TEMPO.CO, Purwakarta - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan tidak hanya ingin menang dalam survei. Namun, kata dia, yang terpenting adalah bisa unggul dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.
"Kami ini bukan ingin menang di survei, tetapi kami ingin menang pada pemilihan nanti," katanya melalui siaran pers, Kamis, 10 Mei 2018.
Baca: Survei Instrat: Elektabilitas Deddy Mizwar Mencapai 40,5 Persen
Ia menyampaikan hal tersebut terkait dengan survei Litbang Kompas yang menempatkan pasangan calon gubernur-wakil gubernur, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, sebagai pemenang pilgub Jawa Barat 2018. Sesuai dengan survei itu, pasangan Deddy-Dedi mengalami tren kenaikan elektabilitas di simpul utama daerah di Jawa Barat.
Dedi menyatakan hasil survei tidak terlalu penting sebagai cerminan utuh. Sebab, hasil perhitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat merupakan penentu kemenangan yang hakiki.
Dalam survei Litbang Kompas, pasangan Deddy-Dedi meraih hasil 42,8 persen, disusul pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum di posisi kedua dengan raihan 39,9 persen.
Adapun pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu menyusul dengan angka 7,8 persen serta pasangan TB Hasanudin-Anton Charliyan di peringkat terakhir dengan raihan 3,1 persen. Sebanyak 6,4 persen responden masih belum menentukan pilihan dalam survei tersebut.
Baca: Indo Barometer: Elektabilitas Ridwan Kamil Turun 8,1 Persen
Selain survei tersebut, hasil survei Lingkar Survei Indonesia, yang digawangi Denny JA, juga menunjukkan keunggulan pasangan Deddy-Dedi. Pasangan ini unggul dengan persentase 43,2 persen, disusul Ridwan-Uu dengan raihan 39,27 persen.
Kemudian pasangan Sudrajat-Syaikhu meraih 8,2 persen, dan pasangan TB Hasanudin-Anton berada di posisi buncit dengan persentase 4,1 persen.