Ketua KPU DKI, Sumarno memberi sambutan pada debat Pilkada ketiga di hotel Bidakara, Jakarta, 10 Februari 2017. TEMPO/Maria Fransisca (magang)
TEMPO.CO,Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta memberikan dua ruangan di kantornya untuk tim sukses pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Tim sukses Ahok-Djarot mendapat satu ruangan di lantai 4, sedangkan tim sukses Anies-Sandi menempati lantai 5 kantor KPU di Jalan Salemba Raya Nomor 15, RT 1 RW 3, Paseban, Senen, Kota Jakarta Pusat.
Menurut Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno, pemberian dua ruangan itu adalah usul dari Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Ia menilai alasan pemberian ruangan adalah ujung dari persoalan komunikasi pada acara penetapan pasangan calon Gubernur DKI di Hotel Borobudur, 4 Maret 2017. “Dari Borobudur kemarin, DKPP simpulkan ada masalah komunikasi, lalu Pak Jimly menyarankan ke KPUD,” katanya di kantor DKPP, Jumat, 7 April 2017.
Pemberian fasilitas ruangan dilakukan secara simbolis, yaitu dengan penyerahan kunci kepada tiap perwakilan tim sukses kedua pasangan calon. Penyerahan itu disaksikan oleh Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie dan Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti. Dua kunci diserahkan langsung oleh Sumarno kepada perwakilan kedua pasangan calon.
Sumarno menuturkan ruangan tersebut disiapkan untuk memudahkan komunikasi antara peserta pilkada dan KPU DKI Jakarta. Selain itu, bertujuan agar persoalan yang terjadi di Hotel Borobudur tak terulang. Ia berharap perwakilan tiap pasangan calon bisa datang rutin memanfaatkan ruangan tersebut. “Syukur-syukur setiap hari,” tuturnya.
Namun ruangan itu memiliki jatuh tempo pemakaian. Sumarno menegaskan pemberian fasilitas ruangan tidak berlaku permanen, melainkan hanya diberikan selama masa penyelenggaraan pemilu kepala daerah di DKI Jakarta di putaran kedua. Sementara putaran kedua pilkada DKI Jakarta rencananya digelar pada 19 April 2017.
Molornya acara penetapan pasangan calon Gubernur DKI yang digelar oleh KPU DKI Jakarta di Hotel Borobudur disebut menjadi alasan tidak adanya komunikasi antara KPU dan tim sukses pasangan calon. Ahok dan Djarot telah tiba di Hotel Borobudur sebelum pukul 19.00. Sekitar pukul 19.45, mereka sempat masuk ke aula Flores dan duduk di kursi yang telah ditetapkan KPU DKI.
Saat itu, Djarot mengatakan dirinya, Ahok, dan tim sukses menunggu hampir satu jam, tapi tak ada tanda-tanda acara akan dimulai. Ia pun menyerahkan sisa acara kepada beberapa tim sukses yang ada di sana. Lantaran tidak ada komunikasi, acara yang seharusnya dimulai pukul 19.00 molor menjadi pukul 20.00.