TEMPO.CO, Palangkaraya - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto mengatakan pilkada Kota Palangka Raya penting dimenangkan bagi partainya. Ini terkait percepatan pemindahan Ibu kota pemerintahan negara Indonesia dari Jakarta.
"PDIP menganggap pilkada Kota Palangka Raya sangat penting dan strategis untuk dimenangkan karena kota yang diimpikan serta digagas Presiden pertama Soekarno sebagai Ibu kota Negara," kata Hasto seusai mengikuti rapat kerja daerah khusus (rakerdasus) Dewan Pimpinan Daerah PDIP se-Kalteng di Palangka Raya, Rabu malam, 24 Januari 2018.
Baca juga: Bawaslu Kalteng Periksa Dugaan Mahar Politik Pilkada Palangkaraya
Dia mengatakan bila kemenangan pilkada tersebut diperoleh PDIP, maka gagasan Bung Karno tersebut dapat dipercepat persiapannya.
Pada rakerdasus yang dipimpin langsung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu, seluruh kader PDIP se-Kalteng telah diinstruksikan agar bekerja keras dan gotong royong memenangkan pilkada Palangka Raya, termasuk 10 Kabupaten lainnya.
Walau perpindahan Ibu Kota Republik Indonesia ke Kota Palangka Raya masih perlu dilakukan pengkajian, namun PDIP melihat Provinsi Kalimantan Tengah itu sangat strategis dijadikan pusat Indonesia Raya.
Hasto mengatakan apabila gagasan Bung Karno terhadap Kota Palangka dapat diwujudkan, maka PDIP akan memberikan dukungan.
"Kami menyadari bahwa PDIP saat pemilihan gubernur kalah di Kalimantan Tengah, tapi dalam pilkada Kota Palangka Raya dan pilkada 10 kabupaten lainnya tidak akan terulang kembali. Kalau untuk strateginya, ya, tentu gotong royong," ucap Hasto.
Baca juga: Kapolri Tingkatkan Anggaran untuk Jaga Kondusifitas Pilkada 2018
Hasto mengklaim hasil survei terakhir menunjukan elektabilitas partai berlambang banteng ini mengalami peningkatan dari 30 persen menjadi 34 persen lebih. Hasil survei ini dianggap menjadi modal penting bagi seluruh kader yang ada di Kalteng untuk bergerak.
Dia mengatakan pada rakerdasus PDIP se-Kalteng ini, pengarahan bukan hanya dilakukan Megawati, tapi juga petinggi partai lainnya, yakni Puan Maharani dan Tjahjo Kumolo. Hal ini dianggap sekaligus sebagai pemanasan menjelang pemilu legislatif dan pilpres tahun 2019.
"Jadi semua kader harus bergerak semaksimalnya dan tetap mengedepankan gotong royong," kata Hasto.
ANTARA