TEMPO.CO, Palembang - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Selatan Aspahani meminta lembaga pendidikan berhati-hati bila ingin mengadakan dialog politik, apalagi di masa-masa kampanye Pilkada saat ini. Sebab, hal itu bisa masuk pelanggaran Peraturan KPU (PKPU) Nomor 4 Tahun 2017 tentang Pilkada.
"Lembaga pendidikan harus mencermati dan berhati-hati, karena dilarang melakukan kampanye-kampanye di sekolah, termasuk kampus," ujarnya di sela sambutan acara dialog publik dengan empat calon gubernur Sumatera Selatan di Academic Center Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Jum’at, 6 April 2018.
Baca Juga:
Baca: Golkar Targetkan 5 Juta Suara Menangkan Ganjar Pranowo di Pilgub
Namun, menurut Aspahani, hal itu bukan berarti kampus dilarang ikut berperan dalam kemajuan politik dan daerah Sumatera Selatan. "Dengan kajian akademik, kampus bisa, kok, berkontribusi untuk kemajuan Sumsel," dia menambahkan.
Ia juga mengingatkan, masa kampanye Pilkada 2018 adalah 129 hari, dari 15 Februari hingga 23 Juni 2018. Tiga hari masa tenang dari tanggal 24-26 Juni 2018. Pencoblosan akan dilakukan pada 27 Juni 2018. "Silakan memilih,” katanya.
Pada kesempatan itu, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Raden Fatah Palembang Izomuddin, menegaskan dialog pada Jumat sore yang dilakukan di kampusnya bukan ajang kempanye, namun diskusi akademis dan pembelajaran politik secara langsung kepada mahasiswa.
"Kami mengkaji program para calon gubernur Sumsel itu secara akademis," kata dia.
Baca: Karolin Natasa Ajak Keluarga Polri Gunakan Hak Pilih di Pilkada
Acara dialog yang dimeriahkan oleh ratusan mahasiswa UIN Raden Fatah dan beberapa kampus lainnya itu, hanya dihadiri dua calon saja. Cagub dengan nomor urut pertama Herman Deru dan cagub nomor dua Aswari Rifa’i tidak hadir.
Sedangkan cagub nomor urut tiga Ishak Mekki, diwakili oleh cawagubnya Yudha Mahyuddin. Untuk nomor urut empat langsung dihadiri cagub secara langsung, yakni Dodi Reza Alex Noerdin.
Menanggapi dialog itu, komisioner Bawaslu Sumatera Selatan Iin Irwanto mengatakan pada prinsipnya dialog ini sudah tepat, tetapi ada yang menjadi catatan dan evaluasi dalam pelaksaannya. "Saya akan sampaikan setelah diskusi dengan komisioner lainnya," katanya.