Pilkada DKI, Populi Center: 20 Persen Pemilih Tertekan

Reporter

Editor

Ali Anwar

Senin, 27 Februari 2017 23:02 WIB

Pengurus Masjid Al Jihad Karet, Setiabudi, Jakarta Pusat membentangkan spanduk anti mensalati umat Islam yang terang-terangan mendukung penista agama pada Jumat, 24 Februari 2017. Tempo/Avit Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Populi Center Usep S Ahyar mengatakan warga Jakarta terbelah karena terdampak pemilihan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. “Pilkada menyebabkan perpecahan. Ada penindasan dan tekanan politik ketika memilih berbeda dengan masyarakat umum,” kata Usep, Senin, 27 Februari 2017.

Salah satu contoh yang terlihat di depan mata, kata Usep, adalah kasus pengurus Masjid Al-Jihad di Kelurahan Karet, Setiabudi, Jakarta, yang memasang spanduk bertuliskan “Masjid Ini Tidak Mensholatkan Jenasah Pendukung & Pembela Penista Agama,” ujar Usep.


Baca: Tolak Salatkan Pemilih Ahok, Ini Penjelasan Masjid Al Jihad


Belum lagi kasus dugaan penodaan agama oleh calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Kasus Ahok dan pidatonya di Kepulauan Seribu yang dianggap menistakan surat Al-Maidah itu menyebabkan berbagai aksi protes oleh kaum muslim, yakni aksi 411 atau 4 November dan 212 atau 21 Februari.


Tekanan ini, Usep menambahkan, berpengaruh terhadap pribadi masing-masing pemilih. Usep mengatakan, dari hasil exit poll pada putaran pertama, ada 20 persen pemilih yang tidak mau mengungkapkan pilihannya. “Ini diduga ada tekanan politik terhadap pilihan politik,” ucap Usep.


Hal itu, ucap Usep, disebut sebagai pertarungan dominasi simbolik, baik yang bernaung di balik demokrasi mau pun agama. “Padahal tidak ada fakta atau rasionalitas yang jelas,” kata Usep. Menurut Usep, tekanan politik yang mengatasnamakan demokrasi atau agama tersebut akhirnya akan berpengaruh terhadap pilihan pemilih.


Advertising
Advertising

Baca juga: Masjid Tolak Pendukung Ahok, Djarot Nilai Ada Unsur Politik


“Dominasi politik pada pemilu lalu sangat kental. Calon banyak yang mengatasnamakan demokrasi atau agama. Padahal, mereka sendiri tidak tahu rasionalitas mana yang benar,” kata Usep. “Kalau terus-terusan ditekankan, itu akan berpengaruh kepada kita,” ujar Usep.

ZARA AMELIA | ALI ANWAR

Berita terkait

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

58 hari lalu

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

Yayasan Advokasi Hak Konstitusional Indonesia (YAKIN) meminta informasi real count (hitung nyata) dalam bentuk data mentah seperti file nilai dipisah

Baca Selengkapnya

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

13 Februari 2024

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

Politikus Malaysia dan Timor Leste yang tergabung dalam organisasi jaringan anggota parlemen se-ASEAN mempertanyakan pencalonan Gibran Rakabuming.

Baca Selengkapnya

Cara Mencoblos di TPS saat Pemilu 2024 dan Persyaratannya

18 Januari 2024

Cara Mencoblos di TPS saat Pemilu 2024 dan Persyaratannya

Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024 pukul 07.00-13.00 waktu setempat. Berikut tata cara mencoblos di TPS saat Pemilu.

Baca Selengkapnya

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

KPU Libatkan BNN Periksa Kesehatan Bebas Narkoba Capres-Cawapres

16 Oktober 2023

KPU Libatkan BNN Periksa Kesehatan Bebas Narkoba Capres-Cawapres

KPU akan melibatkan BNN dalam pemeriksaan kesehatan bakal calon presiden dan wakilnya. BNN masuk dalam tim untuk memastikan para calon bebas narkoba.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

7 Agustus 2023

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

KPU DKI mengumumkan ribuan bakal calon legislatif (bacaleg) memenuhi syarat (MS) dan sisanya, ratusan peminat tidak memenuhi syarat (TMS)

Baca Selengkapnya

KPU Kamboja Coret Satu-satunya Partai Oposisi dari Pemilu

15 Mei 2023

KPU Kamboja Coret Satu-satunya Partai Oposisi dari Pemilu

Dengan dicoretnya partai oposisi dari pemilu Kamboja, maka Partai Rakyat Kamboja yang berkuasa akan maju tanpa lawan.

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya