TEMPO.CO, Bogor - Organisasi kemasyarakatan Al Ittihadiyah mengimbau masyarakat menjadi pemilih pintar dalam pilkada 2018 dan Pemilu 2019. Mereka diharapkan menyalurkan pilihan kepada calon-calon pemimpin yang peduli dan perhatian terhadap umat (masyarakat).
"Al Ittihadiyah mengarahkan kepada pemimpin-pemimpin yang peduli umat, menguatkan kembali kader menjadi pemilih pintar," kata Ketua DPP Al Ittihadiyah Lukmanul Hakim saat Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) dan Milad Ke-83 Al Ittihadiyah di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat, 26 Januari 2018.
Baca juga: 2 Calon Kepala Daerah di Pilkada 2018 Ini Hartanya Minus
Menurut Lukman, peran Al Ittihadiyah dalam kaderisasi kepemimpinan merupakan hal baru. Namun, pada awal pembentukannya, banyak juga tokoh-tokoh nasional yang berasal dari ormas Islam ini.
Satu dari tiga pilar Al Ittihadiyah adalah kaderisasi. Dalam mukernas ini, dibahas kaderisasi kepemimpinan yang lahir dari ormas-ormas. Al Ittihadiyah akan menggelar konvensi pemimpin umat yang akan menyatukan semua ormas yang ada di Indonesia. "Al Ittihadiyah ingin mendorong lahirnya pemimpin-pemimpin yang berasal dari kaderisasi umat," ucap Lukman.
Ia berujar, saat pemilihan, umat dijadikan pendorong salah satu calon untuk maju menjadi pemimpin. Namun, setelah calon terpilih, umat ditinggalkan. Hal itu dinilainya tidak boleh terjadi.
Baca juga: Netralitas Jaksa Dianggap Krusial di Masa Pilkada
Lukman menuturkan Al Ittihadiyah akan mengawal proses kepemimpinan bangsa menjadi pemimpin yang peduli umat selama dalam periodenya. Al Ittihadiyah akan meminta semua anggotanya untuk tidak menjadi pemilih pasif ataupun golput. Mereka diarahkan menjadi pemilih aktif dan mengawal proses pemimpin, bagaimana peduli dan perhatian terhadap umat.
"Al Ittihadiyah akan menuntut perhatian serta peran pemimpin dalam pengembangan dan penguatan umat dalam bidang pendidikan dan ekonomi," kata Lukman.
ANTARA