Roy Suryo Sebut Kubu Ahok Mainkan Anekdot Era Soeharto  

Reporter

Kamis, 26 Januari 2017 18:05 WIB

Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo dikabarkan terlibat percekcokan dengan awak pesawat Garuda mengenai jumlah tas yang dibawanya ke atas kabin pada penerbangan dari Yogyakarta ke Jakarta, 20 Oktober 2013 silam. Namun dari konfirmasi, Menpora mengatakan bukan ia yang melakukannya, melainkan salah satu ajudannya. TEMPO/Jati Mahatmaji

TEMPO.CO, Jakarta - Kubu pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni saling melempar sindiran dalam diskusi hasil survei Indikator Politik di Jakarta, Rabu, 25 Januari 2017. Muncup ungkapan anekdot pada 1982 ketika Soeharto terpilih sebagai Presiden RI untuk ketujuh kalinya.

Awalnya juru bicara kubu Ahok-Djarot, Maruarar Sirait, memberikan tanggapan atas hasil survei Indikator yang menyebutkan elektabilitas pasangan inkumben itu menempati posisi teratas. Maruarar menyampaikan bahwa rakyat Jakarta sangat menghargai kinerja dan prestasi.

"Tidak bisa yang karbitan. Jakarta itu kompleks. Jangan pertaruhkan Jakarta kepada orang yang tidak punya track record," kata Maruarar sembari menambahkan pilkada Jakarta sebaiknya tidak dijadikan ajang uji coba atau tempat untuk latihan.

Baca : Survei Indikator Politik : Kubu Anies-Sandi Puas di Posisi 2

Ucapan Maruarar memancing kubu Agus-Sylvi yang diwakili Roy Suryo untuk membalasnya.
Menurut mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini, ucapan Maruarar dianggap anekdot pada 1982 ketika Soeharto terpilih sebagai Presiden RI untuk ketujuh kalinya.

"Syarat jadi presiden saat itu, satu bertakwa, berkelakuan baik, syarat nomor tujuh pernah menjadi presiden. Lalu syarat jadi gubernur, pernah jadi Gubernur Jakarta, ya enggak ada," kata Roy disambut gelak tawa Maruarar serta Mardani Ali Sera, yang mewakili kubu Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Sindiran dan candaan antara Roy dan Maruarar tak berhenti di situ. Giliran Maruarar yang menimpali ucapan Roy. Ketika itu, Roy sedang mengatakan bahwa efek dari Pemilu 2014 masih sangat terasa dalam Pilkada DKI 2017.

Dirinya mencermati bahwa pendukung kotak-kotak, seragam khas kampanye Joko Widodo yang kini dipakai Ahok, sangat solid. "Artinya meski tokohnya beda tapi bajunya sama," ujar Roy.

Ketimbang mengatakan hal yang bagus-bagus mengenai pasangan Agus-Sylvi, Roy terlihat lebih banyak memuji keunggulan pasangan calon lain dan merendah terhadap calon yang didukungnya. Tapi, Roy mengaku punya alasannya. "Saya lebih suka mengevaluasi kekurangan kami," kata Roy.

Maruarar menimpali. "Jadi memuji pasangan lain biar terlena," ucapnya disambut tawa Roy, Mardani, termasuk Burhanudin Muhtadi selaku Direktur Eksekutif Indikator Politik. Roy pun membalas, "Betul. Seorang politikus memang begitu. Mas Ara juga begitu."

Dalam survei yang dirilis Indikator Politik, elektabilitas Agus-Sylvi sebesar 23,6 persen. Cukup tertinggal dibadndingkan perolehan pasangan Ahok-Djarot di posisi pertama dengan raihan 38,2 persen. Sementara pasangan Anies-Sandi meraih 23,8 persen suara. Hasil tersebut merupakan simulasi pilihan kepada tiga pasangan calon.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya