TEMPO.CO, Bandung - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat menyiapkan beberapa program untuk menggaet pemilih pemula dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Jawa Barat 2018. Program ini dilakukan untuk meningkatkan partisipasi pemilih.
Komisioner KPU Jabar Nina Yuningsih mengatakan berdasarkan hasil analisis Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) calon pemilih sekitar 32,5 juta orang. Sebanyak 7 persen diantaranya atau 2.275.000 orang adalah pemilih pemula. Mereka adalah para pelajar SMA atau mahasiswa yang belum pernah memilih.
Baca juga: Pilkada 2018, Petugas PPDP Jabar tanpa HP Android Jadi Kendala
"Khusus pemilih pemula dan muda, KPU Jabar menyiapkan beberapa program untuk mencapai target pemilih," kata Nina di Bandung, Kamis, 25 Januari 2018.
Dia melanjutkan, data pencocokan dan penelitian (coklit) yang saat ini sedang dilakukan nantinya akan diolah untuk memetakan sebaran pemilih pemula. Tujuannya untuk menyiapkan program masif sosialisasi pilkada Jabar 2018 ke pemilih pemula. Contoh program yang dimaksud adalah electainment on campus. "Kami melibatkan satu perguruan tinggi di tiap kota dan kabupaten," ujar Nina.
Acara sosialisasi di kampus itu akan mengundang pelajar dan mahasiswa. Koordinatornya adalah Universitas Indonesia yang dianggap telah berpengalaman dalam program sejenis pada 2014 lalu. "Total KPU Jabar bekerjasama dengan 30 kampus," ujar Nina.
Baca juga: Hasto Kristiyanto: Pilkada Palangka Raya Penting bagi PDIP
Selain itu, ada program pendidikan politik bagi pemilih muda agar proses demokrasi berkualitas baik. Pemilih muda adalah pemilih berusia 17-25 tahun. "Mereka biasanya labil, jadi perlu diberikan pendidikan politik," kata Nina.
Di pilkada 2018, KPU Jabar menargetkan jumlah pemilih sebanyak 75 persen. Angka itu lebih tinggi dibanding partisipasi pemilih pada pemilihan gubernur 2013 lalu sebanyak 63 persen, ataupun pada pemilihan legislatif 2014 sebesar 73 persen.