan kesejahteraan buruh itu sendiri, karena bisa menekan pengeluaran biaya transportasi.
Menurut Ridwan Kamil, sejauh ini buruh di Indonesia terutama di Jawa Barat yang notabene terdapat 40 persen industri nasional tidak efisien karena beban transportasi itu. Belum lagi jalanan yang macet, membuat waktu banyak terbuang di jalanan, sehingga waktu bersama keluarga cukup sedikit.
Karena itu, Ridwan Kamil akan menggagas apartemen untuk buruh di sekitar tempat bekerja. Konsep itu sudah diterapkan di Cina. Bahkan, kata Ridwan Kamil, dia pernah memberikan konsep tersebut ke kawasan industri di Hongkong, dimana tempat tinggal buruh dengan perusahaan berdampingan. "Berangkat kerja tinggal jalan kaki atau naik sepeda," kata dia.
Baca: Tangkal Rentenir, Ridwan Kamil Janji Ada Kredit Masjid Sejahtera
Menurut Ridwan, konsep tersebut juga membuat perusahaan tidak mendapatkan tekanan melalui upah minimum yang selalu naik. "Karena kenaikan UMR ada batasannya, ketika perusahaan tidak mampu akan memilih pindah," kata dia.
Menurut Ridwan, hal itu sudah terjadi. Saat ini, kata dia, banyak perusahaan pindah ke daerah di Jawa Tengah, dan Jawa Timur yang notabene nilai upah selisih Rp 1,5 juta dibanding di Bekasi. "Nanti kalau sudah jadi gubernur, akan dibicarakan dengan kawasan dan pengembang, konsepnya apartemen milik dengan harga beli semurah-murahnya," kata dia.