Bakal calon walikota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal (kedua kiri) dan bakal calon walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya (kedua kanan) mengikuti pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUDZA), Banda Aceh, Aceh, 24 September 2016. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Banda Aceh - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh telah selesai melakukan rekapitulasi suara untuk pemilihan Wali Kota-Wakil Wali Kota Banda Aceh. Dalam penghitungan tersebut calon inkumben kalah telak oleh pesaingnya.
Ada dua calon yang mengikuti Pilkada Kota Banda Aceh, yaitu calon inkumben Illiza Saaduddin Djamal-Farid Nyak Umar dan pesaingnya, Aminullah Usman-Zainal Arifin. “Hasilnya tak jauh berbeda dengan yang disampaikan Sistem Penghitungan (Situng) KPU RI,” kata Ketua KIP Banda Aceh, Munawarsyah, kepada Tempo, Kamis 23 Februari 2017.
Menurutnya, dalam rapat pleno yang digelar di Hotel Grand Permata Hati, Blang Oi, Banda Aceh, Rabu 22 Febuari 2017, turut hadir ketua dan anggota Panwaslih Kota Banda Aceh, Panwas tingkat kecamatan serta para saksi dari masing-masing pasangan calon. Rapat pleno itu dijaga oleh ratusan anggota TNI-Polri.
Rekapitulasi dimulai dengan pembacaan hasil dari masing-masing kecamatan. Kota Banda Aceh mencakup sembilan kecamatan.
Hasilnya, pasangan Aminullah-Zainal menang telak dengan mengantongi 63.087 suara sah atau sekitar 66,5 persen. Sementara Illiza-Farid hanya mendapatkan 31.366 suara (33,5 persen). Jumlah pemilih di Banda Aceh adalah 151.105 orang. Warga yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 96.601 orang.
Adapun untuk pilkada Gubernur, berdasarkan penelusuran Tempo sebagian besar kabupaten/kota di Aceh telah menyelesaikan rapat pleno rekapitulasi suara. Sementara rekapitulasi suara untuk tingkat provinsi akan digelar pada Sabtu 25 Februari 2017. Ada 20 kabupaten/kota yang memilih bupati atau wali kota dari 23 kabupaten/kota yang ada di Aceh.
“Saat ini kami sedang membahas persiapan pleno di tingkat Provinsi Aceh, untuk menentukan gubenur/wakil gubenur ke depan,” kata Ketua KIP Aceh, Ridwan Hadi. Rapat pleno untuk provinsi rencananya akan digelar di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), dan terbuka untuk umum.
