TEMPO.CO, Jakarta - Survei Indo Barometer menunjukkan elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum mengalami tren penurunan bila dibandingkan perolehan bulan Januari 2018.
"Terlihat menurun 8,1 persen," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari di Jakarta, Kamis, 19 April 2018.
Pada survei Januari 2018, pasangan Ridwan-Uu meraup elektabilitas 44,8 persen. Namun, pada Maret 2018 angkanya merosot menjadi 36,7 persen.
Baca: Indo Barometer: Ridwan Kamil Memiliki Elektabilitas Tertinggi
Tren penurunan elektabilitas Ridwan-Uu ternyata tidak diikuti oleh lawan-lawannya. Pesaing terdekat mereka, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (2DM) malah mengalami tren menanjak. Elektabilitas 2DM pada Maret 2018 mencapai 31,3 persen, meningkat 3,4 persen dari 27,9 persen pada Januari 2018.
Selanjutnya, elektabilitas pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu juga mengalami kenaikan 4,5 persen dari 0,9 persen pada Januari 2018 menjadi 5,4 persen pada Maret 2018. Begitu pula dengan elektabilitas pasangan Hasanuddin-Anton Charliyan yang juga naik 2,4 persen dari 1 persen pada Januari 2018 menjadi 3,4 persen pada Maret 2018.
Baca: Kalah di Survei LSI Denny JA, Timses Ridwan Kamil Tak Khawatir
Qodari menganalisis penurunan elektabilitas Ridwan-Uu disebabkan saat ini pasangan calon itu telah masuk ke ajang pertarungan resmi Pilkada 2018. "Ada penantang-penantang yang serius bekerja karena sudah terdaftar resmi terutama dari Sudrajat-Syaikhu dan Hasanuddin-Anton Charliyan," kata dia.
Bisa jadi, kata Qodari, sebelum pendaftaran dan penetapan calon pada Januari-Februari 2018, sejumlah mesin partai dan para bakal calon belum bekerja. Sehingga, dia melihat dinamika politik tersebut adalah hal yang wajar. Apalagi, jumlah pasangan calon yang berlaga pun cukup banyak.
Baca: Duel Ridwan Kamil dengan Deddy Mizwar Diprediksi Sengit
Qodari belum bisa memprediksikan berapa lama suara Ridwan-Uu akan terus mengalami tren penurunan. Sebab, menurut dia, tren itu tak bisa ditebak. "Pada Pilgub Jabar 2008 kan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf terus melewati inkumben, sementara pada 2013 penantang sempat melewati inkumben tapi kembali lagi bisa direcovery," kata dia.
Survei Indo Barometer dilakukan di seluruh wilayah Provinsi Jawa Barat yang meliputi 27 kabupaten/kota dengan jumlah sampel 1.200 responden. Margin of error dari survei adalah sebesar ± 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan pada 20-26 Maret 2018.
Metode penarikan sampel yang dilakukan adalah multistage random sampling dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.