Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie, menunjukkan hasil rekapitulasi pengaduan pelanggaran penyelenggaraan Pilikada serentak, di Gedung Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Jakarta, 10 Maret 2017. DKPP telah menerima 163 pengaduan selama tahapan pelaksanaan Pilkada serentak 2017 di 101 daerah, termasuk laporan pengaduan hadirnya Ketua KPUD DKI Jakarta Sumarno, pada rapat tertutup tim sukses pasangan Ahok-Djarot.TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshiddiqie berharap tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilkada DKI putaran kedua meningkat menjadi 80 persen. "Dengan kemarahan dan ributnya seperti DKI tidak pantas tingkat partisipasinya di bawah 80 persen," ujar Jimly di Jakarta, Sabtu, April 2017.
Jimly mengimbau semua warga DKI Jakarta menyalurkan hak pilih dan turut menentukan masa depan Ibu Kota. Tingkat partisipasi masyarakat pada putaran pertama sebesar 77,5 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat partisipasi nasional yang hanya sebesar 74 persen. "DKI 77,5 persen itu masih jauh dengan kemarahan dan keributannya. Saya imbau tolong aktif memilih mumpung masih ada waktu," kata dia.
Menurut Jimly, kesuksesan Pilkada DKI menjadi cerminan kesuksesan demokrasi di Indonesia. Karena itu dia berharap pest demokrasi di Ibu Kota berjalan lancar tanpa kerusuhan. Jimly mengajak warga DKI menghormati perbedaan pilihan dan menerima siapa pun yang nanti terpilih dalam Pilkada 2017. "Negara kita tidak bubar hanya gara-gara yang kita pilih itu tidak menang," ucap dia.
Di tempat terpisah, calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berharap masyarakat Jakarta tidak lagi takut menggunakan hak pilih pada pemungutan suara putaran kedua 19 April mendatang. Pernyataan itu ia sampaikan saat menghadiri acara deklarasi paguyuban warga Subang di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu, 8 April 2017.
Djarot menegaskan bahwa setiap warga Jakarta memiliki hak konstitusi yang sama untuk memilih calon gubernur dan wakil gubernur yang dipercayanya. "Kalau ada yang nakut-nakutin itu sebenarnya yang takut itu ya yang nakut-nakutin, yang jelek-jelekin itu yang sebetulnya jelek, tenang dan sabar saja," ujar Djarot.
Djarot menilai, situasi Jakarta jelang putaran kedua mulai membaik dan cukup kondusif. "Mudah-mudahanan tidak saling fitnah, menjelek-jelekan atas nama agama suku dan budaya," ucapnya.
Berdasarkan Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Tingkat Provinsi Pilkada 2017 putaran kedua yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI, sebanyak 7.218.254 warga ibu kota ditetapkan sebagai DPT yang dapat mencoblos.
Jumlah DPT putaran pertama tercatat sebanyak 7.108.589 dengan jumlah TPS yang tersebar di 13.023 titik. Terdapat penambahan jumlah pemilih sebanyak 109.668 orang dan jumlah TPS sebanyak 11 lokasi.