KPU DKI Berikan Ruangan untuk Tim Sukses Dua Pasangan Calon  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 7 April 2017 19:01 WIB

Ketua KPU DKI, Sumarno memberi sambutan pada debat Pilkada ketiga di hotel Bidakara, Jakarta, 10 Februari 2017. TEMPO/Maria Fransisca (magang)

TEMPO.CO, Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta memberikan dua ruangan di kantornya untuk tim sukses pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Tim sukses Ahok-Djarot mendapat satu ruangan di lantai 4, sedangkan tim sukses Anies-Sandi menempati lantai 5 kantor KPU di Jalan Salemba Raya Nomor 15, RT 1 RW 3, Paseban, Senen, Kota Jakarta Pusat.

Menurut Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno, pemberian dua ruangan itu adalah usul dari Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Ia menilai alasan pemberian ruangan adalah ujung dari persoalan komunikasi pada acara penetapan pasangan calon Gubernur DKI di Hotel Borobudur, 4 Maret 2017. “Dari Borobudur kemarin, DKPP simpulkan ada masalah komunikasi, lalu Pak Jimly menyarankan ke KPUD,” katanya di kantor DKPP, Jumat, 7 April 2017.

Pemberian fasilitas ruangan dilakukan secara simbolis, yaitu dengan penyerahan kunci kepada tiap perwakilan tim sukses kedua pasangan calon. Penyerahan itu disaksikan oleh Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie dan Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti. Dua kunci diserahkan langsung oleh Sumarno kepada perwakilan kedua pasangan calon.

Baca: Dugaan Langgar Etik, Ketua KPU DKI Dilapor Relawan Ahok ke DKPP

Sumarno menuturkan ruangan tersebut disiapkan untuk memudahkan komunikasi antara peserta pilkada dan KPU DKI Jakarta. Selain itu, bertujuan agar persoalan yang terjadi di Hotel Borobudur tak terulang. Ia berharap perwakilan tiap pasangan calon bisa datang rutin memanfaatkan ruangan tersebut. “Syukur-syukur setiap hari,” tuturnya.

Namun ruangan itu memiliki jatuh tempo pemakaian. Sumarno menegaskan pemberian fasilitas ruangan tidak berlaku permanen, melainkan hanya diberikan selama masa penyelenggaraan pemilu kepala daerah di DKI Jakarta di putaran kedua. Sementara putaran kedua pilkada DKI Jakarta rencananya digelar pada 19 April 2017.

Baca: Dituding Tidak Netral, Ketua KPUD DKI Sumarno: Saya Ada di Mana?

Molornya acara penetapan pasangan calon Gubernur DKI yang digelar oleh KPU DKI Jakarta di Hotel Borobudur disebut menjadi alasan tidak adanya komunikasi antara KPU dan tim sukses pasangan calon. Ahok dan Djarot telah tiba di Hotel Borobudur sebelum pukul 19.00. Sekitar pukul 19.45, mereka sempat masuk ke aula Flores dan duduk di kursi yang telah ditetapkan KPU DKI.

Saat itu, Djarot mengatakan dirinya, Ahok, dan tim sukses menunggu hampir satu jam, tapi tak ada tanda-tanda acara akan dimulai. Ia pun menyerahkan sisa acara kepada beberapa tim sukses yang ada di sana. Lantaran tidak ada komunikasi, acara yang seharusnya dimulai pukul 19.00 molor menjadi pukul 20.00.

DANANG FIRMANTO



Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

7 Agustus 2023

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

KPU DKI mengumumkan ribuan bakal calon legislatif (bacaleg) memenuhi syarat (MS) dan sisanya, ratusan peminat tidak memenuhi syarat (TMS)

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya