TEMPO.CO, Jakarta - Emil Elestianto Dardak menjadi pasangan Khofifah Indar Parawansa di pilkada Jawa Timur 2018. Dia mengawali kariernya sebagai Bupati Trenggalek dalam usia yang cukup muda. Dan kini bertarung memperebutkan posisi Jatim-2.
Sejak pertama kali terjun ke dunia politik, suami Arumi Bachsin ini telah menarik perhatian karena sebelumnya dia adalah seorang penyanyi.
Baca Juga:
Baca juga: Takdir Trah Soekarno di Pusaran Pilkada Jawa Timur
Emil menjabat sebagai Bupati Trenggalek ketika usianya masih 31 tahun. Pasangan Emil Dardak dan Mochammad Nur Arifin pun disebut sebagai pasangan bupati dan wakil bupati termuda di pilkada 2016.
Hal itu pula yang membuat nama Emil dipertimbangkan menjadi pendamping Khofifah. Ia dinilai bisa mendulang suara dari generasi muda, termasuk pemilih pemula. "Emil adalah sosok dan jawaban dari harapan generasi milenial," kata tokoh muda Nahdlatul Ulama Jawa Timur, Zahrul Azhar.
Selain itu, Emil dinilai sebagai kepala daerah yang cukup berprestasi. Kepemimpinannya di Trenggalek, membuat kabupaten di pesisir selatan Jawa ini memperoleh berbagai penghargaan. Misalnya dari International Council for Small Business (ICSB) bersama Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah atas pencapaian di bidang UMKM dan penghargaan WOW Public Services Excellence Award Jawa Timur 2017 dari MarkPlus, Inc atas pembenahan di bidang pelayanan kemiskinan.
Kinerja Emil Dardak pun diakui pemerintah pusat dan swasta. Di antaranya ia meraih Government Marketers Award (RMA) tahun 2017 untuk Bupati dan Walikota.
Pendapat berbeda disampaikan oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Trenggalek Doding Rahmadi. Ia berpendapat Emil Dardak bukan kepala daerah yang berprestasi. "Dia belum bisa menaikkan anggaran pembangunan infrastruktur hingga tahun ini," kata Doding.
PDIP menyayangkan langkah Emil yang memilih meningglkan Trenggalek untuk maju sebagai calon wakil gubernur. Emil dinilai telah mengorbankan masyarakat Trenggalek yang telah memilihnya demi ambisi mencapai karir politik.
Namun lulusan program doktoral Ritsumeikan Asia Pacific University Jepang ini mengatakan keinginannya untuk maju didasarkan pada harapan untuk memberikan nilai tambah bagi Jawa Timur. "Niat saya tidak lain dan tidak bukan adalah karena saya melihat bahwa dengan mendampingi Ibu Khofifah, Insya Allah saya bisa memberikan nilai tambah kepada Provinsi Jawa Timur," kata Emil Dardak.
Baca juga: Saifullah Yusuf dan Komposisi Islam-Nasionalis di Pilkada Jatim
Atas keputusannya maju di pilgub, PDIP yang mengusung Emil pun memecatnya. Sikap Emil berlawanan dengan sikap politik PDIP yang mendukung pasangan lawan, yaitu Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno. Di pilgub Jatim 2018, Emil yang mendampingi Khofifah mengantongi dukungan dari Partai Demokrat dan Golkar.
Kini, Emil Dardak tengah sibuk berkeliling Jawa Timur untuk meminta dukungan dari masyarakat. Jika terpilih, ia berjanji akan memajukan wilayah pesisir selatan Jawa Timur. "Kami akan membangun poros maritim selatan Jawa sebagai poros baru," ujar putra mantan Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak ini.