Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Elektabilitas Ridwan Kamil Menurun, Pesaing Kejar Kenaikan Suara

Reporter

Editor

Amirullah

image-gnews
Ridwan Kamil berbincang dengan warga dan pedagang pasar saat kampanye di Pasar Kemirimuka, Depok, Jawa Barat, Jumat (9/3). Kunjungan Ridwan Kamil tersebut untuk mendengarkan keluhan pengemudi angkot dan pedagang pasar tradisional terkait kondisi pasar yang memprihatinkan. ANTARA/Fachry
Ridwan Kamil berbincang dengan warga dan pedagang pasar saat kampanye di Pasar Kemirimuka, Depok, Jawa Barat, Jumat (9/3). Kunjungan Ridwan Kamil tersebut untuk mendengarkan keluhan pengemudi angkot dan pedagang pasar tradisional terkait kondisi pasar yang memprihatinkan. ANTARA/Fachry
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para pesaing pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum terus tancap gas menjelang pencoblosan Pilkada 2018. Berdasarkan survei Indo Barometer, meski memiliki elektabilitas tertinggi, tren keterpilihan Ridwan-Uu mengalami kemerosotan.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Sukur Nababan optimistis calon yang diusung partainya, TB Hasanuddin-Anton Charliyan masih memiliki peluang untuk melakukan sosialisasi selama dua bulan ke depan.

"Meski kalau ngomong dari awal, kami sudah terlambat. Keputusan pencalonan itu dua hari sebelum pendaftaran," ujar Nababan di Harris Suites, Jakarta, Kamis, 19 April 2018. Apalagi, kata dia, berbeda dengan pilkada sebelumnya saat partainya mengusung Rieke Dyah Pitaloka-Teten Masduki, pasangan calon yang diusungnya saat ini belum begitu dikenal publik.

Baca: Indo Barometer: Elektabilitas Ridwan Kamil Turun 8,1 Persen

Nababan mengatakan partainya sebenarnya punya modal politik yang bisa dimanfaatkan untuk memenangkan Pilkada Jawa Barat 2018. "Pada pemilihan anggota legislatif 2014, kami punya 19,63 persen atau sekitar 4,2 juta suara."

Selain berharap pada suara konstituen PDIP di Jawa Barat, Nababan mengatakan secara struktural, PDIP memiliki banyak kader di setiap tingkatan struktur badan pengurus hingga ke tingkatan ranting. "Kami memiliki seluruh struktural kami, sampai anak ranting lebih kurang sebesar 350 ribu," kata dia. "Kami memiliki strategi, karena sudah terlambat mengejar popularitas, kami memanfaatkan 350 ribu itu."

Berbeda dengan tim Hasanuddin-Charliyan, pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu justru sedang mengejar kenaikan popularitas mereka. "Kami sedang berkonsentrasi mengejar popularitas dengan melakukan kegiatan-kegiatan masif," kata Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Ferry Juliantono. Berdasarkan survei, saat ini tingkat pengenalan Sudrajat berada pada angka 30,5 persen, sedangkan Syaikhu berada di angka 33,9 persen.

Baca: Kalah di Survei LSI Denny JA, Timses Ridwan Kamil Tak Khawatir

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ferry optimistis tingkat popularitas pasangan calon yang diusung partainya dan Partai Keadilan Sejahtera itu bisa mencapai 50-60 persen menjelang pemungutan suara. Sehingga, Gerindra menargetkan elektabilitas Sudrajat - Syaikhu bisa terdorong sampai lebih dari 30 persen.

Target yang dipasang partainya itu, kata Ferry, diperkuat dengan tren menurunnya elektabilitas pasangan Ridwan-Uu dan pergerakan pasangan-pasangan calon yang baru dilakukan pasca-pendaftaran Januari lalu. Dia juga menargetkan merebut suara pemilih yang belum menentukan suaranya. Dalam survei, ada 23,3 persen pemilih yang belum memutuskan pilihannya "Karena ada empat pasang, besar kemungkinan akan ada pertarungan ketat ketika suaranya sudah terporalisasi," ujar Ferry.

Politikus Demokrat Asep Wahyuwijaya tak menyangka suara pasangan Ridwan-Uu akan turun secara ekstrim. Dia berujar dengan kondisi tersebut pasangan yang diusung partainya, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi akan terus merangkak naik.

Baca: Ridwan Kamil Dapat Aduan Uang Bau Sampah Bantargebang Belum Cair

Apalagi, menurutnya sang calon wakil gubernur, Dedi Mulyadi memiliki daya ungkit bagi pasangan calon ini, mengingat popularitas Deddy Mizwar sudah cukup maksimum di 98 persen. "Kami yakin karena pasangan Ridwan-Uu yang saya pikir stuck ternyata turun ekstrem. Di sisi lain paslon kami terus merangkak naik," tutur Asep.

Survei Indobarometer pada 20-26 Maret 2018 menunjukkan elektabilitas pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum mengalami tren penurunan bila dibandingkan perolehan bulan Januari 2018.

"Terlihat menurun 8,1 persen," ujar Direktur Eksekutif Indobarometer Muhammad Qodari. Pada survei Januari 2018 pasangan Ridwan-Uu meraup elektabilitas 44,8 persen. Namun, pada Maret 2018 angkanya merosot menjadi 36,7 persen.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Batal Jadi Ketua Timses Ridwan Kamil-Suswono, Ahmad Sahroni Sebut Dapat Tugas Lain dari NasDem

1 jam lalu

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni di Jakarta. ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi
Batal Jadi Ketua Timses Ridwan Kamil-Suswono, Ahmad Sahroni Sebut Dapat Tugas Lain dari NasDem

Belum genap 24 jam, Ahmad Sahroni batal menjadi Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta.


Ahok Sebut Suara The Jakmania Cukup Signifikan di Pilkada Jakarta

2 jam lalu

Suporter Persija, The Jakmania menyanyikan yel-yel di Stadion Patriot Chamdrabhaga, Bekasi, Ahad, 5 Juni 2022. The Jakmania memadati Stadion Patriot dimana ini merupakan laga perdana dan persahabatan yang ditonton The Jakmania usai pandemi COVID-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Ahok Sebut Suara The Jakmania Cukup Signifikan di Pilkada Jakarta

Ahok mengatakan pemilih muda seperti The Jakmania adalah kelompok yang lebih rasional dan kritis.


Analisis Pengamat soal Strategi Branding Tiga Paslon di Pilkada Jakarta

8 jam lalu

Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno berbincang dengan warga saat Car Free Day (CFD) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 8 September 2024.  Kedatangan pasangan bacagub ke CFD ini menggunakan MRT ke stasiun Bundaran HI. TEMPO/Ilham Balindra
Analisis Pengamat soal Strategi Branding Tiga Paslon di Pilkada Jakarta

Sejumlah pengamat menyoroti branding ketiga pasangan calon yang berkontestasi di Pilkada Jakarta.


Survei PSG: 'Anak Abah' Diprediksi Tak Pilih Ridwan Kamil

11 jam lalu

Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan pada acara seremonial dan penyerahan trofi World Habitat Award 2024 kolaborasi multipihak untuk perubahan kebijakan perumahan Jakarta di Kampung Susun Akuarium, Penjaringan, pada Ahad, 25 Agustus 2024. TEMPO/ Mochamad Firly Fajrian
Survei PSG: 'Anak Abah' Diprediksi Tak Pilih Ridwan Kamil

Survei PSG ini membandingkan hasil dukungan di pertanyaan elektabilitas tiga nama yakni, Anies, Ahok, dan Ridwan Kamil.


Ridwan Kamil Ditolak Sejumlah Warga Jakarta, Ahmad Sahroni: Itu Biasa

12 jam lalu

Anggota DPR RI dari fraksi partai Nasdem, Ahmad Sahroni, seusai dihadirkan dalam sidang lanjutan dengan terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu, 6 Juni 2024. Dalam sidang, Ahmad Sahroni mengklaim telah mengembalikan uang sebesar Rp 860 juta kepada KPK, setelah diduga berasal dari hasil korupsi. TEMPO/Imam Sukamto
Ridwan Kamil Ditolak Sejumlah Warga Jakarta, Ahmad Sahroni: Itu Biasa

Ahmad Sahroni mengatakan penolakan terhadap Ridwan Kamil adalah hal biasa.


Sahroni Anggap Penolakan terhadap Ridwan Kamil di Jakarta Hal Biasa

23 jam lalu

Calon gubernur Jakarta, Ridwan Kamil (tengah), bersama Ketua Bamus Betawi Eki Pitung (kanan) di kantor pengurus Bamus Betawi di Jatinegara, Jakarta Timur, 6 September 2024. Tempo/Eka Yudha
Sahroni Anggap Penolakan terhadap Ridwan Kamil di Jakarta Hal Biasa

Kegiatan silaturahmi Ridwan Kamil pada Jumat malam yang digelar Bamus Betawi diwarnai keributan.


Ridwan Kamil: Menunggu Undangan The Jakmania hingga Mengaku SJW

1 hari lalu

Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta  Ridwan Kamil mendatangi rumah Wakil Presiden ke-11 dan 12, Jusuf Kalla, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis, 5 September 2024. Kedatangan Ridwan dalam rangka silaturahmi menuju kontestasi Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2024. Tempo/Ilham Balindra
Ridwan Kamil: Menunggu Undangan The Jakmania hingga Mengaku SJW

Bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil sedang menunggu undangan dari The Jakmania


Ridwan Kamil akan Buat Forum Diskusi Terbuka untuk Serap Gagasan dan Saran

2 hari lalu

Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta  Ridwan Kamil mendatangi rumah Wakil Presiden ke-11 dan 12, Jusuf Kalla, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis, 5 September 2024.Kedatangan Ridwan dalam rangka silaturahmi menuju kontestasi Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2024. Tempo/Ilham Balindra
Ridwan Kamil akan Buat Forum Diskusi Terbuka untuk Serap Gagasan dan Saran

Ridwan akan membuat forum terbuka yang diberi nama Bongkar Aspirasi ke Ridwan Kamil (BARK). BARK akan dimulai pada Sabtu 14 Februari 2024.


Cerita Ridwan Kamil Tak Pernah Pertimbangkan Suswono Jadi Pendampingnya

2 hari lalu

Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta  Ridwan Kamil mendatangi rumah Wakil Presiden ke-11 dan 12, Jusuf Kalla, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis, 5 September 2024. JK, kata RK, juga berpesan bahwa solusi di bidang perumahan dapat membawa efek domino terhadap permasalahan kemacetan, polusi, hingga biaya ekonomi tinggi. RK mencontohkan perumahan vertikal di Singapura dan Hongkong dapat membantu mengatasi masalah jarak tempat kerja dengan rumah. TEMPO/Ilham Balindra
Cerita Ridwan Kamil Tak Pernah Pertimbangkan Suswono Jadi Pendampingnya

Ridwan Kamil, mengaku tidak pernah menyangka akan dipasangkan dengan politikus PKS, Suswono.


Kronologi Kericuhan Saat Ridwan Kamil Berkunjung ke Bamus Betawi

2 hari lalu

Calon gubernur Jakarta, Ridwan Kamil (tengah), bersama Ketua Bamus Betawi Eki Pitung (kanan) di kantor pengurus Bamus Betawi di Jatinegara, Jakarta Timur, 6 September 2024. Tempo/Eka Yudha
Kronologi Kericuhan Saat Ridwan Kamil Berkunjung ke Bamus Betawi

Kunjungan Ridwan Kamil ke kantor Bamus Betawi sempat diwarnai kericuhan. Apa penyebabnya?