TEMPO.CO, Bekasi - Pesinetron yang juga kader Partai NasDem, Lucky Hakim aktif berkampanye untuk pemenangan pasangan calon gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan pasangannya Uu Ruzhanul Ulum. Ia berkampanye dari mulut ke mulut (getok tular) menyampaikan program yang ditawarkan oleh pasangan yang mempunyai akronim Rindu tersebut.
"Untuk memenangkan pasangan Rindu, memang diperlukan getok tular," kata Lucky kepada Tempo di Bekasi, Selasa, 22 Mei 2018.
Baca: Tangkal Rentenir, Ridwan Kamil Janji Ada Kredit Masjid Sejahtera
Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI ini mengatakan akan intensif menyampaikan program-program unggulan Ridwan Kamil kepada masyarakat khususnya di Kota Bekasi. Sebab, di kota ini juga tengah riuh menghadapi pemilihan wali kota. Karena itu, perhatian masyarakat pun terpecah. "Apalagi kondisi antara di Kota Bekasi dan Jawa Barat berbeda," ujarnya.
Lucky mengajak kader NasDem gencar melakukan kampanye getok tular alias lips advertising atau kampanye dari mulut ke mulut tentang program pasangan Ridwan Kamil. Salah satunya adalah Layad Rawat, yang telah diterapkan di Kota Bandung, dan dianggap berhasil melayani masyarakat mengatasi masalah kesehatan. "Ini contoh nyata, cocok diterapkan di tingkat Jabar," kata Lucky.
Menurut dia, melalui Layad Rawat, warga yang tidak mampu bisa mendapat perawatan dokter ke rumah dengan sebuah sistem. Ia mengaku tidak ragu mengkampanyekan program tersebut karena sudah dijelaskan oleh pasangan Rindu dalam debat publik pertama Pilgub Jabar beberapa waktu lalu. "Tak perlu mengawang-ngawang untuk meyakinkan masyarakat, karena sudah berjalan di skala kota," kata dia.
Baca: Ridwan Kamil Sebut Aher Gagal Tangani Masalah Sungai Citarum
Ia mengatakan, baik Kang Emil maupun Uu sebenernya sudah mengurusi rakyat. Kang Emil di Bandung sedangkan Uu di Tasikmalaya. Karena itu, program yang positif tentulah akan dibawa oleh keduanya ke skala Jawa Barat. "Ini bukan program mengawang-ngawang alias khayalan, karena tangan mereka itu telah mengurusi dua daerah," kata dia.
Lucky menambahkan, jumlah konstituennya di pemilihan legislatif tahun 2014 lalu sebanyak 57 ribu di Kota Bekasi dan Depok dianggap cukup membantu perolehan suara Ridwan Kamil dan pasangannya, Uu. "Hampir setengah suara PAN adalah suara pribadi saya," kata mantan kader PAN ini.